REYHAN | AFTER MARRIED [REVISI]

31. Perayaan

بسم الله الرحمن الرحيم

•••••

Saat Diana dan teman-teman nya sedang mencari tempat duduk tiba-tiba keadaan heboh dengan pekikan dan bisikan para gadis disini.

Ternyata penyebabnya adalah datangnya kelima anggota inti Alastor, kelima cogan itu memasuki ballroom dengan gaya cool yang terlihat sangat keren.

"Pipipi calon mantu."

"Mak mantu-mantu mu tambah ganteng."

"Iya nih yang pertama Reyhan, kedua Azka, Daniel jadi yang ke tiga gapap ya."

"Woy satu aja dong jangan diembat semua."

"Gue kagak kebagian entar."

"Ricky saranghae."

"Revano tetap dihati."

Mereka hanya mengabaikan pekikan para gadis itu, mereka justru menghampiri Diana dan kawan-kawan. Hal itu tentu saja membuat heboh semua orang, mereka berfikir apakah salah satu dari mereka ada yang memiliki hubungan.

"Malam cantik." sapa Revano pada Diana disertai senyum lebar.

"Malam juga." balas Diana singkat.

"Wiss makin cantik aja nih ibu negara gue." pujian Ricky dibaals senyum manis oleh Diana, tapi tidak dengan sang pawang yang justru menatap tajam Ricky seolah siap menerkam mangsanya saat itu juga.

"Makasih, btw gue aus nih." kata Diana agak nyeleneh sambil melirik Reyhan, seperti nya dia akan memulai sebuah aksi nih pemirsah.

"Ya minumlah Na ngapain bilang ke kita, minuman disini banyak kalik." balas Mutia randak aneh dengan Diana.

"Perasaan tadi sebelum kesini lo minum deh dikamar gue." tadi diasrama Rania mereka sempat membuat dalgona coffee ya masak udah aus lagi.

"Iya gue aus! Aus pujian dari suami." jawab Diana pelan di akhir kalimat nya. Jangan lupa Diana juga menaik turunkan alisnya untuk menggoda Reyhan.

Semua pun tertawa kecuali satu orang yang menahan malu mati-matian, siapa lagi kalo bukan Reyhan.

"Cie pak bos nya kena sindir ibu negara." goda Daniel.

"He'em Niel, nasib punya suami gak peka ya gini." ucapnya disertai tawa kecil.

"Nanti kalo diambil orang nanges." sekarang gantian Azka yang menggoda Reyhan. Kapan lagi coba bisa godain Reyhan yang mukanya udah merah menahan maku sekaligus amarah. Semua pun tertawa mendengar ucapan Azka.