67. love you 💞

559 17 0
                                    


بسم الله الرحمن الرحيم



•••••

"Kita mau kemana si Rey kok sampe harus pake baju rapi begini." Tanyanya sambil merapihkan hijab pasmina putih yang tertata rapi di kepalanya.

"Nanti juga tau."

"Gak usah sok misterius, nanti kalau lo ajak gue ke kandang buaya gimana."

"Ngaco."

"Eh lupa, kan Lo nya buaya."

"Gak usah ngajak ribut."

"Ihh gak seru." Ucapnya cemberut karena Reyhan tidak mau diajak debat.

Setelah perbincangan kecil itu mereka pun memutuskan untuk berangkat, kali ini mengunakan mobil karena sudah sore kemungkinan mereka pulangnya akan malam, daripada nanti masuk angin mending pakai mobil.

Mobil BMW i8 warna hitam itu pun melaju dengan kecepatan sedang. Mobil terbaru yang menjadi ganti dari mobil yang dibegal Afkar tempo hari.

Didalam mobil tidak ada percakapan sama sekali, hanya suara musik dari radio yang terdengar. Diana yang asik menikmati keindahan pemandangan kota dan Reyhan yang fakus mengemudi membuat tidak ada bahan pembicaraan.

Sampai akhirnya mereka sampai disebuah parkiran mobil dan Diana baru bertanya.

"Kok gak bilang kalau ke bukit, tau gitu gue gak pake rok begini." Ucapnya mengutarakan protes.

"Gapapa tetep cantik kok."

"Dah tau."

"Yuk naik." Ajaknya sambil menarik pelan pergelangan tangan Diana.

Seolah menjadi bentuk protesnya, gadis itu memaku dirinya ditempat hingga membuat Reyhan harus menghentikan langkahnya dan berbalik pada sang gadis yang masih saja cemberut.

"Kenapa?"

"Gue pake hills." Tunjuknya pada sepatu berhak setinggi 5cm yang dikenakannya.

"Siapa suruh pake hak."

"Kirain bakal diajak ke restoran mewwwah gitu, dinner ala-ala kayak Drakor." Ucapnya menekankan kata mewwwah hingga bibirnya di monyong-monyongkan.

Refleks Reyhan langsung mengacak ujung hijab Diana hingga hijab itu kembali berantakan. Sudah pasti Diana langsung mencak-mencak, tapi inilah tujuan Reyhan. Wajah kesal Diana itu sungguh sangat menggemaskan.

"Nanti juga dinner kok." Jawabnya kembali mengandeng Diana sambil mulai berjalan ke atas bukit dengan melewati jalur yang sudah disediakan.

"Iya, tapi makan jagung bakar kan." Sewotnya. Reyhan justru semakin terkekeh.

"Lama-lama Lo pasti nanem tu pohon jagung dirumah." Entahlah, moodnya sore ini sudah hancur lebur. Dan untuk itu mari kita ucapkan terima kasih kepada bapak Reyhan yang sudah berhasil membuatnya badmood habis. Padahal biasanya dia sangat girang jika diajak ke bukit.

Setelah berjalan kaki kurang lebih selama 10 menit mereka akhirnya sudah sampai di puncaknya. Disana banyak sekali spot-spot foto yang estetik. Tapi kenapa ada yang aneh, jujur saja Diana memang sangat suka dengan bukit dan itu berarti dia sering berjalan-jalan ke bukit tapi kenapa kali ini bukitnya sepi padahal biasanya selalu ramai dengan pengunjung.

Perasaan Diana sudah mulai tidak enak, ditengoknya Reyhan yang sedang sibuk mengangkat telfon yang entah dari siapa itu.

"Jangan bilang Lo nyewa bukit ini?"

REYHAN | AFTER MARRIED [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang