Perhatian ⚠️
Dalam part ini penuh dengan adegan kekerasan jadi untuk bocil bisa minggir dulu🙏🏻 dan semua adegan disini jangan ditiru ya prenn:)“Kita tak mempunyai hubungan apapun bahkan jauh dari kata istimewa. Akan tetapi mengapa aku sangat takut kehilanganmu?”
_Revanza Arfandy Bratadikara
22- Tolong Bertahan
"Bara! Gue harus ketemu bara" Revan bergegas membenahi barang-barangnya. Revan, dan Arbi mengambil motornya masing-masing kemudian mereka semua beranjak pergi meninggalkan taman.
Sepanjang perjalanan rahang Revan terus mengeras hatinya tak tenang memikirkan gadis itu. Pikiran-pikiran buruk terus melayang di kepala Revan.
Kecepatan motor mereka semua berada di atas rata-rata apalagi Revan laki-laki itu berada jauh didepan teman temannya.
Setelah melakukan perjalanan yang cukup singkat akhirnya mereka semua sampai di markas milik Bara. Biasanya Bara dan teman-temannya nongkrong disini untuk mengistirahatkan badan mereka seraya menenggak minuman keras, berjudi dan melakukan hal-hal negatif lainnya.
Revan menendang pintu utama markasnya dengan sangat kencang. Netra nya menyapu seluruh ruangan itu untuk mencari Bara.
Brakk
Revan menggebrak meja dengan keras kemudian ia mengacak-acak meja yang ada disana."Woi keluar Lo anjing!!!" Teriakan Revan menggema di seluruh ruangan.
"Keluar Lo bangsat!!!" Saga berteriak tak kalah lantangnya.
Mereka semua menelusuri ruangan satu persatu dari bangunan ini sampai pada akhirnya mereka menemukan keberadaan bara dan teman-temannya.
"Wishh ada yang mau gabung nih" Reno terkekeh kecil di akhir kalimat. Reno menatap mereka nyalang.
"Hahaha mau minum?" Vino mengangkat gelas yang berisi minuman keras itu.
"Najis!" Ucap Arbi seraya bersedikap dada.
Revan berjalan mendekati Bara kemudian ia menarik kerah baju milik nya "Lo sembunyiin Salsa dimana bangsat!!!" Teriak Revan dengan wajah yang memerah.
"Eh santai bro, minum dulu biar tenang" Bara menjawab dengan santainya.
Bughh
Revan melayangkan Bogeman keras tepat di wajah Bara. Seketika laki-laki yang sedang mabuk itu tersungkur membentur tembok belakangnya."Apa-apaan Lo dateng kesini cari masalah, hah?" Reno berdiri kemudian ia berjalan menghampiri Revan dengan langkah yang sempoyongan.
"Gue tanya sekali lagi Dimana kalian sembunyiin Salsa hah!!!" Nada suara Revan meninggi. Tatapan matanya sangat tajam dengan wajah yang memerah nampak sekali ia sangat marah sekarang.
Brakk
Gilang menggebrak meja dengan keras"Jawab bangsat!!" Teriak Gilang.
"Santai bro kita minum dulu aja nggak usah marah-marah enak loh ini" Vino berjalan dengan membawa gelas penuh dengan minuman keras ke arah mereka ber empat.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVANZA (END)
Teen Fiction"Jangan membenci takdir karena kita hanya manusia yang tidak tau apa-apa tentang apa yang akan terjadi selanjutnya" -Revanza Ini cerita tentang Revan si anak broken home yang selalu disiksa ayahnya. Perjalanan hidupnya tak selalu mulus, dia harus ke...