Happy reading 💚
46. Khawatir
Sebelum berangkat ke kantor, Jaehyun membuat smoothies untuk Windy. Perempuan itu ingin sekali makan smoothies buatan suaminya.
Jaehyun meletakkan mangkuk di atas meja makan, tak lupa membuat segelas susu untuk istrinya.
"Sayang sarapan dulu. Aku udah buat smoothies spesial untuk tuan putri" kata Jaehyun, pria berlesung pipi itu menarik kursi untuk istrinya.
"Terima kasih sayang, kamu gak perlu narik kursi untuk aku. Aku bisa sendiri loh!"
"Aku ini lagi mode memanjakan kamu tau. Gih di coba buatan aku, kalau ada yang kurang bilang sama aku ya sayang"
Windy mengambil sendok, dan mencicipi smoothies buatan Jaehyun. Matanya membulat dan tersenyum melihat suaminya yang sedari tadi memasang wajah datar.
"Enak banget. Buatan kamu itu persis kayak buatan Ayah aku. Kamu harus cobain, kalau gak aku ngambek seharian sama kamu" Windy menyuapkan suaminya sesendok smoothies.
"Ya sayang, ini enak banget!! Ya sudah di habiskan sarapannya. Aku berangkat dulu, kalau pengen apa-apa telepon aku" Jaehyun mengecup keningnya Windy, tak lupa mengelus perut istrinya.
"Tunggu! Dasinya aku benarin dulu, liat tuh belum rapi" Windy merapikan dasinya Jaehyun, perempuan itu berjinjit dan mencium kening suaminya.
"I love you"
"I love you too my little wife"
Windy menghabiskan smoothies dan susunya, setelah itu ia menonton Drakor yang baru saja tayang Minggu lalu.
Tangannya sibuk mencari nama Drakor yang akan di tonton. Setelah itu barulah menonton dengan wajah serius, sebab pemeran utamanya membuatnya gregetan dan bikin senyum-senyum sendiri.
Satu jam lamanya, kini Windy sudah selesai menonton Drakor. Matanya melihat jam di ponselnya menunjukan pukul 10 pagi.
Windy menuju ke dapur, untuk mengambil buah sebagai cemilan. Semenjak dirinya hamil suaminya menyuruhnya banyak-banyak makan buah ataupun sayur, agar kandungannya sehat.
Windy mengambil buah apel, melon, dan semangka. Ketiga buah itu sudah dipotong dan tinggal di makan saja.
Tiba-tiba Windy ingin makan masakan buatan Bundanya, sudah lama sekali dia tak mencicipi makanan buatan ibunya.
Windy menuju ke kamarnya untuk bersiap-siap ke rumah orang tuanya.
"Abang bisa jemput aku gak? Aku mau ke sana"
"Bisa. Abang segera ke sana sekarang"
Tak sampai 5 menit, Rey sudah sampai di rumah adiknya kini kedua adik-kakak itu menuju kediaman keluarga Prawira.
"Kok cepat banget ke sininya?" Tanya Windy.
"Kebetulan Abang lewat kompleks perumahan kamu"
Dilain tempat.
"Sebentar lagi saya mau ambil cuti" kata Jaehyun.
"Memangnya usia kandungan Bu bos sudah berapa bulan?" Tanya Ari.
"Minggu ini masuk 8 bulan. Kemungkinan tiga Minggu lagi saya cuti" jawab Jaehyun.
"Wihhh sebentar lagi ya, bakalan ketemu sama calon bayi Pak bos" kata Ari.
"Kalau begitu Anda bisa keluar sekarang! Saya mau istirahat" usir Jaehyun secara halus.
Setelah kepergian sekretarisnya, Jaehyun menelepon istrinya baru beberapa jam dirinya sudah menahan rindu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET HUSBAND [ENDING] ✓
Teen Fiction"OMG, gue nikah sama guru sendiri dan dia seorang CEO terkenal!!" Kata Windy. "Stop panggil saya Om, saya bukan Om kamu" Jaehyun tak terima jika dirinya di panggil Om. "Jangan ngomong saya dong, kayak lagi di interview kerja aja. Panggil aja aku!" P...