36. USG

647 18 0
                                    

Happy reading 💚

36. USG

"Windy! Bisa ikut Daddy sebentar?" Kata Daddy Dave.

"Bisa. Sayang aku ikut sama Daddy dulu ya!"

"Kenapa Dad?" Tanya Windy.

"Ini masalah kecelakaan 2 Minggu yang lalu. Daddy sama Ayah kamu sudah tau siapa pelakunya" jawab Daddy Dave.

"Kenal Farah?" Tanya Daddy Dave, pria paruh baya itu menunjukkan foto seorang gadis kepada menantunya.

"Kenal. Mantannya Bang Rey, kenapa emangnya sama dia?" Jawab Windy.

"Dia yang udah nabrak Jaehyun. Sebenarnya mau mencelakai kamu, tetapi Jaehyun yang kena"

"Astaga. Aku gak habis pikir sama dia, kenapa tega sekali sama aku. Apa salah aku sama dia? Padahal aku gak pernah mengusik dia ataupun sekedar ngobrol-ngobrol aja gak pernah" jelas perempuan itu.

"Katanya kamu yang udah buat adiknya pergi selamanya, padahal dia bunuh diri di apartemen. Sudah kamu gak usah banyak pikiran ya! Lagi hamil gak usah mikirin macam-macam menantu kesayangan Daddy, selamat ya sebentar lagi Daddy bakalan di panggil Opa" kata Daddy Dave.

"Masalah itu biar Daddy sama Ayah kamu yang mengurusi. Ya sudah kamu balik ke dalam kasian suamimu pasti mencari istrinya. Daddy harus balik ke kantor"

"Ok. Hati-hati Dad"

"Sayang mau peluk kamu. Kangen tau gak, padahal aku ninggalin kamu cuma sebentar doang. Berasa lama tau gak?" Windy langsung memeluk suaminya tanpa menunggu jawaban dari Jaehyun.

"Manja bener tuan putri" Jaehyun membalas pelukannya.

"Ini bawaan bayi, maunya di peluk terus sama kamu"

"Mau kemana sayang? Kenapa kayak panik gitu mukanya" tanya Jaehyun.

"Ke Dokter kandungan. Kamu tunggu di sini aja ya? Baru sadar gak boleh banyak gerak" jawab Windy.

"Gak. Aku mau ikut, pengen liat juga" Jaehyun menahan pergelangan tangan istrinya.

"Ok, aku ambil kursi roda dulu. Tunggu di sini aku panggil Dokter dulu"

Tak lama kemudian Windy datang bersama Dokter Aris, Dokter Aris membawa kursi roda untuk Jaehyun.

Jaehyun duduk di kursi roda di bantu oleh Dokter Aris padahal pria berlesung pipi itu ingin menolak, namun istrinya melarangnya untuk melakukannya sendiri.

"Setelah ini saya perlu bicara sama Anda" kata Dokter Aris, kedua pasutri itu mengangguk.

Kedua pasutri itu menuju ke Dokter kandungan, letaknya berada di lantai satu untungnya hanya melewati beberapa ruangan saja.

Selama perjalanan Jaehyun terus tersenyum, sebab sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah dan tangannya bakalan di genggam oleh anaknya nanti.

"Ada yang saya bisa bantu?" Tanya Dokter Liana.

"Saya mau cek kandungan Dok. Tadi pagi saya sudah cek pakai testpack" jawab Windy.

MY SWEET HUSBAND [ENDING] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang