34. BUNGA MATAHARI

696 14 0
                                    

Happy reading 💚

34. Bunga matahari

"Haus! Kepengen minum" gumam Windy, perempuan itu menoleh ke kanan melihat suaminya tengah tidur.

Mau tak mau Windy menuju ke dapur sendirian, tanpa membangunkan Jaehyun sebab besok pagi suaminya sudah berangkat ke kantor.

Windy mengambil gelas dan air dingin di dalam kulkas, lalu mengisi kedalam gelas tersebut dan meneguknya hingga tandas.

Saat meletakkan gelas kosong ke wastafel, tiba-tiba tangan orang itu melingkar di perutnya.

Perempuan itu menoleh dan terkejut, ternyata suaminya yang membuat dirinya itu terkejut untungnya tidak berteriak di tengah malam.

"Ngagetin aja kamu. Kenapa kebangun?" Tanya Windy.

"Lapar, kepengen makan. Kamu mau nemenin aku makan?" Jawab Jaehyun.

"Mau. Aku mau makan juga, tapi makan apa? Gimana makan Indomie aja" saran Windy.

"Boleh, aku yang buat ya! Tapi makan satu berdua. Tenang aja dua bungkus dan dua telur" kata Jaehyun.

Jaehyun mengisi air kedalam panci, dan menyalakan kompor. Dirasa sudah mendidih barulah memasukkan dua bungkus mie kuah kedalam panci.

Cukup 3 menit, akhirnya mie matang tak lupa membuat dua telur sebagai penambah toping. Dirasa telur sudah matang barulah pria berlesung pipi itu memasukan dua telur tadi kedalam mangkuk yang sudah berisi mie kuah.

"Kenapa gak pakai cabai hijau? Kan tambah enak loh!" Kata Windy.

"Gak baik makan pedas-pedas lagi, nanti kamu sakit perut. Ya udah lanjut lagi makannya" jelas Jaehyun.

Kedua pasutri itu menikmati mie kuah di tengah malam.

"Sayang bangun! Kamu harus kerja, kamu itu bos dan harus mencontoh yang baik. Supaya karyawan-karyawan kamu ketularan rajin juga. Kalau bolos mau di gaji pakai apa karyawan kamu itu" sudah 5 menit, Windy membangunkan Jaehyun.

"Hmmm. Mandi berdua yuk!" Jaehyun memeluk istrinya.

"Aku udah mandi, cepat ihhhh. Aku mau nyiapin pakaian kamu" kata Windy.

"Kebiasaan, nanti ke kantor aku ya! Bawa makan siang" sebelum ke kamar mandi, Jaehyun mengecup kening istrinya terlebih dahulu. Perempuan itu senang bukan main, akibat suaminya terlalu ugal-ugalan mencintainya.

"Pengen peluk kamu" kata Windy.

"Sini sayang aku peluk" Jaehyun merentangkan kedua tangannya, pria berlesung pipi itu belum memakai baju sama sekali hanya handuk yang melilit di pinggangnya.

"Gih pakai bajunya, aku mau ambil dasi dulu"

Windy mengambil dua dasi berbeda warna, yaitu warna merah maroon dan biru dongker.

"Mau pakai yang mana? Merah maroon atau biru dongker?" Tanya Windy.

"Biru dongker aja. Cantik banget sih kamu sayang, makan apa coba setiap hari makin cantik" jawab Jaehyun.

"Gombal terus ihhhh"

"Fakta loh sayang. Gak kebayang kalau kita punya anak secakep apa nantinya"

"Yang intinya mirip sama aku" kata Windy.

"Mau mirip sama aku, ataupun kamu yang penting– jatah lancar setiap malam" kata Jaehyun.

"JEONG JAEHYUN!!!" Pekik perempuan itu.

"Ingat sama peraturan aku sebulan yang lalu? Gak boleh teriak. Kalau teriak aku cium sampai pingsan mau?" Jaehyun mendekati wajah istrinya.

Dan– keduanya ciuman, sehingga Windy mundur sampai ke tembok walau kedua bibirnya masih menempel satu sama lain.

MY SWEET HUSBAND [ENDING] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang