Happy Reading 💚
12. Pisah kamar
"Turun! Saya gendong kamu sampai ke kamar" Jaehyun membuka pintu mobilnya sehingga sang istri menatap tajam.
"Gak usah sok romantis. Aku bisa jalan sendiri, lagi pula kaki aku gak kenapa-napa" Windy meninggalkan suaminya yang masih di luar rumah.
"Maafkan saya" hanya dua kata yang keluar dari mulut pria berlesung pipi itu.
Sesampai di kamar, Windy membersihkan tubuhnya yang sudah lengket akibat terkena tumpahan jus.
Matanya berkaca-kaca, untuk pertama kalinya dibentak suaminya belum lagi pria berlesung pipi itu membawa mobil dengan kecepatan tinggi.
Tangannya perih akibat Jaehyun mencengkram terlalu kuat, malam ini gadis itu tidur di kamar tamu.
Cukup 10 menit membersihkan tubuhnya, kini Windy beranjak ke kamar tamu yang berada di sebelah kamarnya.
"Kamu ngapain tidur di kamar tamu? Marah?" Jaehyun mencegah istrinya agar tidak pindah.
"Untuk sementara, kita pisah kamar dulu. Aku mau nenangin pikiran dulu" jawab Windy.
"Gak kamu harus tidur bersama saya. Maafkan saya atas kejadian tadi, saya sudah membuat kekacauan" mata pria berlesung pipi itu membulat, melihat lengan istrinya merah akibat cengkraman nya begitu kuat.
"Lengan kamu– merah pasti sakit ya? Maafkan saya sayang" Jaehyun mengelus pelan lengan istrinya dengan lembut.
"Jelas sakit gak usah di tanya-tanya. Aku benci sama kamu, kamu jahat Jae" tubuhnya bergetar bahkan air matanya sudah membasahi kedua pipinya.
"Harus pakai cara apa supaya kamu mau memaafkan saya?" Tanya Jaehyun dengan lembut, ya pria berlesung pipi itu tak bisa membentak istrinya sebab dirinya sudah berjanji sama Ayah mertuanya agar tidak membentak putri kesayangannya itu.
"Izinkan aku tidur di kamar tamu untuk beberapa hari, satu lagi kamu renungkan kesalahan kamu selama ini" jawab Windy.
"Wind! Maaf" tak ada sahutan dari istrinya, gadis itu meninggalkan suaminya yang masih berada di ambang pintu.
Pagi harinya Windy sudah bangun, kali ini kamarnya begitu berbeda dari kemarin sebab semalam dirinya sedang bertengkar kecil.
Saat membuka pintu kamar, gadis itu terkejut melihat suaminya tertidur di depan pintu. Bajunya masih sama seperti kemarin malam, yang artinya pria berlesung pipi itu benar-benar menunggu agar istrinya kembali tidur bersamanya.
"Ngapain tidur di depan pintu? Ganggu orang mau lewat aja" sinis gadis itu.
Merasa terganggu, akhirnya pria berlesung pipi itu bangun dan berlutut di hadapan istrinya.
"Maafkan saya" masih sama seperti semalam, gadis itu enggan untuk menjawab.
"Kamu mau kemana? Ingat kamu harus izin sama saya kemanapun kamu pergi" Jaehyun menghalangi istrinya agar tidak jadi pergi.
"Minggir!! Aku udah di tungguin sama sahabat aku di depan" gadis itu menabrak bahu lebar suaminya.
"Jawab pertanyaan saya, apa susahnya tinggal menjawab. Saya ini suami kamu, dan kamu wajib izin"
"BUKAN URUSAN LO, GUE PALING BENCI SAMA ORANG YANG POSESIF DAN MEMUKUL ORANG TANPA ORANG ITU SALAH SAMA SEKALI. GUE BENCI SAMA LO JAE" gadis itu mengubah kata-katanya menjadi lo-gue.
"Jaga ucapan kamu" tangan pria berlesung pipi itu hampir saja menampar istrinya, namun ingat bulan lalu dirimu sudah berjanji sama Ayah mertuanya.
Satu Minggu kemudian, hubungan kedua pasutri itu masih renggang setiap hari Jaehyun selalu tidur di depan pintu kamar tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET HUSBAND [ENDING] ✓
Teen Fiction"OMG, gue nikah sama guru sendiri dan dia seorang CEO terkenal!!" Kata Windy. "Stop panggil saya Om, saya bukan Om kamu" Jaehyun tak terima jika dirinya di panggil Om. "Jangan ngomong saya dong, kayak lagi di interview kerja aja. Panggil aja aku!" P...