Jangan lupa vote dan komen<3
Ga maksa kok,mau vote atau ngga tapi enjoy ya sama cerita alakadar yang aku buat,ini cuma ngisi waktu gabut dan lagi kan sering hujan jadi ya gitu lahh 😭🍁
El duduk di kelasnya sembari memainkan ponsel,ia malas untuk pergi kemana kemana,jadilah ia hanya duduk di kelas sedangkan ke tiga sahabat nya sedang berada di kantin.
Sebenarnya Book akan menemaninya namun El mengatakan jika ia ingin menitip makanan ketika mereka sudah kembali dari kantin,mau tak mau Book ikut pergi ke kantin.
Soal kejadian malam itu El tak ingin memberitahukan pada siapapun termasuk sahabat sahabat nya,sebab ia tak ingin mengambil resiko yang berat dan juga ia masih ingin meminta penjelasan dari Al mengenai ucapan nya waktu itu.
Untuk sekarang El masih seperti biasa,ia masih menjalankan tugas nya sebagai ketua OSIS dan masih bersikap acuh pada Al sama seperti awal mereka bertemu,atau mungkin sekarang El berusaha tidak berurusan dengan Al.
Al yang baru masuk ke dalam kelas nya langsung menatap ke arah El, setelah kejadian dua Minggu lalu El tampak menjauh dari dirinya,itu membuat Al sedikit kesal,bukan ini yang Al mau.
Al menarik tangan El agar ikut bersamanya,di tarik secara tiba-tiba membuat El kesulitan untuk menyeimbangkan tubuh nya.
"Ngapain sih?"tanya El berusaha menahan rasa kesalnya.
Al tak menjawab ia terus menarik El,dan bertepatan dengan itu mereka berpapasan dengan Remer, Wisnu,dan juga Book yang baru saja kembali dari kantin.
Wisnu menatap El dan Al bergantian"mau kemana nih?pake acara gandengan segala kek tronton"
El nampak bingung,ia saja tak tau Al akan membawa nya kemana. Tanpa menjawab Al langsung menarik lagi tangan El agar segera pergi,namun dengan cepat Book meraih tangan kiri El dan saat itu juga mereka berhenti.
"Lo mau bawa El kemana?"tanya Book to the point dengan wajah tak bersahabat.
"Bukan urusan Lo"jawab Al menatap tajam Book.
Melihat kedua orang itu saling melempar tatapan dingin,El menarik napas nya.
"Bentar doang kok kalian duluan aja ke kelas,gue sama Al ada urusan"ucap El berbohong, setelah itu mereka pergi dari tempat itu.
Book dengan tidak rela melepas tangan El ia menatap kepergian Al dan El dengan penuh tanda tanya.
"Sejak kapan mereka Deket?"tanya Remer sambil memakan roti milik Wisnu.
"Bukannya El ga suka sama Al ya"timpal Wisnu berfikir.
Book tak menghiraukan ucapan dua sahabat nya itu,ia memilih masuk ke dalam kelas nya.
"Aneh"ucap Remer.
Wisnu menatap Remer"iya emang aneh,tapi ga usah Lo abisin juga roti gue sat,ih emang bener bener ya Lo babik"sarkas Wisnu menendang kaki Remer dan langsung masuk ke dalam kelasnya.
Remer mengusap ngusap kakinya"sakit anjir"ucapnya sambil meringis.
🌱
Disini lah El sekarang ia berdiri berhadapan dengan Al di sebuah taman belakang milik sekolah, tempat ini cukup bagus tapi tak banyak orang yang tau sebab cara masuk ke dalam sini melalui pintu dan pintu itu selalu di kunci, beruntung sekolah ini milik ayah Al jadi ia bisa masuk kemana saja yang ia mau di sekolah ini.
"Apa?"tanya El menatap malas Al.
Al menatap tajam El "Lo gamau gue hukum lagi kan El?"tanya Al dengan suara rendah yang membuat bulu kuduk El berdiri, menyeramkan.
"Eng ngga lah,kan gue tanya 'apa' kenapa bawa gue kesini?"jawab El sedikit gugup.
"Kenapa Lo jauhin gue?bukannya gue udah bilang waktu malam terakhir kita ketemu?"ucap Al datar.
El seketika terdiam tiba-tiba saja ia merasakan hawa yang aneh,takut,gugup,bingung,dan ia juga bimbang.
"Gue...emm emang lu bilang apa?g-gue ga inget"ucap El beralibi.
Al menarik tangan El kasar"gue ga suka ngomong dua kali,jadi tolong inget kata kata gue baik baik jangan bikin gue marah dan harus hukum Lo lebih parah dari yang kemarin"ucap Al membuat El semakin takut.
Oh ayo lah kenapa El merasa sangat takut jika Al sedang mode seperti ini, rasanya ia tak bisa berbuat apa-apa selain diam,hah El benci dengan sikapnya.
"I-iya apa?"tanya El ia tak ingin menatap wajah Al.
"Tatap mata gue kalau gue lagi ngomong El"ucap Al tegas El langsung menatap mata Al,ia merasa gugup.
"Lo milik gue sekarang"ucap Al tiba-tiba membuat El menatap nya aneh.
"Apaan tuh ga bisa lah main claim claim gitu aja,lu ngomong kayak gitu seakan gue gada hak atas diri gue sendiri"ucap El tak terima.
"Sayangnya apa yang Lo bilang itu emang bener"ucap Al santai.
"Dan gue ga suka di tolak"sambung Al lagi sebelum El mengeluarkan kata kata penolakan lagi dari bibirnya.
El diam dia bingung.
"Diamnya Lo gue anggap setuju,mulai sekarang jangan deket dekat siapa siapa selain gue,mau itu cewek atau cowok gue ga suka milik gue di kelilingi orang"ucap Al dingin namun penuh penekanan.
"Ga bisa gitu dong,kok lu ngelunjak sih?! Gue punya sosialisasi kalau Lo lupa dan juga gue punya lingkup pertemanan mana bisa di batesin gitu"ucap El dengan wajah kesal dan juga marah.
Al mengangkat bahunya acuh"gue udah bilang kan gue ga nerima penolakan,setiap Lo langgar peraturan yang gue kasih di saat itu juga ada hadiah yang nunggu Lo dan gue ga suka ngasih kesempatan satu kali maupun dua kali,inget itu"jelas Al ia tak memperdulikan raut wajah El yang sangat menentang aturan yang ia berikan.
"Jahat"ucap El menatap Al dengan berkaca kaca,ia tak bisa melakukan apapun selain menangis,lagian ia juga tak bisa melawan sebab mengingat rasa sakit yang ia rasakan membuat nya bergidik ngeri,Al tak main-main dengan ucapan nya maka dari itu El hanya bisa pasrah.
Al memeluk tubuh El yang lebih pendek darinya,di usapnya rambut El dengan lembut,Al tak menyangka bahwa dirinya akan jatuh cinta pada El.
Niat awalnya akan bermain dengan El namun sekarang ia malah menaruh hati pada El,aneh tetapi Al menyukainya.
"Sebenarnya gue ada niatan bunuh Lo"ucap Al yang membuat El langsung mendorong nya,ia menatap Al horor.
"Kok gitu?!"tanya El tak terima dan ia juga sudah was was sekarang.
Al terkekeh pelan melihat reaksi El"Lo ga inget kalau Lo udah mergokin gue di hutan waktu itu?di saat Lo kabur gue langsung nargetin Lo buat jadi korban selanjutnya tapi.."ucap menggantung kan kalimatnya.
"Tapi?"El manaikan satu alisnya.
"Lo terlalu manis buat gue bunuh jadinya gue milih jadiin Lo punya gue"ucap Al sambil tersenyum tipis.
"Hah"El menggelengkan kepalanya.
"Tapi gue cowok?mana ada hubungan kayak gini Al?Lo yakin?"tanya El dengan bimbang.
Al menganggukkan kepalanya mantap"apapun konsekuensi nya gue bakal ambil asal Lo jadi punya gue dan gue ga masalah"jawab Al menatap El dalam.
El menatap manik tajam milik Al ia mencari sebuah kebohongan disana,namun ia ta menemukan nya apa mungkin benar Al mencintai nya?
"G-gue ga tau,ini masih tabu buat gue kasih gue waktu b-buat nerima Lo dan Lo tau kan cinta itu ga cepet datengnya"ucap El menunduk.
"Tapi..."
"Gue mohon Al, jangan mempersulit gue biarin gue mikir soal ini dulu"ucap El memotong ucapan Al dengan memohon, terpaksa Al mengiyakan itu ia harus memahami posisi El.
•••
🍁
Hawow😗itu dulu deh soalnya dingin banget sumpah ngetik ampe gemetaran awokawok.
KAMU SEDANG MEMBACA
you're a psychopath [Al and El]
Teen FictionSEBELUM BACA GUE SEBAGAI AUTHOR MINTA TOLONG BANGET JANGAN ADA YANG PLAGIAT CERITA GUE,SEBAB INI TUH BIKINNYA GA GAMPANG DAN JUGA NYARI IDE ITU GA KEK AIR NGALIR..SUSAH-!! BUAT YANG HOMOPHOBIA,TEMPAT ANDA BUKAN DISINI SEBAB INI ADALAH CERITA YANG...