Enjoy the story 😗
🍁
Pagi yang sangat cerah untuk El, sekarang ia sudah selesai dengan seragam miliknya dan juga tas di bahunya,ia tersenyum lebar saat menatap pantulan dirinya di cermin.
Tok...tok..tok...
Suara ketukan pintu membuat El mengalihkan atensinya,ia segera membukakan pintu dan saat itu lah terlihat seorang wanita cantik paruh baya yang sedang bersidekap dada sambil menatap garang El.
"Masih lama dandannya?mama sama papa udah kelaparan nunggu kamu loh"ucap wanita itu dengan nada di buat buat marah.
Mata El membulat,ia ternganga lebar dan juga tak bisa berkata kata,apa El sedang bermimpi?apa wanita di depan nya adalah ibunya?
"Ma-mama?!!!!"jerit El histeris ia langsung memeluk wanita yang sangat ia rindukan itu,hah sudah lama agaknya ia tak merasakan pelukan ini.
Wanita itu sempat terhuyung kaget,tak lama ia tersenyum manis sambil membalas pelukan sang putra,jika di katakan ia tak merindukan putra semata wayangnya itu maka salah,setiap detik ia merindukan anaknya,namun apa daya dia dan suaminya begini pun agar kehidupan anaknya dapat terpenuhi.
"Pantesan rasanya tuh pagi ini El pengen senyum Mulu, bahagia bahagia gimana gitu, ternyata mama udah pulang"ucap El antusias ia mencium kening ibunya dengan sayang.
Viola memandang anaknya dengan sayang"kerjaan mama sama papa hampir selesai mangkanya kita pulang,kan soalnya ada pangeran yang di tinggal sendiri di sebuah istana"kekeh Viola mengelus rambut hitam El.
El cemberut"pangeran yang kesepian lebih tepatnya,huh!"kesalnya namun ia memeluk ibunya lagi.
"Yaudah ayo kayaknya papa udah laper deh itu, kamu dandannya lama banget"ucap Viola menggoda El.
"Dandan apaan sih ma,orang baru selesai make seragam juga"elak El dengan sedikit rasa kesal.
Tak lama matanya tertuju pada seorang pria yang sedang duduk sambil meminum segelas kopi dan di tangannya terdapat sebuah iPad yang memfokuskan perhatiannya di benda itu.
"Huaaaa papa!!!!"teriak El ia langsung berlari dan memeluk pria paruh baya itu dengan penuh rasa rindu.
Pria itu terkejut lalu ia terkekeh dengan tingkah anaknya.
"Kayaknya kangen banget ga sih ma si pangeran ini hm?"ucap Filip sambil memandang El dari samping.
Viola menganggukkan kepalanya,ia tersenyum melihat suami dan anaknya yang saling melepas rindu.
"Kapan coba kalian pulang ?"tanya El ia sudah duduk di samping ayahnya.
"Tadi malam,pas kamu udah tidur papa sama Mama juga sempet masuk ke kamar kamu"jawab Viola ia memberikan sepiring nasi goreng pada El dan juga suaminya.
El hanya mangut mangut,ia menyendok nasi goreng dan memakan nya dengan lahap.
"Gimana sekolah kamu?"tanya Filip menatap El serius.
"Ga gimana gimana pa,tapi dalam waktu deket ini El bakal ngadain pelantikan anggota inti OSIS buat gantiin El sama temen temen El yang lain,agak susah sih soalnya kan yang megang organisasi ini tuh kita yang inti OSIS dan ga ada campur tangan para guru guru,El masih bingung mau milih siapa"jelas El Filip dan Viola bisa melihat jika putra mereka sangat memikirkan hal ini.
"Sayang jangan terlalu dipikirin ya,pelan pelan aja kan kamu bisa mantau anak anak yang memang pantas dapat jabatan dan juga bisa di percaya sekolah jangan khawatir ok"ucap Viola khawatir.
"Gimana El ga kepikiran ma,El ga lama lagi lulus dan ujian bentar lagi mana nyiapin ini tuh ga gampang"ucap El ia bingung.
"Ini masih lama El,papa yakin kamu bisa ga mungkin kan ga ada anak di sekolah sebesar itu yang ga mendaftarkan diri untuk jadi anggota atau bahkan anggota inti OSIS"ucap Filip ia mengerti maksud dari anaknya itu.
"Iya pa,El bakal coba seleksi satu satu, organisasi ini juga menyangkut sekolah jadi agak sensitif"timpal El ia melihat jam di tangan nya.
"Yaudah ma,pa,El berangkat dulu ya"sambung El lalu mencium pipi ibunya dan mencium tangan ayahnya.
"Hati hati yang sayang! jangan lupa makan!"teriak Viola saat El sudah di luar.
"Yo!"jawab El ia langsung memasuki mobilnya yang sudah di siapkan oleh supir ayahnya,pak Diding.
🌱
El memarkirkan mobilnya ia turun dan tak lupa merapikan sedikit seragam sekolah nya, matanya memandang keseluruhan penjuru parkiran,bagus masih sepi.
El melangkahkan kakinya meninggalkan Parkiran sebaiknya ia masuk kelas lebih dulu lalu keruang OSIS itu sih rencana El.
Namun langkah El terhenti,ia terdiam sejenak saat mendengar ada sebuah suara di salah satu kelas,El tak akan penasaran jika suara itu terdengar seperti percakapan biasa namun lain halnya dengan ini, suara ini seperti sedang berbisik dan El semakin penasaran.
Ia mengendap ngendap mencari sumber suara,jika itu murid lain maka El akan merasa lega namun jika itu hantu maka sudah dipastikan El akan lari sekuat tenaga,dan itu pasti!!
El mengintip di dekat jendela matanya menatap seorang laki-laki dan seorang perempuan yang sedang saling memandang dengan dalam.
Al dan Asya?El menaikkan satu alisnya,apa Al mempunyai rasa pada Asya? pantas saja ia tak menjemputnya biasanya kan Al selalu menjemputnya di rumah agar berangkat sekolah bersama.
Entah kenapa El menitihkan air mata, kenapa sesakit ini? rasanya begitu sesak,moodnya hancur,pagi yang cerahnya terasa suram dengan seketika di karenakan dua manusia yang El sama sekali tak tau untuk apa mereka berdua ada di kehidupan nya.
El pergi dari situ, seperti nya sudah cukup ia tak ingin melihat hal yang lebih lagi,El menghapus air matanya secara kasar ia tak boleh menangis,ini hal yang tak sepantasnya ditangisi.
Sesampainya di kelas El langsung duduk ia terdiam,apa semua yang di ucapkan Al padanya hanya kebohongan semata?ia sudah mencintai Al lalu apa kaki laki itu akan menghancurkan nya?
El menghembuskan napasnya,ia menelungkup kan kepalanya di meja bertumpu dengan lengannya.
Seseorang duduk di samping El,ia mengelus punggung El dengan lembut akibat dari itu El langsung terkejut ia fikir itu adalah setan.
"Kenapa?"tanya Al ia memandang El yang sedang terdiam.
"Bisa kita putus aja ga Al?"ucap El ia takut namun ia harus berani.
El berfikir bahwa Al akan marah atau bahkan memakinya,namun dugaan El salah.
"Ok"jawab Al,tanpa kata apapun lagi ia langsung meninggalkan El sendiri yang masih shock dengan jawabannya.
Ha? semudah itu? sungguh?hanya ok?
El menggelengkan kepalanya tak habis fikir"gue kira gue berharga di mata Lo ANJING!!!!"ucap El di akhiri dengan umpatan yang cukup keras.
Kesal, marah,sedih, bercampur menjadi satu El merasakan sesak di dadanya.
"ARGHH!!!! ANJING!!!hiks"teriak El ia terduduk lalu menangis, untung saja belum ada orang jadi El masih bisa melepaskan air matanya.
Al sebenarnya tak pergi,ia hanya berdiri di dekat pintu wajah nya datar tatapannya dingin.
"Ini tidak akan lama, tunggu sebentar lagi"ucap Al pelan,lalu ia pergi mendekat ke arah gadis yang baru saja menjadi pacarnya, siapa lagi kalau bukan Asya.
🍁🍁🍁
Prik!!! Tapi emng gitu ceritanya yaudh makasih udh mau baca Yaa seneng banget Loch...sini kiss dulu 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
you're a psychopath [Al and El]
Teen FictionSEBELUM BACA GUE SEBAGAI AUTHOR MINTA TOLONG BANGET JANGAN ADA YANG PLAGIAT CERITA GUE,SEBAB INI TUH BIKINNYA GA GAMPANG DAN JUGA NYARI IDE ITU GA KEK AIR NGALIR..SUSAH-!! BUAT YANG HOMOPHOBIA,TEMPAT ANDA BUKAN DISINI SEBAB INI ADALAH CERITA YANG...