Tak terduga

19.1K 1.4K 20
                                    

Jangan lupa vote dan komen<3

                           🍁🍁🍁

Tatapan mata yang tajam itu menatap jalanan yang begitu padat dengan sesekali helaan nafas geram dari bibir laki laki itu,sebab keadaan macet membuat nya bosan terus berada di dalam mobil.

Jika saja ia bisa menerobos puluhan mobil dan motor yang saling berebut untuk cepat sampai pada tujuan mereka masing-masing,maka ia sudah melakukan nya sedari tadi.

Namun tidak untuk fikiran konyol nya,kali ini ia harus lebih sabar sebab ia tidak ingin membuat masalah atau ayahnya akan mengomeli nya lagi dengan sejuta ceramah yang menurut nya sangat membosankan.

Akhirnya dengan penuh kesabaran yang entah sejak kapan ia memiliki nya ia pun sampai di sebuah sekolah,namun naas gerbang sudah di tutup tentu saja ia terlambat jam sudah menunjukkan pukul tujuh lewat padahal ini adalah hari pertama nya masuk sekolah,em bukan bukan mungkin lebih tepatnya pindah sekolah.

Alexander Manu Berlin,ia membunyikan klakson mobilnya dengan keras membuat satpam sekolah terkejut dan menghampiri nya dengan kesal.

"Kamu masih punya sopan tidak?kalau mau masuk kamu udah terlambat dan peraturan di sekolah ini murid yang terlambat di larang masuk,sebab para guru malas memberikan hukuman,buang buang waktu"ujar satpam itu yang bisa Al lihat nama tag nya bernama"Samsul".

Sekali lagi Al berusaha untuk sabar"saya murid baru,dan soal terlambat salahkan saja pada jalanan yang macet"ucap Al cuek.

"Buka gerbang nya"sambung Al sambil menatap pak Samsul dengan tajam.

Saat hendak membalas ucapan Al,suara seseorang terlebih dahulu mengentikan nya.

"Pak suruh masuk aja,saya dapat pesan dari kepala sekolah kalau nanti bakal ada murid baru, walaupun datengnya terlambat"ucap seseorang dari dalam gerbang.

Tanpa fikir panjang pak Samsul langsung membuka gerbang agar Al bisa masuk.

Al memarkirkan mobilnya setelah itu ia turun dan hendak menuju kelasnya,namun langkah nya terhenti saat suara dengan lantang mengintruksikan nya.

"Sopan satun saat orang sudah menolong,minus!!dan juga yang nyuruh Lo buat masuk kelas siapa?Lo fikir dengan gue nyuruh Lo masuk berarti gada hukuman?hahah salah besar mau Lo anak baru atau bukan kalau terlambat ada ganjarannya"ucap laki-laki berkulit putih dengan senyum sinisnya siapa lagi kalau bukan Elvaskah Kanandra Smith.

El kini sudah berada di hadapan Al, mereka berdua saling melemparkan tatapan dingin namun tatapan mata Al membuat El sedikit gelagapan.

"Udah ah gosah natep gue kayak gitu,gue tau gue ini emang tampan dan juga manis semua orang tau itu,kasih gue alesan kenapa lu telat?dan inget gue ga nerima alesan kalau jalan macet,basi eneg gue dengernya"omel El santai sedangkan yang di omeli menatap wajah El dengan teliti.

"Tanpa sadar ayah sudah membantu ku di babak permainan kali ini,kamu...ketemu"_batin Al senang.

El nampak sangat kesal,wajahnya berubah menjadi datar yang awalnya biasa saja kini tanpa ekspresi sama seperti orang yang di hadapannya.

Mengetahui wajah El berubah Al menaikkan satu alisnya"memang itu alesan nya"ucap Al.

El menarik napas gusar"yaudah,ini kali pertama gue maafin Lo, tapi jangan harap lu bebas dari hukuman. Hukuman tetap ada tapi ringan"jelas El menatap Al dan beralih menatap ke lapangan.

Al tetap diam,ia hanya ingin mendengarkan ocehan laki laki yang lebih pendek darinya sambil menatap laki laki itu dengan bosan.

"Ok gue udah dapet hukuman nya, keliling lapangan sepuluh kali"final El dengan senyum yang mengembang.

Al memajukan wajahnya tepat di hadapan El, sehingga hembusan napasnya bisa di rasakan oleh El.

"Apa menurut Lo gue keliatan bakal ngikutin perintah Lo?dengan nunggu sambil denger Lo ngoceh aja udah buang buang waktu berharga gue"ucap Al dan berlalu pergi meninggalkan El yang menganga tak percaya,baru dia yang berani ga jalanin hukuman yang di kasih El.

El memicingkan matanya"cih songong amat, untung lu lebih tinggi dari gue kalau ga dah gue sleding pala Lo tuh sayang aja tinggi,eh ngga deng emang dasarnya tuh anak tiang"ucap El kesal dan melangkahkan kaki jenjangnya menuju kelasnya.

                                 🍁

Dua jam pelajaran sudah selesai sekarang sudah di gantikan dengan jam istirahat yang membuat seluruh siswa dan siswi SMA Aksara berhamburan keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang lapar dan juga melakukan aktivitas lain.

Tak terkecuali untuk sang ketua OSIS El,ia bersama teman temannya yang lain sudah berada di kantin sambil menikmati makanan masing-masing.

"Kenapa tadi muka Lo kek bt pas masuk kelas?"tanya Wisnu teman El.

El menatap Wisnu sebentar dan kembali menatap makanan nya"gimana ga kesel ketemu sama anak baru songong nya minta ampun,mana dia terlambat tapi pas gue kasih hukuman dia ga mau"jelas El dengan malas.

Napsu makan nya hilang jika mengingat kejadian tadi,huh jika boleh El ingin sekali melempar batu bata pada anak baru itu yang sayangnya El tak tau siapa namanya,tapi yaudah lah tidak penting juga.

"Siapa tuh?kok kek gada takut takutnya"tanya Remer yang baru saja selesai dengan makannya,jika sedang makan sangat pantang bagi Remer untuk bercerita,tidak sopan menurut nya.

"Hooh tapi kek nya ga papa,jadi dia murid pertama yang ga takut sama ketua OSIS kita yang berwajah manis cuenah,huwe"ucap Book sambil berekspresi wajah ingin muntah.

El menatap Book tajam, semakin di bikin hancur mood nya.

"Udah lah ga usah bahas , emosi gue lama lama!"kesal El membanting sendok nya,itu membuat seluruh kantin menatap nya.

"Hahah anjir santai santai"ucap Wisnu sambil merangkul El.

"Apa yang Lo pada liat hah?!"tanya Remer sambil melotot seketika semua kembali pada kegiatan masing-masing mereka tak ingin cari masalah dengan keempat cowok OSIS itu.

Book terkekeh pelan,ini sering terjadi dan ia selalu tak habis fikir dengan siswa dan siswi di SMA ini selalu saja ingin tau dengan urusan orang.

Tak lama kantin riuh dengan suara teriakan para anak anak alay,biasa suara kalau liat cogan kek gimana?

Seluruh pandangan orang yang berada di kantin menatap menuju pada laki-laki bertubuh tinggi dengan satu tangan yang di masukkan ke dalam saku celana abu-abu nya.

El menatap sinis orang itu"noh tuh orangnya, emosi gue liatnya"ucap El dan membuka ponsel nya bermaksud mengalihkan tatapannya.

Wisnu menganggukkan kepalanya"tapi lumayan lah dia ganteng"ucap Wisnu yang membuat Remer dan Book rasanya ingin tertawa.

Sedangkan Al mengelilingi pandangan keseluruhan penjuru kantin dan berhenti pada seorang laki laki yang sedang bermain ponsel dengan wajah yang nampak kesal.

"Untuk kali ini persiapan diri mu dan aku juga akan mempersiapkan permainan apa yang akan kita mainkan di babak selanjutnya"_batin Al.

•••
                                🍁

Jangan lupa vote dan komen-!! Inget saya tidak terima jika ada plagiat cerita saya makasih <3

you're a psychopath [Al and El]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang