Kilasan berdarah

7.1K 623 5
                                    

Enjoy the story!

🍁🍁🍁

"Mungkin bagi kamu aku lebih mirip dengan manusia rendah yang hanya memperdulikan ego hingga mampu merenggut nyawa seseorang hanya demi kepuasan , mungkin itu benar namun akan menjadi sebaliknya saat ketika aku berada di hadapan mu.

Kau yang akan merenggut nyawa ku dan mampu membuat ku tak berkutik saat berada di dekat mu , rasanya bak beribu bunga bermekaran saat aku melihat senyum mu , tangisan mu , tutur kata mu , dan bahkan semua yang ada pada diri mu membuat aku lupa akan keberadaan dunia yang membelenggu , aku pernah mengatakan bahwa jika laki-laki ataupun perempuan maka itu harus kamu.

Mungkin banyak wanita di luar sana yang memiliki paras ayu nan mempesona , namun nyatanya kau lah yang mampu menandingi mereka semua dengan keindahan yang kau punya , tak heran jika diri begitu memuja dan mendamba paras indah nan rupawan milik seorang Gizonak yang mampu membuat hati terus menuliskan namanya"

_Al_

•••
El memandang wajah Al dari tepi kasur , terdiam seakan hanyut oleh pandangan yang mampu menarik Sukma berjalan dan membuat nya tersesat akan rupa dan bentuk penataan yang sempurna di hadapannya.

Seakan Tuhan menciptakan nya dalam keadaan hati yang bahagia.
El mengelus kening Al lembut , membelai rambut hitam legam yang entah sejak kapan ia mengklaim bahwa seluruh inci dari tubuh orang di hadapannya hanya lah milik nya.

Ini gila , tentu saja seakan ke tidakwarasan muncul di benak dan hati El , semua menjadi terbalik rasanya ia yang kini begitu mencintai sosok di hadapannya. Namun tak dapat di pungkiri bahwa ia menjadi sangat kesal saat melihat gadis itu memegang dan bahkan sampai mencium apa yang seharusnya milik nya.

Siapapun tidak ingin membagi apapun yang mereka sukai apalagi ini semua tanpa ada ijin dari dirinya , membuat hatinya semakin panas dan merasa kesal dengan itu semua.

El mendengus kesal , ia menjitak pelan kening Al.

"Nakal"ucapnya namun setelah itu ia mengecup kening Al dengan penuh rasa sayang.

Nyatanya cinta berdarah yang di berikan oleh manusia tak bernurani seperti Al mampu membuat El dalam sekejap menjadi sangat takut kehilangan perlahan ia seakan menjadi kan semua ini sebagai candu yang tak memiliki obat penawar.

Al membuka matanya menatap sosok indah yang akhir akhir ini selalu jauh dari nya , tersenyum simpul lalu menarik El masuk ke dalam pelukan hangat nya.

Ia merindukan saat-saat seperti sekarang ini , dengan leluasa ia bisa memeluk objek Indah yang beruntung nya adalah miliknya , ia berjanji tak akan melakukan drama apapun lagi sebab tak berada di dekat sang terkasih bagai separuh jiwa hilang di telan gelapnya malam.

"Permainan selesai"ucap Al ia memeluk El dengan penuh rasa kerinduan.

El membalas pelukannya , menghirup aroma tubuh Al yang mengeluarkan bau coklat dan maskulin pada waktu bersamaan membuat nya lupa sejenak tentang kejadian malam ini dan tergantikan rasa nyaman akan pelukan dan tubuh yang sudah lama tak pernah ia sentuh.

"Em Al?"

Orang yang di panggil hanya menutup mata , namun tetap menjawab walau hanya dengan suara deheman ringan.
Tubuh El membuat nya tak mampu hanya sekedar membuka matanya , terlalu nyaman untuk di usik kegiatan seperti ini.

"Asya gimana?"tanya El berfikir.

Ditunggu beberapa detik namun Al tampak tak ingin menjawab pertanyaan nya , membuat El menghembuskan napas pasrah.
Ia memandangi wajah Al dari bawah perlahan matanya turun dan menatap sebuah kalung yang bertengger apik di leher jenjang milik Al.

you're a psychopath [Al and El]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang