“It's my fault, sorry. I hope we meet again”
──────────────────────────
Langit sore terlihat gelap, mendung adalah kata yang tepat untuk mendiskripsikan keadaan langit sore itu.
Seorang pemuda dengan surai pink sedang meminum kopi kaleng nya di kursi minimarket yang di sediakan oleh pihak minimarket.
Dia memandang langit sore itu, senyum sendu terukir di wajah tampan nya, dia merasa bahwa langit sedang mengerti keadaan diri nya.
Lelah, kata yang tepat untuk mendiskripsikan keadaan nya.
Tak terasa kopi yang sedang dia nikmati telah habis tak tersisa, dia meremas kaleng kopi itu sampai tidak terlihat seperti wujud asli nya.
Dia hanya diam, memandang kaleng yang dia remas, membayangkan hal yang tidak ingin dia bayangkan, sampai sebuah teriakan nyaring mengganggu atensinya.
“KYAAAAAAAAAAAAA!”
“Aku hanya lewat, aku tidak akan memegang leher mu lagi” Teriak seorang gadis bersurai hitam.
Gadis itu terus berlari, bersembunyi di balik gang yang lembab dan gelap.
“Huft.. Syukur lah aku selamat” Gadis itu menghela nafas.
Dia mengerti. Ternyata gadis itu berlari karena dikejar sekumpulan angsa, alasan kenapa gadis itu dikejar angsa pasti karena dia selalu memegang leher angsa itu.
Gadis itu keluar dari gang gelap, berjalan santai menuju minimarket, membeli sebotol ion, sekotak pocky dan satu bungkus roti.
Gadis itu tersenyum manis ke penjaga kasir setelah membayar apa yang dia beli, membuat wajah penjaga kasir itu memerah.
Gadis itu keluar dari minimarket, duduk di samping pemuda bersurai pink yang tidak memperdulikan nya.
Dia melirik jengah gadis di samping nya, gadis itu memakan pocky yang dia beli, dia mengambil sebatang pocky, gadis itu tersenyum kepada nya, membuat dia tambah jengah.
Kejadian itu terus berulang, sampai pada akhirnya gadis itu mengambil sebatang pocky terakhir, hal itu membuat dia marah.
“Kau! Sudah ku biarkan mengambil pocky ku tapi kenapa kau malah menghabiskan kan nya?” Ucap pemuda itu marah.
“Tap—” Gadis itu mencoba membela diri tapi terpotong oleh pemuda itu.
“Cih, dasar tidak tau diri” Ucap pemuda itu pergi dari minimarket.
Pemuda berjalan menjauh menuju motor klasik nya, merogoh kantung hoodie yang dia pakai, mencari kunci.
Pemuda itu terkejut, ternyata pocky yang dia makan milik gadis itu, pocky yang tadi dia beli masih berada di kantung hoodie nya, utuh dengan segel yang masih rapi.
“Ah, aku salah..” Desah kecewa keluar dari mulut pemuda itu.
Dia berjalan kembali menuju minimarket yang baru saja dia kunjungi, mencari gadis yang tadi dia temui untuk meluruskan soal sekotak pocky.
Beberapa menit dia berjalan, akhirnya dia sampai di depan minimarket market itu.
Sepi, tidak ada seorang pun kecuali penjaga minimarket dan suara angin berhembus.
“Siapapun kau, maafkan aku” Ucap pemuda itu.
Pemuda itu kembali ke tempat di memarkirkan motor klasik nya, memakai helm dan pergi dari tempat itu.
Sepertinya sebentar lagi hujan, pikir pemuda itu.
────────────────────────────
tbc. 131223
thank you for reading, love <3
KAMU SEDANG MEMBACA
my medicine ; kang dagyeom ✦
Romanceㅤㅤㅤㅤㅤㅤ;Kang Dagyeom, seorang soloist terkenal yang akhirnya menemukan seseorang yang sangat berarti dalam hidup nya. Seseorang yang mau menerima tentang masa lalu kelam nya, seseorang yang siap menjadi sandaran saat dia lelah. Tapi siapa sangka gadi...