“How?”
──────────────────────────Sinar baskara menyengat secara brutal, suasana semakin panas karena wajah murung gadis bersurai hitam yang jenuh menunggu seseorang di lobby rumah sakit.
"Lama sekali, bilang nya mengambil ponsel tapi kok lama? Apa dia buang air besar dulu?" Gumam gadis itu untuk ke sekian kalinya.
"[Name]!" Panggil pria dengan surai pink mencolok.
Yang dipanggil menoleh, menatap orang itu malas, pria itu terkekeh, berjalan menuju sang gadis yang ternyata bernama [name], ia mengacak acak surai hitam [name] pelan.
"Ayo" Ajaknya.
[Name] berdiri perlahan, dengan langkah hati hati ia duduk di kursi roda yang pria itu bawa.
Pria itu mendorong pelan kursi roda yang ia pegang, mendorongnya menuju parkiran.
"Pelan pelan" Ucap pria itu sambil memegangi tangan [name] agar tidak jatuh.
[Name] hanya diam, ikut memegangi tangan pria itu lalu duduk di kursi depan, "Arigatou DG san!" Ucap [name].
Pria yang ternyata bernama DG tersenyum tipis, melipat kursi roda itu dan menaruhnya di kursi belakang.
DG duduk di kursi pengemudi, memasang sabuk pengaman lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata rata.
"[Name].." Panggil nya.
"Hm?" Jawab [name] berdehem karena fokus pada ponselnya.
"Hari ini kau tidur di apartemen ku dul-" Belum sempat DG melanjutkan ucapannya [name] langsung menyela.
"HAH!? Kenapa aku harus tidur di rumah mu? Kau ingin berbuat mesum ya?" Tuduh (name).
"Ngawur, asal kau tau, tipe ku bukan perempuan dengan dada rata!" Balas DG menohok.
"Oke, terus kenapa aku harus tidur di apartemen mu?" Balas [name] kembali fokus pada ponsel nya.
Atmosfer tiba tiba berubah, DG melirik ke samping, melihat apa yang dilakukan [name], "Sialan, sepertinya aku salah menjawab.." Batinnya menyesal.
DG mengehela nafas, "Kemarin aku menyuruh beberapa orang untuk ke apartemen mu karena ada beberapa data yang harus diurus, saat mereka sampai, mereka melihat stalker yang menculik mu berada di apartemen yang sama dengan mu.." Jelas DG panjang lebar.
Jantung [name] berdegup kencang, DG dapat melihat jika tangan [name] bergetar, "Tapi te-" Lagi lagi ucapan DG terpotong, "Kenapa harus apartemen mu? Bukankah stalker itu juga sudah tau apartemen mu?" Potong (name).
DG membelokkan mobilnya, pohon pohon sejajar terpampang rapi di penglihatan [name], "Sekarang kita akan tinggal di sebuah rumah, bukan apartemen lagi, aku akan mencarikan mu apartemen jika kondisi mu sudah membaik" Balas DG.
[Name] diam sesaat, dia tak menjawab ucapan DG malah asik dengan ponsel nya, "Huh, aku bisa tinggal di apartemen Jay, dia tidak kebe-" Kali ini giliran DG yang memotong.
![](https://img.wattpad.com/cover/293967755-288-k303182.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
my medicine ; kang dagyeom ✦
Romanceㅤㅤㅤㅤㅤㅤ;Kang Dagyeom, seorang soloist terkenal yang akhirnya menemukan seseorang yang sangat berarti dalam hidup nya. Seseorang yang mau menerima tentang masa lalu kelam nya, seseorang yang siap menjadi sandaran saat dia lelah. Tapi siapa sangka gadi...