⊹ ♡ ─── 𝟐𝟏. dinner

1.7K 291 26
                                    

“Yes, you're right!”
─────────────────────────

Alis [name] berkerut sebal, dirinya sedang emosi karena komentar fans DG yang membuat nya cukup sakit hati.

Dia menyadari jika berada didekat DG adalah sebuah masalah untuknya.

Cepat atau lambat pasti publik akan tau tentang hubungan pertemanan dirinya dengan DG.

Walaupun [name] tidak menganggap DG sebagai teman.

Helaan nafas keluar dari mulut [name], dia hanya bisa menghela nafas lelah.

Manik indahnya melirik teman nya yang sedang acting menangis.

"Jadi bagaimana? Mau datang atau tidak?" Tanya [name] pada Haneul.

Haneul menatap [name], bibir nya terbuka hendak mengatakan sesuatu.

"Ya tentu saja datang lah! Kita sudah mendapatkan kesempatan langka masa mau disia-siakan?" Jawab Haneul.

[Name] hanya mengangguk pelan menanggapi ucapan Haneul.

"Gawat, benar benar gawat" Batin [name] frustasi.

Bel sekolah berbunyi, pertanda jam pelajaran telah selesai.

Tentu saja [name] dan teman teman nya segera pulang menuju rumah masing masing.

Sama seperti [name] dan hyungseok, mereka berjalan beriringan karena jalan rumah mereka memang satu arah.

Mereka membicarakan berbagai hal hingga sampai dipembicaraan yang membahas DG.

“[Name] kau kenal DG?" Tanya Hyungseok.

[Name] mengangguk menandakan jika dia mengenal DG.

"Tentu saja aku kenal dengan nya, dia kan Idol yang terkenal" Jawab [name].

Hyungseok reflek menggeleng diikuti dengan beberapa kalimat tanya.

"Bukan, bukan itu maksutku, kau kenal dia bukan sebagai Idol kan?" Tanya hyungseok.

[Name] sedikit tertegun, dengan cepat dia menjawab pertanyaan hyungseok.

"Apa maksutmu? Aku ini orang biasa, mana mungkin bisa berhubungan dengan DG melebihi Idol dengan fans" Balas [name].

Hyungseok tampak berpikir, dia sedang memikirkan kalimat yang pas untuk dia ucapkan.

"Benarkah? Sebenarnya aku pernah melihat DG memeluk mu di mall" Jawab hyungseok membuat [name] terkejut.

Bagai disambar petir disiang bolong, [name] hanya bisa menurunkan rahang nya, berpikir bagaimana hyungseok bisa tau tentang kejadian memalukan itu.

"Kau salah orang, itu bukan aku" Balas [name] membuang muka.

"Hm begitu, entah kebetulan atau bagaimana, gadis yang bertemu dengan DG jika dilihat secara teliti dia mirip dengan mu" Ucap hyungseok.

Batin [name] menangis, dia tidak bisa menyangkal ucapan hyungseok, dia sudah terpojokan.

"Duh gusti, kenapa dia menjadi pintar" Batin [name].

[Name] menghela nafas panjang, dia sudah berpikir tentang kalimat yang akan dia katakan.

"Bukan" Balas [name] singkat.

"Waktu itu aku pergi dengan Haneul, tanyakan saja pada haneul jika kau tidak percaya" Sambung [name].

Park Hyungseok segera mengeluarkan ponsel nya dari saku celana, jarinya sibuk mencari kontak yang dia beri nama “Haneul”

Tak sampai memakan waktu satu jam dia sudah menemukan kontak haneul.

my medicine ; kang dagyeom ✦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang