⊹ ♡ ─── 𝟏𝟖. dream

2K 335 59
                                    

“What's going on?”
──────────────────────────

Sinar matahari yang tidak terlalu menyengat menyapa DG dan [name].

DG mengendarai motor klasik nya dengan kecepatan sedang dan [name] hanya sibuk bernyanyi dengan dua kantung belanja yang dia taruh dipaha nya.

“[Name]” Panggil DG yang tidak di balas oleh [name].

“[Name]” Ucap DG lagi.

“Ayo dong bantai kami..” Balas [name].

“Dia kenapa?” Batin DG.

“[Name]” Panggil DG, kali ini dia mengucapkan nya dengan suara yang lebih keras.

“Kenapa?” Tanya [name].

“Mau ke sungai Han?” Tanya DG.

“Hm..” Ucap [name] sengaja dia gantung.

“Gimana yh jawabannya” Sambung [name].

“Kapan?” Tanya [name].

“Sore nanti, ramalan cuaca mengatakan kalau sore nanti akan cerah” Jawab DG.

“Baiklah ayo pergi” Balas [name].

Beberapa menit berlalu, akhirnya DG sampai diapartemen yang [name] sewa.

DG membantu melepaskan helm yang dipakai [name].

Yah kau tau kan, selain [name] tidak bisa melepas pengait helm, dia juga membawa dua plastik belanjaan yang ukuran nya lumayan besar, sebesar cinta ku ke Ace.

“Nanti ku kabari jam nya” Ucap DG.

“Ya baiklah” Balas [name].

“Aku pulang dulu ya, masih ada yang harus ku urus dengan manager” Ucap DG.

“Oke” Jawab [name].

DG hanya tersenyum, dia melenggang pergi menuju tempat agensi nya, tempat dia bekerja.

“Ah menjadi artis solo ternyata sibuk ya” Gumam [name] berjalan menuju kamar apartemen nya.

“Makanya dari pada jadi artis solo mending open BO” Gumam [name].

“Belajar Online maksud nya” Gumam [name] lagi.

“Yosh! Saat nya membersihkan rumah” Ucap [name] semangat.

“Masak atau tidak?” Gumam [name] dengan pose berpikir.

“Ah tidak usah” Gumam [name].

“Paling DG akan mengajakku ke restaurant dia kan kaya” Ucap [name] sambil tertawa tidak jelas.

[Name] mulai melakukan perkerjaan rumah, seperti mencuci piring, mmengepel, mengangkat kain jemuran.

Dia menghela nafas, mulai lelah dengan pekerjaan yang dia lakukan padahal setiap hari dia melakukan perkerjaan ini.

Manik indahnya tak sengaja melihat foto ibu nya, dia menghampiri bingkai foto yang tergantung di dekat action figure nya.

“Mama” Panggil nya.

“Jika ada mama semua pasti lebih menyenangkan” Gumam nya.

“Name” memandang langit Seoul yang sangat cerah.

“Tapi” Gumam [name] sengaja ia gantung.

“Sekarang aku memiliki teman yang sangat baik kepada ku” Gumam [name].

“Mama aku senang kau sudah pergi, kau sekarang sudah tidak sakit lagi” Gumam [name].

“Mama sekarang kau pasti sudah disurga kan” Gumam [name] lagi.

my medicine ; kang dagyeom ✦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang