ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ;Kang Dagyeom, seorang soloist terkenal yang akhirnya menemukan seseorang yang sangat berarti dalam hidup nya. Seseorang yang mau menerima tentang masa lalu kelam nya, seseorang yang siap menjadi sandaran saat dia lelah. Tapi siapa sangka gadi...
“I have no choice, I will wait for the rain to stop in your apartment” ──────────────────────────
“Siapa kau?” Tanya [name] berusaha untuk tidak panik.
Pemuda itu diam lalu membuka masker dan tudung hoodie nya, “DG?” Tanya [name] heran.
“Aku ingin berterimakasih” Ucap DG
[Name] mulai berjalan diikuti oleh DG disamping nya, “Berterimakasih untuk apa?” Tanya [name?.
“Kau yang sudah menolong ku waktu itu kan?” Tanya DG, [name] berpikir keras mencoba untuk mengingat apakah dia memang sudah pernah menolong DG.
“Ah! Kau pemuda tidak tau diri yang langsung keluar dari apartemen ku itu ya?” Ucap [name].
DG sedikit kaget dengan ucapan gadis di samping nya yang terbilang cukup blak blakan.
“Y.. ya begitulah” Jawab DG sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.
“Dan soal pocky di minimarket” Ucap DG menjeda ucapan nya, “Ini ku ganti” Ucap DG memberikan dua pocky ke [name].
[Name] memandang dua pocky pemberian DG dengan varian yang berbeda yaitu stroberi dan matcha.
“Baiklah, terimakasih” Ucap [name] tersenyum.
DG hanya diam tidak berniat membalas ucapan [name], dia melirik tas ransel yang [name] bawa.
“Berikan ransel mu, biar ku bawa” Ucap DG.
“Baiklah ini” Balas [name].
“Ku kira dia akan menolak, padahal aku hanya basa basi” Batin DG menerima tas ransel milik [name].
“Beruntung tas ini tidak terlalu berat” Batin DG sembari menghela nafas dan menaruh ransel [name] di pundak nya.
“DG” Panggil [name] sambil memakan pocky nya.
“Hm? Ada masalah?” Balas DG.
“Kau ini idol yang terkenal kan?” Tanya [name].
“Huft.. Aku tidak berniat untuk sombong, tapi itu benar, aku memang terkenal” Jawab DG.
“Kau tidak takut fans mu atau paparazi melihat mu?” Tanya [name] lagi.
“Tidak, lagian mereka pasti berfikir tidak mungkin orang sekelas diri ku berjalan dengan gadis biasa seperti mu” Jawab DG.
[Name] reflek menendang kaki DG dan itu membuat sang korban mengaduh kesakitan.
“Kau tidak waras ya?! Asal kau tau ya yang ku ucapkan itu fakt” Ucap DG membela diri.
“Benar, tapi entah kenapa aku merasa kesal dengan ucapan mu” Balas [name].
DG hanya mendengus kesal, [name] memasukkan dua pocky ke dalam mulut DG secara paksa.
DG hanya diam, tidak protes ataupun marah marah.
“Aku akan mengantar mu sampai ke rumah mu” Ucap DG tiba tiba.
“Ya, terserah mu” Balas [name]
DG sedikit kesal dengan gadis disamping nya, kenapa dari tadi dia menerima tawaran nya?
“Kau dari tadi menerima semua tawaran ku, apa kau begini ke semua orang?” Tanya DG.
“Selagi itu menguntungkan untuk ku dan tidak merugikan orang lain, aku akan menerima semua bantuan orang lain dengan senang hati” Jawab [name].
Setelah cukup lama mereka ber dua berjalan dan mengobrol, akhirnya mereka sampai di Halte bus.
Tak sampai sepuluh menit bus yang akan mereka tumpangi akhirnya datang juga.
Mereka kemudian duduk di bangku belakang dekat pintu masuk dan keluar bus.
“Kau ini idol yang cukup terkenal kan? Kenapa kau berjalan kaki? Jangan jangan uang yang seharusnya untuk mu dikorupsi oleh agensi mu?” Ucap [name].
“Tidak bodoh, memang nya aku harus menaiki mobil setiap saat? Aku juga ingin berjalan jalan, sudah lama aku tidak sesantai ini” Jawab DG.
“Oh begitu, baiklah” Balas [name].
“Kenapa kau tidak berteriak histeris ketika bertemu dengan ku?” Tanya DG tiba tiba.
“Kita baru bertemu empat kali ya dan baru tadi aku mengetahui bahwa kau idol” Ucap [name] sedikit emosi.
“Masuk akal” Balas DG.
Sekitar dua puluh menit mereka duduk di bangku bus akhirnya mereka sampai di halte bus dekat apartemen [name], beruntung bus itu sepi jadi tidak ada yang mengenali DG.
“Ini rumah mu?” Tanya DG tidak percaya bahwa dia pernah tidur ditempat seperti ini.
“Iya, mana ransel ku?” Jawab [name].
“Ini” Balas DG memberikan tas ransel yang dia bawa ke [name].
“Baiklah, terimakasih” Ucap [name].
DG hanya mengangguk, dia hendak pulang ke rumah nya tapi tiba tiba hujan mengguyur seoul dengan brutal.
“Mau mampir?” Tawar [name].
Mau tidak mau DG harus meneduh diapartemen [name], jika ia nekat kembali kerumah nya pasti dia akan mati tersambar petir.
Walau kemungkinan dia akan mati tersambar petir hanya 00,01% itu bukanlah hal yang mustahil, tidak ada yang mustahil didunia ini.
“Yeah, tidak ada pilihan lain, aku akan berteduh diapartemen mu sampai hujan reda” Jawab DG.
Mendengar jawaban DG, [name] tersenyum lebar lalu mempersilahkan DG masuk ke apartemen nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
────────────────────────── tbc. 100322 thanks for reading, love <3