“How dare you! Who you think you are?”
──────────────────────────
Portgas D. Ace memandang kesal gadis di depan nya, gadis itu hanya berjongkok sambil menggambar di lantai yang sangat putih.
"Jangan bodoh [name], kembalilah ke dunia asal mu, di sana masih ada yang membutuhkan mu"
"Kau bilang ingin melihat perjalanan adik ku, kembalilah.." Ace berusaha membujuk [name].
"Beraninya kau memerintah ku, memangnya siapa kau?" [Name] bertanya sengit tanpa memandang Ace.
"Lagi pula kau itu hanya karakter buatan manusia, kenapa kau bisa ada di sini?" Tanya nya lagi.
"Memangnya kau juga bukan buatan manusia!?" Tanya Ace dalam hati.
"Entahlah.. Yang terpenting kau harus kembali" Ucap Ace.
"Memangnya kenapa aku harus kembali!?" Teriak [name] mulai kesal.
"Kau belum mematikan kran air" Jawab Ace datar.
"LAH IYA YA, KRAN KAMAR MANDI DG BELUM KU MATIKAN" Batin [name] panik.
Tapi kemudian [name] diam sejenak, berpikir jika DG pasti akan memafkan nya.
"Alah DG paling akan memaafkan ku, Tuhan saja Maha Pemaaf masa DG tidak" Ucap [name] santai.
Ace diam sejenak, berpikir tentang alasan yang cocok agar [name] mau kembali ke dunia asalnya.
"Zin masih mempunyai utang tiga bakwan kepada mu" Ucap Ace.
"EH IYA YA" Batin [name].
"Baiklah aku akan kembali, bisa kau tunjukkan di mana pintu nya?" Tanya [name].
"Yosh! Seharusnya dari tadi kau mengatakan itu.." Ucap Ace.
"Cepat tunjukkan" Balas [name] mulai kesal.
"Baiklah~ baiklah~" Jawab Ace mulai berjalan.
Ace berdiri di depan sebuah pintu dengan jarak 20 kaki.
"Itu" Ace menunjuk pintu itu.
"Pintu itu.. Gunakan pintu itu untuk kembali ke dunia asal mu" Lanjut Ace.
"Oh? Baiklah makasih" Balas [name] berjalan ke pintu itu.
Saat berada di ambang pintu, [name] menengok ke belakang, dia menatap wajah Ace yang tersenyum kepada nya.
"Pria itu mencintaimu [name].. Jangan buat dia menunggu" Ucap Ace.
[Name] diam sejenak, memikirkan ucapan Ace barusan "Ya.. Aku akan mencoba nya, Kau.. Jaga diri mu baik baik" Ucap [name] di balas anggukan kepala oleh Ace.
[Name] tersenyum, melambaikan tangan dan masuk ke dalam ruangan yang ada di pintu itu.
Gelap, semuanya tampak berjalan dengan cepat.
"Mirip mesin waktu di doraemon, tapi ini versi belum bayar listrik" Gumam [name] yang sepertinya tidak peduli dia akan mati atau hidup.
Cahaya terang yang berada di ujung ruangan mulai menyeruak, membuat [name] silau dan menutup matanya.
Perlahan-lahan [name] membuka matanya, langit langit putih terlihat di pandangan [name].
Dia menengok ke samping, dilihat nya Crystal bersama Jonggun sedang duduk di sofa sambil bercakap-cakap tentang hal yang [name] tidak ketahui, sepertinya mereka tidak sadar jika [name] sudah sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
my medicine ; kang dagyeom ✦
Roman d'amourㅤㅤㅤㅤㅤㅤ;Kang Dagyeom, seorang soloist terkenal yang akhirnya menemukan seseorang yang sangat berarti dalam hidup nya. Seseorang yang mau menerima tentang masa lalu kelam nya, seseorang yang siap menjadi sandaran saat dia lelah. Tapi siapa sangka gadi...