Part 2

4.8K 644 134
                                    

Jika sebagian orang menganggap ulang tahun adalah hal yang berkesan tapi menurut Satoru ulang tahun adalah hal yang biasa. Bukankah jika seseorang ulang tahun maka usianya akan semakim bertambah? Wajah akan keriput dan kematian semakin dekat. Satoru masih bersyukur wajahnya bisa awet muda sehingga ketampanannya permanen. Selain itu tidak ada keluarga atau kerabat yang ia ajak untuk merayakan jadi ulang tahun menurut Satoru bukanlah hal yang berkesan.



"Gojou-sensei tanjoubi omedetou!" seru salah satu siswi dan Satoru hanya mengucapkan 'terima kasih' seraya memamerkan senyuman lebarnya.



"Apa gunanya ulang tahun jika tidak bisa dirayakan dengan orang yang spesial.." gumam Satoru. Ia berharap Megumi merayakan ulang tahun untuknya tapi nyatanya Megumi malah tidak tau ia ulang tahun sekarang, benar-benar pria yang malang.



"Sakitnya tuh disini." ucap Satoru seraya menunjuk perutnya karena kebanyakan makan pedas saat jam istirahat tadi. Bukan sakit hati ya para readers tapi sakit perut.



"Aku sepertinya tidak bisa lanjut mengajar kalau seperti ini." Satoru berjalan menuju UKS untuk mencari obat diare, namun setelah membongkar lemari uks isinya hanya obat sakit kepala.



"Memang siswa disini sakit kepala tiap hari ya obatnya sakit kepala semua dengan berbagai merk."



"Dominan yang datang kesini sakit kepala setelah kau yang mengajar Gojou-sensei." ucap sebuah suara yang berasal dari pria berambut pirang dengan kacamatanya.



"Kau jahat sekali Nanamin, memangnya apa pengaruhnya aku yang mengajar lalu para siswa sakit kepala?"



"Karena kau campur aduk mata pelajaran dengan hal pribadi. Para siswa sakit kepala karena otak mereka harus menerima semua yang kau sampaikan."



Satoru menekuk bibirnya kebawah. "Kau ini setidaknya untuk hari ini saja jangan meledekku."



"Lalu aku harus apa? Ucapkan selamat ulang tahun lalu memberimu hadiah begitu?"



Satoru semakin menekuk wajahnya.



"Ini aku berikan hadiah jika memang kau menginginkannya." Kento Nanami--nama pria yang juga merupakan salah satu guru disini--memberikan sebuah buku pada Satoru dengan sampul berjudul 'Cara Cepat Menjadi Waras.'



"Nanamin~"



Nanami mengacuhkan rengekan Satoru lalu memilih pergi agar telinganya tidak tuli mendengar ocehan Satoru.



"Aku pulang saja kalau begitu, semoga diberi izin oleh Yaga-san."



Satoru memutuskan untuk izin hari ini daripada celananya kena kalau ditahan.




.



Satoru meminum obat sesampainya di rumah. Setelah minum obat ia langsung ke toilet karena hasratnya untuk membuang sesuatu yang daritadi ia tahan.



"Lemas sekali rasanya." ucap Satoru setelah keluar dari kamar mandi.


Ting



Ada notifikasi yang masuk di smartphone Satoru. Ia mengecek dan ternyata itu dari Megumi. Pesan itu berisi pertanyaan Megumi yang menanyakan keberadaan Satoru. Awalnya Satoru senang karena mengira Megumi mengkhawatirkannya namun wajahnya kembali masam ketika Megumi hanya mencarinya untuk meminta uang iuran kelompok yang Megumi titip padanya. Satoru lupa ia masih memegang uang itu padahal Megumi mau membeli peralatan untuk praktek kelompoknya. Awal Satoru memegang uang Megumi karena saat itu Megumi buru-buru ada pelajaran olahraga dan pas sekali ada Satoru langsung saja Megumi menitipkannya pada Satoru.



Minta RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang