Part 17

3.3K 414 51
                                    

Jangan lupa votenya kawan😁





Ruangan serba putih adalah hal pertama yang Satoru lihat ketika pertama kali membuka matanya. Ia langsung terbangun, menyebabkan orang di sekitarnya terkejut.



"Satoru, jangan bangun tiba-tiba seperti itu." ucap Toji. Selain Satoru dan Toji, disana juga ada Suguru dan Nanami. Nanami tahu apa yang menimpa Satoru dari Shoko dan ia pula yang diminta oleh Shoko untuk datang ke rumah Satoru pada saat kebakaran terjadi.



"Rumahku..bagaimana..?" tanya Satoru dengan suara yang lirih. Ia ingat kondisi rumahnya sebelum tak sadarkan diri, dan kondisinya cukup buruk saat itu.



"Rumahmu terbakar habis Gojou. Rumah itu hanya berupa puing-puingnya sekarang." ucap Nanami. Tidak ada gunanya berbohong lebih baik ia tidak menutupinya dan berterus terang pada Satoru.



Satoru menundukkan wajahnya. "Dimana aku akan tinggal sekarang?" ucapnya dengan suara bergetar. Rumahnya terbakar habis, semua harta bendanya sudah tak tersisa. Ia benar-benar tak memiliki apapun sekarang.



"Kau bisa tinggal denganku." ucap Toji, Suguru dan Nanami secara bersamaan menawarkan tempat tinggal untuk Satoru. Ketiganya kemudian saling menatap satu sama lain, memancarkan aura persaingan yang sangat terlihat jelas.



"Terima kasih tapi aku tak mungkin bisa tinggal dengan salah satu dari kalian. Kalian memiliki keluarga kalian masing-masing." ujar Satoru



"Kau tidak mungkin tidur di jalanan bukan? kau bisa tinggal denganku. Aku tinggal sendiri." ujar Suguru.



"Suguru kau sudah memiliki pacar sekarang, aku tidak mau hal ini membuat kalian bertengkar."



Suguru hampir melupakan fakta bahwa ia telah memiliki pacar.



"Gojou, sementara tak apa kau tinggal denganku, orangtuaku tidak akan keberatan." ujar Nanami.



Satoru menggeleng. "Maaf Nanamin, aku tak mau merepotkanmu dan keluargamu."



"Kalau begitu kau harus tinggal denganku Satoru." ucap Toji.



"Megumi tidak akan mau jika aku tinggal disana." balas Satoru. Mengingat Megumi yang tidak mau Satoru dekat dengan sang ayah, ia tidak yakin Megumi akan mau ia tinggal disana.



"Kau disana sekalian merawatku. Luka yang aku terima sekarang ini adalah karena demi menyelamatkanmu, kau tidak boleh lari dari tanggung jawab." ujar Toji. Hanya ini satu-satunya cara agar Satoru mau tinggal bersamanya.



Satoru memperhatikan perban yang melilit di tubuh Toji. Ia menyentuh perban di lengan Toji kemudian mengusapnya. "Maaf membuatmu terluka Fu--"



"Panggil namaku Satoru." Toji menyentuh tangan Satoru yang berada di lengannya, membuat Suguru dan Nanami ingin sekali menghujamkan jarum suntik kepada pria dengan luka di sudut bibirnya tersebut.



"Tapi Megumi tidak akan mau jika aku tinggal."



"Kalau begitu aku sewakan apartemen untukmu."



"Aku lebih tidak mau lagi."



"... "



"... "



"... "



"Gojou-san tenang saja, biar aku yang bicara pada Megumi." ucap Tsubame yang tiba-tiba ikut kedalam topik pembicaraan. Ia sebenarnya sudah lama diam di depan pintu tapi mendengar Satoru yang tidak mau tinggal dengan siapapun membuat hati Tsubame bergetar untuk membantunya. Tidak, itu tidak sepenuhnya bohong, Tsubame benar-benar merasa simpati walaupun rasa ingin menjodohkan Toji dan Satoru lebih besar terlebih jika mereka tinggal bersama.



Minta RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang