Part 21

2.9K 363 30
                                    

Jika mereka melakukan ini di sekolah mungkin saja Nanami kemungkinan dibilang kepalanya terbentur sesuatu. Bagaimana tidak? Nanami yang dikenal sebagai deretan pertama orang yang tidak menyukai Satoru di sekolah kini tengah mengeringkan rambut Satoru dengan handuk. Nanami duduk di sofa sementara Satoru duduk di karpet membiarkan Nanami mengurusnya.




Nanami pada akhirnya berhasil mengajak Satoru ke rumahnya. Hujan masih mengguyur di luar sana disertai angin kencang, jika saja ia tidak ada tadi mungkin Satoru akan terjebak di luar sana.




"Gojou kau tidur?" tanya Nanami ketika Satoru diam saja bersandar pada dadanya. Nanami pun melihat wajah Satoru dan menyadari wajah pria itu sedikit memerah dan ia tampak menggigil kedinginan.




"Kau demam." ucap Nanami setelah memeriksa suhu tubuh Satoru. Ia pun mengangkat tubuh Satoru menuju kamarnya dan membaringkan tubuh pria itu disana.




"Gojou makanlah sedikit lalu minum obat." ucap Nanami namun Satoru hanya terdiam dengan nafas memburu.




Nanami kemudian menempelkan kompres kemasan yang ia stok di rumah ke dahi Satoru.




"Aku harus membuatkan sesuatu untuknya."








.






Ketika Satoru terbangun ia mendapati dirinya tertidur dalam pelukan Nanami. Ia tersentak namun ia tidak tega harus membangunkan Nanami jadi ia hanya bisa terdiam.




'Aku malah merepotkannya.' gumam Satoru dalam hati.




"Hm? Kau terbangun." Nanami mengucek matanya sebelum menempelkan keningnya dengan kening Satoru. "Sudah tidak panas."




"Apa yang terjadi? seingatku kau mengeringkan rambutku di sofa."




"Kau tiba-tiba demam jadi aku memindahkanmu kesini. Lain kali jangan hujan-hujanan." Nanami menjauhkan wajahnya dari wajah Satoru.




"Iya Nanami."




"Tumben kau memanggilku dengan benar. Tetaplah memanggilku seperti itu jangan ikut-ikutan Itadori-kun memanggilku 'Nanamin'.




"Ishh iya iya. Ngomong-ngomong bisa kau lepas pelukanmu?"




Nanami menatap Satoru cukup lama sebelum kembali mengeratkan pelukannya. "Biarkan seperti ini sampai pagi."




"Nanami jika aku membiarkanmu sama saja aku memberikanmu harapan."




"Aku tidak masalah dengan itu. Biarkan seperti ini."




Pada akhirnya Satoru hanya membiarkan Nanami memeluknya. Jika hal ini membuat ia bisa membayar rasa terima kasihnya maka Satoru tak masalah juga akan hal ini.






.







Keesokan paginya mereka berangkat bersama. Nanami bahkan telah menyiapkan sarapan sebelum Satoru bangun dan menyiapkan alat mandi untuknya.




"Kau tidak perlu melayaniku sejauh itu Nanami, justru aku yang sebaiknya melayanimu."




"Kau tidak perlu memikirkannya." balas Nanami dengan tampang datarnya. "Ah dan satu lagi, aku mau melakukan apapun itu hakku, kau hanya tamu dan aku tuan rumahnya."




Satoru sweetdrop.




"Wah ini pertama kalinya Nanami-sensei mau bertemu Gojou-sensei pagi-pagi." ucap Mei yang pas sekali papasan dengan mereka di koridor.




Minta RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang