Sudah seminggu semenjak Satoru bertemu dengan keluarga Toji. Ia sama sekali tidak pernah berkunjung selama itu ke rumah Toji, bahkan di sekolah Satoru tidak menguntit Megumi seperti biasanya.
"Ada yang aneh dengan Gojou-sensei." ucap Megumi yang menyadari Satoru tidak seperti biasanya. Disampingnya Sukuna hanya memutar bola matanya malas. Kenapa juga Megumi membicarakan guru yang dicap saingan oleh Sukuna itu? membuat Sukuna kesal saja.
"Bukannya bagus dia tidak menguntitmu lagi? atau sebenarnya kau senang dikejar-kejar ya?"
"Bukannya begitu Sukuna, aku hanya heran kenapa bisa tiba-tiba."
"Bicara soal heran, aku juga sebenarnya heran padamu Megumi, jika kau bicara pada orang lain kau pasti memakai embel-embel senpai dibelakang namaku tapi ketika bersamaku kau tidak melakukannya."
"Ah? I-itu...aku tidak pernah memanggilmu dengan embel-embel senpai, orang lain kadang suka melebihkan sesuatu."
"Dasar tsundere!"
"Kau pikir kau tidak tsundere ha?!"
"Aku tidak begitu ya!"
"Kau iya!"
Jika saja bel tidak berbunyi mungkin pertengkaran mereka tidak akan selesai.
.
Satoru tidak tau apa yang terjadi pada dirinya. Semenjak ia tau Toji memiliki istri dan anak perempuan ia jadi lebih pendiam. Ia yang biasanya bersemangat melakukan pendekatan pada Megumi kini kehilangan minatnya. Nanami sampai heran melihat diamnya pria itu sekarang.
"Jika kau sudah diam seperti ini sekolah terasa damai." ujar Nanami pada temannya itu.
"...Nanamin..jika kau merasa kecewa melihat seseorang bersama orang lain itu artinya apa?" tanya Satoru.
"Kepalamu sepertinya lebih bermasalah sekarang."
"Nanamin jawab pertanyaanku."
Nanami menaikkan kacamatanya. "Aku rasa itu yang namanya cemburu."
Mata Satoru membulat mendengar jawaban Nanami. "Cemburu?"
"Apalagi? kau cemburu dengan seseorang? Apa karena Fushiguro-kun dekat dengan seseorang?"
Ya memang benar Fushiguro, tapi bukan Fushiguro yang lebih muda.
"Entah. Ah sudah jam mengajar aku akan ke kelas dulu."
Nanami mengangguk. "Baiklah."
Satoru pun hendak ke kelas. Ia melewati koridor sekolah dan tanpa sengaja melihat Toji berada di bawah, tepatnya di parkiran. Tatapan mereka sempat bertemu sebelum Satoru memutus kontak matanya lebih dulu. Ia sedang tidak mood melihat wajah orang itu, Satoru tidak pernah merasa sekesal ini sebelumnya.
Satoru masuk ke kelas, memberi salam dan meminta tugas yang ia berikan kemarin agar segera dikumpulkan. Hari ini Satoru tidak mood menjelaskan jadi setelah tugas dikumpulkan Satoru memberi tugas essay lain dan dikumpulkan saat bel pelajaran berakhir.
"Maaf mengganggu waktunya Gojou-sensei." tiba-tiba guru lain datang ke kelas dimana Satoru mengajar.
"Ah iya Mei-sensei, ada apa?"
"Ada yang menunggu Gojou-sensei di parkiran."
'Toji? yang benar saja?' gumam Satoru dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minta Restu
FanfictionMegumi adalah gebetan Satoru, berbagai cara Satoru lakukan untuk menaklukkan pemuda itu walaupun ia tau Megumi malah mengabaikannya karena melabuhkan hati pada yang lain. Satoru bahkan dengan berani meminta restu pada Toji selaku sang ayah gebetan...