Minta Restu

Part 23

Sosok pria tinggi dengan setelan jas berjalan dengan santai ke sebuah ruangan. Tanpa mengetuk pintu ia pun masuk dan disana telah duduk Suguru dan Mahito yang tengah merokok di dalam ruangan.

"Ah kau datang, Higuruma."

Sosok yang dipanggil Higuruma langsung mendudukkan diri di sofa depan Suguru. "Jadi mulai kapan aku bekerja?" tanyanya.

"Untuk hari ini tidak, aku belum memerlukan jasamu untuk hari ini." Suguru menawarkan rokok pada sosok bernama lengkap Higuruma Hiromi tersebut namun Hiromi menolak dengan halus tawaran Suguru.

"Ruanganmu nantinya diatas di ujung paling kanan. Itu adalah ruangan khusus milik Kokichi Muta."

"Kokichi Muta?"

"Dia mantan hackerku, mungkin kau lebih mengenalnya sebagai Mechamaru."

"Ah Mechamaru ya."

"Jika kau mau, kau bisa lihat ruanganmu sekarang. Mahito antar Hiromi ke ruangannya."

Mahito hanya tersenyum miring sebelum meninggalkan ruangan terlebih dulu. Hiromi langsung saja mengikuti pria berambut panjang tersebut.

"Setidaknya Hiromi adalah sosok yang bisa dipercaya." ucap Suguru. Suguru kemudian mengambil map berisi daftar beberapa orang. Ada tiga orang yang fotonya telat dicoret dengan spidol merah. Lembaran selanjutnya setelah daftar orang terakhir yang fotonya dicoret adalah sosok pria tua yang tak lain adalah Gakuganji Yoshinobu.

"Setidaknya aku harus menembak kepalanya untuk membalaskan apa yang telah ia lakukan pada Satoru." gumam Suguru sebelum menekan putung rokok yang masih sisa setengah itu ke asbak.

.

Setelah bisa menyentuh Satoru untuk pertama kalinya Toji merasa sedikit canggung karena Satoru juga jadi lebih pendiam dari biasanya. Apakah Satoru marah atau malu, Toji belum bisa memastikan karena  ketika ia bertanya Satoru selalu berusaha berkilah. Pada akhirnya Toji tidak mempertanyakan hal itu lagi dan bersikap biasa saja namun berbeda dengannya, Satoru malah lebih diam.

"Ayah ada yang mencari ayah, orangnya di depan." ucap Megumi pada Toji yang kini masih berdiam diri di kamar.

"Siapa ya? client?" Toji pun bangkit dari posisi duduknya lalu berjalan menuju ruang tamu. Ternyata sosok yang mencarinya adalah Choso.

"Oh kau rupanya. Ada apa mencariku? masih ingin balas dendam?" tanya Toji.

"Aku salah sasaran, ternyata dalang yang menyerang adikku bukanlah Kenjaku tapi orang lain."

Toji menaikkan sebelah alisnya. "Lalu kenapa kau mencari informasinya? kau belum memastikan sendiri bahwa yang menyerang adikmu itu Kenjaku?"

"Saat itu dia mengaku dirinya Kenjaku di depan adikku. Aku langsung percaya itu dan mencari informasinya."

Toji menghela nafas. "Berarti apa yang kau lakukan sia-sia?" lalu bagaimana dengan bocah dari clan Kamo?"

Kali ini giliran Choso yang menghela nafas. "Dunia ini sempit Toji, ternyata dia pacaran dengan gadis yang ternyata adalah anak tirimu."

Toji mengedipkan matanya beberapa kali. "Ah iya aku ingat ibunya pernah bilang Tsumiki pacaran dengan orang yang berasal dari clan Kamo." (Part 16)

"Aku ingin melupakannya sekarang."

Toji menyeringai. "Patah hati eh?"