Satoru mendorong tubuh Nanami menjauh. "Nanami, ini tidak benar. Kau sahabatku ingat? kita sudah menjadi sahabat semenjak kita di sekolah menengah. " ucap Satoru.
"Aku tau." Nanami manaikkan kacamatanya. "Aku hanya ingin mengutarakannya setelah sekian lama. Aku ingin memilikimu karena aku tidak mau kau bersama orang yang salah. "
"Orang yang salah? apa maksud perkataanmu sebenarnya?"
"Fushiguro Toji. Aku tidak yakin dia orang yang tepat untukmu. Kau itu tipe orang yang tidak bisa menjaga dirimu sendiri dan kau sumber masalah. Sumber masalah dijadikan satu dengan sumber masalah lainnya akan menimbulkan bencana. " balas Nanami.
Satoru langsung sweetdrop. "Jadi intinya kau tidak mau masalah semakin banyak datang padaku jika berhubungan dengannya? tapi aku sama sekali tidak berniat memiliki hubungan dengannya. Aku menyukai anaknya jika kau lupa." Satoru masih menyangkal, atau mungkin ia belum menyadari perasaannya.
"Mungkin kau tidak menyadarinya tapi aku lihat kehadiran orang itu berpengaruh padamu Gojou."
"Karena aku harus mengambil hatinya bukan? dia ayah dari orang yang kusukai."
Nanami menghela nafas lelah. Ia pun mundur perlahan menjaga jarak dengan Satoru. "Kau jangan sampai salah langkah Gojou. Aku sudah memperingatimu."
"Aku bisa mengurus diriku sendiri Nanamin. Lalu itu... pernyataanmu yang tadi itu.. bagaimana?" Jujur saja Satoru merasa tidak enak pada Nanami karena pernyataan pria tersebut. Jika mungkin ia bisa saja menerima Nanami namun ia tidak mau asal menerima seseorang dalam hidupnya tanpa didasari cinta. Ia hanya menganggap Nanami adalah teman baiknya yang paling menyebalkan, itu saja. Memiliki hubungan percintaan dengan sahabatnya itu tak pernah sekalipun terlintas di benak Satoru.
"Kau abaikan saja hal itu, aku hanya ingin memilikimu agar ada yang bisa mencegahmu membuat masalah."
"Tapi--"
Tok tok tok
Ucapan Satoru terpotong karena ketukan pintu. Untung saja ruangan ini kedap suara jadi pembicaraan mereka tidak akan didengar dari luar.
"Kau kembalilah ke ruang guru Gojou-sensei."
Nanami membuka pintu setelah menarik tangan Satoru menjauh dari pintu. Itu hanya siswa yang diminta datang ke ruang BK oleh Nanami kemarin.
.
Toji tersenyum ketika melihat Satoru berada di rumahnya. Ia baru saja datang menemui orang yang meminta jasa mencari informasi dan sampai rumah ia melihat pria itu telah duduk di sofa sambil memainkan smartphone.
"Sekarang kau berani ya datang kesini." ucap Toji lalu duduk disamping Satoru.
"Megumi memintaku datang jangan salah paham ya ayah mertua."
"Oh ya? Tapi Megumi menyuruhmu datang karena aku yang memintanya. " Toji duduk semakin dekat dengan Satoru.
"Lalu untuk apa jarak sedekat ini?" tanya Satoru seraya menjauhkan diri dari Toji.
"Memang tidak boleh?"
"Aku risih."
"Baiklah." Toji pada akhirnya menjauh dari Satoru.
"Jadi untuk apa kau menyuruhku kemari?"
"Hanya ingin."
Muncul kedutan di pelipis Satoru. "Aku kesini karena permintaan Megumi kalau tidak ada hal yang penting aku akan pergi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Minta Restu
FanfictionMegumi adalah gebetan Satoru, berbagai cara Satoru lakukan untuk menaklukkan pemuda itu walaupun ia tau Megumi malah mengabaikannya karena melabuhkan hati pada yang lain. Satoru bahkan dengan berani meminta restu pada Toji selaku sang ayah gebetan...