Part 36

1.4K 165 17
                                    

Hai semua aku kembali lagi setelah sekian lama gk muncul...
Kangen ya? Sudah pasti kalian kangen booknya bukan authornya hehe...
Berapa bulan ya udah gk up? ada beberapa faktor sih author gk up..



Faktor pertama vote yang semakin hari semakin berkurang dan book baru kurang banyak peminat, author orangnya overthinking jadinya mikir oh karya author mungkin udah mulai ngebosenin..



Faktor kedua writer's block. Yupss author sering blank apalagi kerjaan utama bikin sakit kepala hadapin bawahan yang mungkin ada seratusan dan beraneka ragam karakternya. Sebagai team leader author harus banyak-banyak sabar.



Oke mungkin segitu aja pembuka dari author, maaf sebelumnya bagi yang udah nunggu lama up nya.





.........................................................................




Beberapa hari belakangan Megumi merasa aneh karena setiap kali Sukuna menjemputnya, sang ayah tidak pernah cerewet mereka mau pergi kemana. Biasanya setiap kali mereka hendak pergi, Toji pasti memberi banyak pertanyaan sebelum benar-benar memberi izin.



"Kenapa ayah tidak pernah cerewet belakangan ini ya Sukuna?" Megumi coba bertanya pada Sukuna, siapa tahu pacarnya ini mengetahui sesuatu.



"Oh hahahaha. Ayahmu kalah taruhan jadi aku minta agar dia tidak terlalu melarangku jika ingin pergi denganmu." balas Sukuna.



"Daripada itu bukannya lebih baik ketika ada kesempatan kau meminta restunya agar kita bisa bersama?"



Sukuna langsung menghentikan langkahnya begitupula Megumi. Sukuna kemudian menarik tangan Megumi dan mengajak pemuda itu untuk duduk di bawah pohon, kebetulan mereka sudah sampai di taman.



"Memintamu dengan cara seperti itu aku rasa bukan gayaku Megumi. Meminta untuk bersamamu, aku harus membuat ayahmu menyerahkan anaknya dengan sukarela padaku karena dia percaya padaku, bukan terpaksa karena sebuah taruhan."



"Bukannya kau itu sering main kotor ya?" ucap Megumi.



"Tidak untuk orang yang aku cintai." Sukuna mendekatkan wajahnya pada Megumi. "Kau segalanya bagiku sekarang."



Wajah Megumi berpaling dengan semburat merah tipis di pipinya.



Sukuna menarik dagu Megumi agar menghadap dirinya kembali. Ia kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga Megumi. "Jangan berpaling ketika kau mengeluarkan ekspresi menggemaskan seperti itu sayang." bisik Sukuna sebelum mengigit kecil telinga Megumi sekedar untuk menggoda kekasihnya tersebut.



"Su-sukuna..."



Sukuna yang tidak tahan akan tingkah laku Megumi segera menyerang bibir Megumi. Suasana taman yang sepi membuat dua manusia itu menganggap dunia milik mereka berdua.




.........................................................................






Di sisi lain Satoru dan Toji juga pergi bersama Kuro dan Shiro ke cafe. Ada cafe pet friendly yang baru buka beberapa minggu dan keduanya memilih untuk pergi kesana. Awalnya Satoru agak takut membawa Kuro dan Shiro karena mungkin  saja kedua anjing itu jadi agresif ketika bertemu baik itu orang maupun peliharaan yang mereka bawa nantinya ke cafe tersebut.



Toji meyakinkan Satoru semua akan baik-baik saja karena ada Toji bersamanya. Pria itu memang terbukti merupakan pelatih anjing terbaik karena beberapa kali kepolisian memintanya untuk menjadi pelatih anjing yang akan mereka rekrut untuk menjadi anjing kepolisian.



Minta RestuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang