🔥 belum sempat revisi dan cerita ini termasuk cerita pertama saya. Mohon dimaklumi kalau ada banyak kesalahan dalam penulisan.
Air mata terus mengalir deras kala mengingat bagaimana dirinya difitnah dan dipermalukan. Ia telah mengecewakan papanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah kamar hotel nan mewah tersebut, terlihat dua sosok berlainan jenis sedang terlelap di atas ranjang dengan selimut yang menutupi tubuh polos keduanya.
Jillian mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam bola matanya, ia mengedarkan pandangan ke sekitar dan terhenyak tatkala mendapati pria asing tidur di dekatnya. Ya, pria asing yang usianya mungkin sepantaran dengan papanya.
Jillian mengubah posisinya menjadi duduk, sementara ekspresi wajahnya dipenuhi antisipasi. Tubuh Jillian langsung gemetar saat menyadari ia tidak mengenakan apapun di balik selimut yang menutupi tubuhnya. Sementara itu, ia juga melihat ruam kemerahan di tulang selangka serta bagian atas dadanya, dan ruam merah itu tidak lain adalah hickey.
"Hai sayang, kau sudah bangun?" Pria paruh baya yang berada di dekat Jillian terdengar bersuara.
Jillian langsung beranjak dari tempat tidur sembari menarik selimut guna menutupi tubuh telanjangnya. "Si...siapa kau?!" Jillian bisa mendengar suaranya sendiri yang tercekat.
"Hampir sepanjang malam kita memadu kasih dan sekarang kau bertanya siapa aku?"
Perkataan pria itu sungguh membuat Jillian mual. Ia tidak mungkin segila itu untuk memadu kasih dengan pria yang usianya sepantaran dengan papanya. Jillian berusaha menggali ingatannya, kenapa ia bisa bersama orang asing ini sementara yang terakhir ia ingat adalah ia menghadiri perayaan ulang tahun papanya lalu ia meminum....
Belum sempat Jillian mengingat segalanya, pintu di sana tiba-tiba terbuka. Mata Jillian sontak melebar terkejut saat melihat papanya, suaminya, serta ibu dan adik tirinya.
"Jillian, apa yang ada di otakmu saat memutuskan tidur dengan pria lain!!" Murka Anson.
"Papa, aku...." ucapan Jillian terpotong.
"Kau sudah bersuami, Jill. Apa yang kau perbuat sungguh tidak pantas," sela Rosa, ibu tiri Jillian dengan nada bicara menyiratkan sebuah kekecewaan.
"Kalian salah paham. Apa yang kalian lihat...," Jillian menelan kembali kalimatnya setelah melihat kerumunan orang yang berada di dekat pintu yang terbuka.
"Bukankah itu anak keluarga Hilary? Bagaimana bisa ia tidur dengan pria tua seperti itu."
"Padahal suaminya sangat tampan dan kaya tapi perempuan itu tidak bersyukur."
"Lihat dia tidak cantik tapi bisa-bisanya berselingkuh."
"Sungguh memalukan keluarganya, pasti berita ini akan segera menyebar."
