🔥 belum sempat revisi dan cerita ini termasuk cerita pertama saya. Mohon dimaklumi kalau ada banyak kesalahan dalam penulisan.
Air mata terus mengalir deras kala mengingat bagaimana dirinya difitnah dan dipermalukan. Ia telah mengecewakan papanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Sudah selesai, Nona." Ana dan Mila baru saja selesai mengganti seluruh isi lemari Jillian.
"Lalu pakaian yang sebelumnya kita apakan, Nona?" Tanya Ana menatap tumpukan pakaian Jillian yang sebelumnya.
"Untuk kalian, atau sumbangkan saja kepada yang membutuhkan." Jawab Jillian.
"Baik, Nona." Ana dan Mila membawa keluar seluruh pakaian lama Jillian.
Jillian merebahkan dirinya di ranjang menatap langit-langit kamarnya. "Masa lalu dan masa sekarang banyak berubah." Gumam Jillian.
Sebelum di kehidupan keduanya saat ini, Jillian pernah melalui hari-hari sebelum kecelakaannya terjadi. Jika di kehidupan pertamanya ia habiskan dengan kesehariaan yang terlihat monoton, sekarang Jillian memiliki banyak kesibukan. Semua ia lakukan untuk merubah masa depannya dan ingin membalas dendam kepada Rosa dan Gabby.
"Jika tidak salah ingat, tidak lama lagi Liam akan pulang ke rumah." Jillian menerawang untuk mengingat. "Mungkin tidak akan ada perubahan." Gumam Jillian yang tidak memperdulikan suaminya, di masa lalu hubungan keduanya tidak ada kemajuan mungkin sekarang juga seperti itu.
Jillian memutuskan mengikuti alur kehidupannya sekarang, ia akan memastikan kejadian di hotel seperti di masa lalu tidak akan terulang lagi. Jillian juga akan memikirkan cara untuk menjauhkan Rosa dan Gabby dari kehidupan papanya karena mereka hanya mengincar harta papanya selama ini.
Sekarang Jillian akan mulai membalas dendam dengan perubahannya, penampilannya sekarang akan menampar harga diri Gabby yang selalu ingin berada di atasnya dan tidak ingin terkalahkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jillian malam ini sedang bersiap menghadiri acara yang di selenggarakan oleh member Glam Society, ia memutuskan mengikuti perkumpulan tersebut.
"Flow?" Jillian menyapa temannya ketika membuka pintu rumah.
Flow menoleh, "Jill?" Flow menganga dan melotot melihat Jillian. "Ini benar kau?" Ucapnya tidak percaya karena Jillian berubah seratus delapan puluh derajat.
