Part 49

132K 16.1K 1.4K
                                    

Hai Readers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai Readers...
Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon di ingatkan ya 😙

☘️☘️☘️

Gabby menghentak-hentakkan kakinya karena kesal, sudah 1 jam ia menunggu mamanya disini. Ponselnya mati karena baterainya habis, ia tidak bisa menelepon untuk mencari tahu keberadaan mamanya. Badannya lelah, perutnya juga sudah keroncongan. Interogasi barusan memakan waktu 6 jam lamanya, setelah selesai ia justru di buat kesal dengan menunggu mamanya. Kakinya melangkah menuju jalan raya untuk mencari taxi, sudah habis kesabarannya.

Mobil Rosa berhenti di dekatnya, ia masuk ke dalam kemudian membanting pintu mobil dengan kasar. "Sebenarnya mama pergi kemana! Sudah kubilang untuk menunggu!" Kesal Gabby begitu beradu pandang dengan Rosa.

"Menemui kekasih mama. Tidak mungkin bukan, mama menunggumu disana berjam-jam?" Jawab Rosa santai.

Gabby menoleh cepat pada Rosa. "Anak mama sedang berjuang, sedangkan mama justru bersenang-senang dengan kekasih mama?" Gabby bisa menebak mamanya tersebut baru saja menghabiskan waktu di kamar hotel dengan kekasihnya. "Aku berurusan dengan polisi juga karena mama!" Marah Gabby atas ketidakpekaan Rosa.

"Maafkan mama. Mama hanya butuh hiburan supaya hati mama tenang, mama juga mencemaskanmu, berharap statusmu tidak berubah menjadi tersangka." Ucap Rosa supaya anaknya tidak marah lagi padanya.

"Terserah mama saja! Kepalaku hampir pecah sekarang, mama justru membuatku kesal." Gabby memejamkan matanya, berusaha menghilangkan kegelisahan dan kekesalan dalam dirinya.

"Bagaimana interogasinya?" Tanya Rosa penasaran.

"Buruk." Jawab Gabby singkat.

Rosa melirik pada Gabby. "Apa saja yang ditanyakan?" Tanyanya penasaran.

"Mereka menyebutkan nama orang yang menjual racun itu, Ma. Jika polisi menemukannya dan dia mengaku, aku pernah bertransaksi dengannya, aku tidak bisa mengelaknya lagi." Gabby membuang napasnya kasar.

"Darimana mereka tahu hal tersebut?" Ucap Rosa menanggapi ucapan Gabby.

"Mana kutahu, yang jelas aku tidak mengaku jika mengenalnya." Gabby juga heran atas hal tersebut namun ia tidak bisa menemukan jawabannya.

"Lalu apalagi yang mereka tanyakan?" Tanya Rosa kemudian.

"Banyak." Gabby menjawabnya dengan malas.

"Ceritakan? Lalu bagaimana dengan statusmu? Apa kau akan di interogasi lagi setelah hari ini?" Rosa memberikan serentetan pertanyaan kepada Gabby.

Second Life Changes EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang