01

177 18 3
                                    

Jangan lupa vote dan komen yah
Typo bertebaran

Happy reading!!

Haruto berjalan keluar kamarnya dan melihat sekeliling. Dia tidak menemukan kehadiran sang kakak.

"Haruto" dia terteguk sebelum akhirnya berbalik.

"Ya?" Ujarnya saat menyadari kehadiran sang kakak.

"Saya harus keluar kota, papa akan datang dan melihat kamu nanti sore." berwajah datar dan bernada dingin itu yang selalu dia tunjukan padanya.

"Hanya akan melihat, itu yang beliau sampaikan" Haruto mengangguk.

"Ini jajan kamu selama saya pergi" dia menerima uang itu.

"Bang Yuta" Yuta menoleh dan mendapati kehadiran sang adik.

"Hati-hati" tak menjawab Yuta pergi begitu saja.

Terdiam menatap kepergian Yuta sang kakak. Nakamoto Yuta kakaknya yang berwajah garang dan selalu saja membuatnya takut jika berhadapan dengannya.

Kembali dia keluar dan berjalan ke arah lift untuk turun ke basement.

Baru saja sampai di bawa dia dapat melihat kepergian sang kakak dengan sebuah koper besar.

Ah dan jangan lupa satu lagi ketakutannya nanti saat papanya mengunjunginya soreh nanti.

Setelah lelah memikirkan keadaannya nanti dia pun bergegas pergi ke sekolahnya dan menaiki motor yang papanya berikan padanya waktu itu.

Tak menunggu lama dia pun sampai di sekolahnya dan segera memarkirkan motornya di parkiran motor khusus siswa.

Saat hendak pergi ia melihat sosok yang selalu menganggu pikirannya.

"Shin yu-na!!" Sang empun menoleh saat namanya di panggil.

Setelah melihat orang yang dia panggil menoleh dia pun berlarian kecil ke arah gadis itu.

"Bareng siapa?"

"Sendiri" ujarnya murung.

"Loh kok gak bilang, biar gue jemput"

"Gak usah nanti ngerepotin" haruto dapat melihat ekspresi itu.

"Lo kenapa?" Yuna mengangkat wajahnya menatap Haruto.

"G-gakpapa" ujarnya dan menunjukan senyumnya.

"Gue paling tau lo. Lo kenapa?" Ujarnya lagi dan membuat Yuna terdiam.

Yuna terdiam sebelum mengatakan sesuatu yang membuat hati Haruto hancur.

"Hyuka dia udah beda banget" ujarnya dan menatap kedua kakinya.

"Berasa gak akan ada orang seperti dia lagi. Yang akan ada di saat gue butuh sandaran" Haruto diam memikirkan apakah selama ini dia tak pernah di lihat?, apakah semua yang dia lakukan hanya di pandang sebelah mata oleh Yuna?.

Dan apakah Yuna tak pernah menyadari perasaannya sejak dulu?.

"Lo tau siapa yang hueningkai suka?" Yuna mengangguk.

"Jangan berharap yang engak akan terjadi. Yuna" setelah mengatakan itu dia pun pergi meninggalkan Yuna dengan perasaan sakitnya.

Yuna Terdiam.

Apakah memang sudah tidak ada lagi secarca harapan baginya?.

Tak sengaja Yuna menatap kebelakang terdapat Sunghoon di sana. Dia bersyukur karna bukan Hyuka yang berdiri di sana. Tak mau mengambil pusing dia pun berjalan ke kelasnya dengan Sunghoon yang berjalan di belakangnya.

Complicated StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang