03

95 20 4
                                    

Jangan lupa di vote dan komen ya gays ya🤣.

Typo bertebaran.

* Happy reading *

Yuna membantingkan dirinya pada kasur empuknya itu.

Kecapeanlah yang sekarang ia rasakan. Hari libur seperti ini harusnya di nikmati dengan kesenangan atau hiburan namun tidak untuk Yuna. Dia di suruh membersihkan satu rumah besar itu sendirian, selain itu dia juga mencuci semua baju kotor dan memasak untuk mereka bertiga.

Ya Papanya akan pulang dari perjalanan bisnisnya hari ini. Namun tepatnya ia tak tau kapan.

"YUNA!!" Yuna terkaget dan cepat-cepat pergi ke asal suara itu.

"Iya Ma?"

PLETAK!

Suara tamparan keras yang membuat siapapun ngilu mendengarnya.

Ini selalu terjadi saat Papanya akan pulang dari perjalanan bisnis. Untuk alasanya dari kecil hingga sekarang dia tak pernah tau.

Saat itu Yuna di jambak dan dipukul hingga Mamanya puas dan pergi meninggalkannya.

Sakit. Sakit sekali, namun yang Yuna tangkap dari kejadian tadi bukan rasa sakit yang dia dapat bukan juga kejamnya Mamanya saat menyakitinya namun sesuatu yang menyedihkan yang ia lihat dari sorot mata itu. Ada kemarahan yang tak bisa dia tebak apa itu.

Itu yang selalu membuatnya dapat melupakan kejadian yang baru saja terjadi.

Ade kls🍪: kak bunda nyuruh ke rumah, kita mau buat cake ni.

Iya, kebetulan gak lagi : me ngapain-ngapain ni

Ade kls🍪: Di tunggu yah di rumah

Read

Yuna pun bersiap-siap untuk pergi dia sampai harus memakai make up yg cukup tebal untuk menutup memar di wajahnya dan mungkin agar bersiaga ia juga mengambil masker dan memakainya.

Yuna menuruni tangga dengan sangat hati-hati ia ingin menghindari Mamanya.

Saat melewati kamar Mamanya samar-samar suara tangis dapat ia dengar dengan sangat jelas. Saat melihat pintu kamar itu ternyata tidak tertutup rapat, Yuna pun mengintip dari cela pintu itu.

Yuna berdiam sedikit lama hanya mendengar suara tangis itu dan sesekali Mamanya akan mengatakan hal yang sama.

"Kamu jahat Mas!!" Jimin berteriak sambil memegang erat kepalanya.

Rasa iba yuna pun muncul saat melihat keadaan Mamanya seperti itu. Sebenarnya apa yang tidak dia ketahui di rumah ini.

Tak mau kepergok oleh Mamanya untuk ke sekian kali ia memutuskan hengkang dari sana.

Yuna keluar dari Rumahnya dan pandangan pertama yang dia lihat adalah rumah sunghoon yang terlihat seperti rumah kosong. Namun dia tau sunghoon ada di rumahnya karna melihat mobil sunghoon masih terparkir di garasi rumahnya.

Yuna pun berjalan keluar dari pekarangan rumahnya dan berdiri di Halte yang tidak jauh dari sana.

Tak lama pun sebuah angkot berhenti di depannya, tanpa menunggu lama dia cepat-cepat menaiki angkot itu dan hengkang dari sana.

Pemberhentian angkot itu tak terlalu jauh dari tempat tujuannya.

"Makasih Pak" setelah membayar Yuna langsung turun dan berjalan pelan ke arah rumah yang hanya berjarak beberapa meter dari tempatnya turun tadi.

Complicated StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang