04

88 22 6
                                    

Sebelum di baca jangan lupa di vote dan komen yah?🤗.

*Happy reading*

Haruto keluar dari kamarnya berjalan menuju meja bar untuk mengambil minum.

Drett drett drett

"Sunghoon?", Herannya dengan panggilan dipagi hari ini.

"Kenapa?" Ucapnya setelah menggeserkan icon hijau.

'Yuna udah gak ada' ujar Sunghoon to the point.

Gelas yang berada dalam genggamnya meluncur bebas dari tangannya yang tremor, mengakibatkan gelas itu pecah berkeping-keping diatas lantai.

"MAKSUD LO APA HOON!!" Dari seberang sana Sunghoon sudah tidak tau lagi harus mengatakan apa pada Haruto.

"SUNGHOON!?, SUNGHOON JAWAB GUE!!"

'Gue lagi di rumah Yuna, kalau lo mau ketemu dia untuk terakhir kalinya, datang ke sini' suaranya yang kadang tiba-tiba hilang, efek dari hasil tangisannya tadi.

Tut

Tanpa berlama-lama dia langsung pergi ke kediaman Yuna dengan kendaraan roda duanya.

Motornya berhenti di depan rumah besar dengan bendera putih di depannya. Dan dapat Haruto liat banyak sekali orang di sana.

"Haruto!" Haruto menoleh mendapati kehadiran kedua temannya.

"Ini kenapa?! Bagaimana bisa?!!" Mereka hanya menunduk.

"Lo boleh masuk buat liat" tanpa mengatakan apapun Haruto langsung masuk dan di ruangan itu dapat ia lihat jelas jasad Yuna dengan kain sebatas lehernya.

"Nggak mungkin!"

"Gak!!!" - ujarnya histeris.

"Gak mungkin!!" Haruto terbangun dengan nafas terengah-engah.

"Ya Allah cuma mimpi ternyata" ucapnya terdiam, dia mengusap kuat wajahnya.

Ini mungkin efek dari pikirannya tadi, karna aneh saja kenapa Yuna keluar dari grup chat mereka dan ponselnya juga tiba-tiba sudah tidak aktif.

Haruto mengambil monselnya mencoba menelfon Yuna namun nihil.

Haruto terus mencoba namun ponselnya masih tidak aktif.

Rumah kecil🏡

Ada yang tau gak
Yuna kenapa keluar: me

Haruto melihat jam di ponselnya ini baru jam 1 pagi.

"Semoga lo baik-baik aja yah?"

[***]

Matanya perlahan terbuka, kepalanya sangat sakit dan tubuhnya sangat lemas. Ini sedang Yuna rasakan.

"Gue dimana?" Penglihatannya tampak buram.

"Lo di rumah gue yuna" surah yang tidak asing baginya.

"Yeji?, Hyunjin?" Ucapnya saat dengan jelas melihat wajah keduanya.

"Gimana keadaan lo?" Tanya Hyunjin.

"Udah mendingan kok" mereka mengangguk.

"Ini rumah lo ji?" Dia mengangguk. "Maaf ya jadi ngerepotin" Yeji menggeleng.

"Engak ngerepotin kok"

"Yun gue kabarin Haruto atau Hyuka yah?"

"Jangan" sontak mereka berdua menatapnya bingung, bukannya mereka teman dekatnya Yuna tapi respon Yuna seperti takut saat Hyunjin mengatakan ingin memberitahu kedua orang itu.

Complicated StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang