13

58 16 0
                                    

Sebelum di baca jangan lupa di vote dan komen yah😍.

Typo bertebaran.

*Happy reading*
_______________________


Pagi ini Yuna bangun lebih awal dari biasanya, dia hanya ingin menikmati langit subuh yang tenang.

Yuna menatap ke luar jendela, melihat ke arah langit yang masih gelap, ada rasa tenang saat melihat ketenangan pagi, namun matanya tak sengaja melihat seseorang yang juga sudah bangun sepagi ini.

Senyumnya terukir saat melihat orang itu tersenyum padanya, tangannya terangkat untuk melambai ke arah orang tersebut.

Namun bukan mendapat balasan yang sama, orang itu memberi sebuah isyarat gerakan sholat, mengingatkannya bahwa sudah mendekati waktu subuh.

Yuna hanya memberi ancungan jempol pada Sunghoon tanda ia akan bersiap-siap untuk menunaikan kewajibannya itu.

Yuna beranjak dari tempatnya dan melakukan apa yang harus ia lakukan, Setelah melakukan kewajibannya, tak lupa dia pun kembali ke tempat tadi.

Tak terlihat lagi sosok Sunghoon. Yuna pun kembali lanjut dengan dunianya, menatap langit dengan begitu banyak pikiran yang timbul dalam benaknya.

Melamun dalam beberapa saat, ia mulai sadar akan kemunculan Sunghoon di balkon kamarnya. Mereka hanya saling menatap untuk beberapa detik dan kembali dengan dunia masing-masing.

Saat sedang duduk Yuna teringat akan kotak misterius yang pernah diberikan padanya beberapa hari yang lalu.

Yuna berjalan ke arah lemari baju miliknya, dengan tarikan pelannya lemari tersebut sudah terbuka, kemudian dia mengambil benda persegi yang terlihat menonjol dari yang lain.

Yuna membawanya ke meja dekat jendela tadi. Dia memang tidak tau sipemilik kotak ini, namun kotak ini berisikan namanya.

Mungkin kotak ini diberikan khusus untuknya.

Setelah dibukanya kotak itu, ternyata kotak berisi sebuah boneka dan sebuah buku.

"Buku ini?" Senyumnya mengembang.

"Dan ini?" Dia membolak-balikan boneka itu, terdapat secarik kertas dibawah boneka itu.

'Dan ini adalah hadiah' batinnya membaca isi dari kertas itu.

Diletakkan kembali surat dan boneka itu, dia pun mengambil sebuah buku yang merupakan buku lama miliknya.

"Udah satu tahun lebih ini buku hilang, siapa yang dapat yah?" Gumamnya heran, lantaran buku tersebut sempat hilang di taman saat mereka berkumpul sebelum memasuki jenjang sekolah menengah atas.

Di bukanya kembali buku itu, ini adalah hadiah pertama yang dia dapat. Selama ini mamanya terus mengambil dan membuang apa yang papanya berikan saat dia bertambah usia atau yg lebih tepatnya, semua yang di berikan padanya.

Dan hanya tersisa buku ini, yang diberikan dari orang yang tidak diketahuinya, karena tepat saat dimana waktu menuju pergantian hari ulang tahunnya Yuna menemukan buku ini berada di atas meja belajarnya.

Yuna membaca buku itu, senyumnya tak pudar sedikit pun. Semuanya tentang hal bahagia yang dia rasakan akan dia simpan di dalam buku ini, Yuna tak pernah mau mengingat hal sedih atau hal yang akan membuatnya menangis. Dia ingin lebih bersyukur dan menikmati kebahagiaan yang diberikan kepadanya.

Nama buku itu adalah Diary of happiness.

Namun terkadang ingatan menyedihkan itu dengan sendirinya mendatanginya.

Complicated StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang