26

50 10 3
                                    


jangan lupa vote dan comen ya

*Happy reading *
___________________


"Kamu gapapa kan di tinggal kemaren" Yuna menoleh saat akan meminum minumannya.

"Santai aja pa" ucapnya dengan senyum yang di balas senyum oleh papanya.

"Yaudah, Yuna berangkat yah pa-" dia melirik mamanya.

"Ma?"

"Hmm" 

"Hati-hati ya sayang"

"Iya pa" ucapnya dan berjalan keluar.

Dia berjalan ke arah halte tempat biasanya dia menunggu kendaraan umum.

Saat kendaraan umum itu datang dia langsung menaiki kendaraan itu bersamaan dengan beberapa orang yang menunggu kendaraan itu.

Yuna turun di halte dekat sekolahnya, Yuna melangkahkan kakinya masuk ke perkarangan sekolah, dia terus berjalan menuju gedung utama sekolahnya.

Bugh

Yuna menoleh saat dengan sengaja seseorang mendorongnya.

"Lemes banget, belum makanan yah?"

"Ahahah" tawa mereka serasa puas menertawainya, Yuna menggeleng dan berdiri.

Yuna menarik nafas panjang, ini masih terlalu pagi bukan.

"Lo pada gak ada kerjaan yah?, masih pagi juga" setelah mengatakan itu dia hendak pergi.

"Urusan kita belum selesai" ucapnya membalikkan bahu Yuna.

saat Ahyeon hendak menamparnya Yuna dengan cepat menahannya dan mendorongnya.

Yeji dan Hyunjin yang baru masuk pun langsung menghampiri Yuna.

"Lo gapapa?" Yuna mengangguk.

"Ahyeon lo gila yah?!" Marah Yeji.

"Masih pagi juga udah cari gara-gara aja"

"Gue gak ada urusan sama lo!"

"Urusan lo sama Yuna bakal tetap jadi urusan gue" Ahyeon menyeringai.

"Emang yah, lo sama teman-teman lo ini suka banget ikut campur urusan orang"

"Ahaha!" Ahyeon menatap kesal Yeji.

"Ahyeon-Ahyeon, intropeksi diri dong,  urusan yang lo bilang itu bakal buat siapapun enek sama lo" Ahyeon menatap tak suka.

"Kerjaan lo cuma bully dan bully, gak bosen?, sama hidup lo yang bagai neraka buat semua orang" ucap Yeji lantang.

"Yeji!" Ahyeon mendekat dan hendak menamparnya namun satu tangan menahan pergelangan tangannya.

"S-sobin?" Ucapnya kaget.

"Lo kebangetan banget yah?, masih pagi Ahyeon, berhenti buat ulah" Ahyeon menggeleng.

"Mereka yang duluan" Sobin menggeleng.

"Lo harusnya ngebela gue sobin" Sobin kembali menggeleng.

"Berhenti nunjukin diri lu layaknya sampah" sontak Ahyeon terdiam.

"Sobin!" Teriak Asah.

"Salah, gue ngomong kaya gitu?" Ucapnya namun Ahyeon diam menatapnya dengan tatapan yang tak habis pikir dengan kata-kata Sobin.

"Lo tega banget ngomong kaya gitu buat teman yang udah dari kecil bareng-bareng sama lo" ucap Haram menambah.

"Tega?"

Complicated StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang