Perintah yang mutlak

2.3K 283 13
                                    

Wahahahahah..... Kembali dengan author lagi. Tidak terasa sudah tahun baru. Yang berarti banyak kenangan manis dan pahit di tahun sebelumnya. Di tahun sebelumnya cerita ini agak terbengkalai ya bahkan sudah karatan kalau tidak di poles lagi 😁😁 jadi......

Author mau ucapkan SELAMAT TAHUN BARU READERS 🎆🎇🎉🎉......Agak telat sih 😅 tapi, nggak apalah.

Baiklah, tambah banyak cakap dan cakep kita langsung aja nih......

SELAMAT MEMBACA READERS

.

.

.

.

.

.

.



Di sebuah markas militer milik negara indonesia, yang terletak di kota Makassar.

para tentara sibuk latihan. meskipun, hari ini adalah hari weekend. Mereka menambahkan keterampilan mereka dan skill menembak. Bahkan, ada beberapa keluarga datang menjenguk sanak saudara mereka.

" Bang TNI, kamu sedang apa ?" tanya sebuah suara yang datang memasuki ruangan milik TNI.

TNI berbalik ketika ditanya " aku sedang merakit senjata " jawabnya kembali fokus dengan senjatanya

" memang kenapa AD ?" tanya balik.

AD yang merupakan saudara kedua TNI. Melirik ke sekitar ruangan abang sulungnya, dia bisa melihat banyak foto peninggalan dan prestasi milik abangnya.

Ketika matanya menusuri bingkai foto, matanya tiba - tiba menangkap sebuah foto dimana abangnya berpakaian formal didepannya ada seorang pria yang tentu dia kenali, yang duduk di kursi. Indonesia, kematiannya membuat abangnya menutup dirinya. Bahkan, abangnya sampai pindah ke makassar agar dia tidak mengingat kematian tuan kesayangannya itu.

" Tidak kok bang, hanya ingin melihatmu saja " balas AD mendudukkan dirinya di pinggir kasur.

TNI tidak menanggapinya, dia fokus dengan rakitan senjata. AD menghela napas.

" Bang, kamu tidak dengar rumor yang baru - baru ini " kata AD yang memancing percakapan.

TNI terdiam " iya, aku sudah dengar " balasnya. Beranjak dari duduknya dan menghampiri foto dia dan tuannya.

" bagaimana menurut mu bang, dengan tindakan yang dilakukan mereka. " tanya AD, penasaran akan tindakan utusan ini.

" Entahlah, sikap mereka.... aku tidak bisa menilainya " tatapan sedih tersirat di wajahnya. Ada rasa keinginannya untuk membalaskan kematian tuannya. Tapi, dia ingat kalau, balas dendam tidak bisa mengembalikan tuannya. Membuat dirinya jatuh dalam depresi berat dan membuat ketiga adiknya kesusahan dalam mengurus militer.

AD merasa kasian dengan abangnya. Dia dan kedua saudaranya rela melakukan apapun untuk mengembalikan abang kesayangan seperti dulu. " bang, aku tau kalau kau sedih dengan kematian tuan indo. Tapi, ingatlah tuan indo tidak ingin kamu seperti ini "

Ucapan AD tidak di dengar TNI, dia hanya terus menatap Foto tersebut. TNI mengingat ketika hari eksekusi tuannya. Dia diberi waktu untuk berbicara.

Di depan sel penjara, TNI melihat kondisi tubuh tuannya yang penuh dengan lembab dan luka bekas penyiksaan. Baju yang dipakai tuannya juga bertuliskan ' DEAD ' di belakang punggungnya. Seolah dia adalah tersangka pembunuhan.

Hatinya kala itu sakit melihat kondisi tuannya. Tapi, saat matanya melihat wajah tuannya. Dia melihat senyum sedih yang di pancarkan kepadanya.

Tolong Ikutlah Kami Indo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang