Kertas Mencurigakan

1.2K 170 13
                                    

Sepatah kata dibawah

SELAMAT MEMBACA READERS

.

.

.

.

.

.

Aisyah memandang tumpukan dokumen diatas mejanya. Dia menghela napas lelah ketika ada tumpukan lagi yang datang dari TNI. Di sebelahnya ada polri yang juga sibuk membaca dokumen lain sambil berdiri. Dengan wajah yang serius dan mata yang meneliti setiap kata per kata.

Saat ini dia bersama TNI dan polri sedang memecahkan kasus indo, dia harus menemukan kebenaran dari kasus ini karena dia mendapatkan bukti lain sebuah foto dari firdha. Katanya, foto ini dia dapat dari ruang rahasia di mansion milik para country dan organisasi.

Saat dia melihat foto itu, dia langsung menghubungi TNI untuk mencarikan dokumen tentang kasus indo apalagi di dalam foto mayat itu memiliki ciri-ciri yang sama dengan tubuh asli adiknya pasti ada sesuatu yang disembunyikan oleh para country dan organisasi darinya.

Aisyah menghela napas panjang " dokumen disini isinya sama semua " keluh aisyah, menidurkan kepalanya diatas meja yang dipenuhi dokumen yang sudah terbuka. TNI mengangguk dia meletakkan berkas lainnya ke atas meja kemudian menyibak rambutnya kebelakang.

" Nyonya benar, sudah 2 jam kita membaca semua dokumen disini. Tapi, isinya sama semua. "

" Jadi, kita harus apa ? Ini semua adalah dokumen berisi tentang kasus tuan indo. " polri datang membawa nampan berisi air sirup dingin rasa jeruk beserta bolu yang dia beli di toko. Dia meletakkan nampan diatas meja yang tidak ada dokumennya.

Aisyah mengambil gelas kemudian meminum sirupnya sambil memikirkan langkah berikutnya. Soalnya waktunya tidak cukup karena dia mendengar kalau mereka––para country dan organisasi-––baru saja datang menemui presiden. Sebenarnya, apa yang dia lakukan sekarang saja sudah memakan waktu.

Apalagi, dia baru saja mendapatkan info dari melvy kalau demo di masyarakat bertambah parah ditambah mahasiswa di kampusnya berencana mengadakan demo besar-besaran di istana presiden. Tujuannya sih, untuk meminta para country dan organisasi menyampaikan tujuan mereka yang sebenarnya.

Dia sudah menduganya bahwa tujuan mereka––para country dan organisasi ––akan terbongkar. Lagipula, hal itu juga karena salahnya mereka datang ke negara ini dengan maksud tersembunyi jadi mereka harus menerima resikonya. Bicara tentang itu, dia sedari tadi merasa gelisah memikirkan identitas asli adiknya  hatinya seolah tidak ingin adiknya pergi darinya. tapi, dia tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Jika suatu hari adiknya diambil, hal yang paling dia khawatirkan traumanya jika bersama mereka––para country dan organisasi––memikirkannya saja dia takut dan gelisah.

" nyonya, anda tidak apa-apa ?" tanya polri yang memeriksa dahi aisyah karena mukanya merah.

Aisyah menatap polri, dia menjauhkan kepalanya dari tangan yang berada didahinya " Aku tidak apa-apa hanya saja disini agak panas " ucapnya yang menyembunyikan kegelisahannya.

Polri mengangkat sebelah alisnya, perasaan di ruangan ini AC-nya menyala. tapi, kenapa aisyah merasa kepanasan ? Apa AC-nya rusak, ya ?

" apa yang anda sembunyikan, nyonya ?" tanya TNI yang peka dengan perasaan nyonyanya.

Aisyah menoleh ke TNI menatap malas kepadanya. Percuma dia sembunyikan kalau tentara satu ini memiliki kepekaan yang luar biasa. Dia mengelengkan kepalanya tidak mau menjawab. TNI yang melihat ini diam dia tidak ingin memaksanya untuk mengatakan sesuatu yang tidak nyaman.

Tolong Ikutlah Kami Indo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang