Sepatah kata dibawah
SELAMAT MEMBACA READERS
.
.
.
.
.
Tengah malam yang sunyi tidak ada seorang pun yang keluar pada malam itu, hanya suara kucing berkelahi dan remaja-remaja yang begadang sambil memainkan gitarnya. aisyah yang belum tidur menatap langit-langit kamarnya dia masih memikirkan obrolannya bersama adiknya.
" dirga, kamu jangan bercanda dengan kami " ucap faroek yang memperbaiki posisinya. Aisyah mengangguk setuju " itu benar dirga, hal yang seperti itu mana mungkin "
Dirga mengembungkan pipinya kesal dengan perkataan kedua kakaknya. Dia menoleh ke firdha yang tidak mengatakan apa-apa " kak firdha juga tidak percaya denganku ? "
Firdha menatapnya kemudian menghembuskan napas " gimana ya...aku percaya kok. " faroek dan aisyah menatap firdha dengan tidak percaya, sedangkan dirga langsung memeluk erat kakak keduanya.
" dek! Yang benar saja. Masa' kamu percaya ? "
" aku percaya kak. Soalnya aku sudah ingat kehidupanku dulu " dirga kali ini yang kaget, dia menatap nanar kakaknya " kapan kakak ingat ? Apa yang kak firdha ingat ? Aku mau pastikan " ucap dirga dengan semangat.
" aku ingat dulu kamu suka main di sungai sama PKI dan balik ke keraton dalam keadaan kotor dipenuhi lumpur. Saat itu, aku juga memarahimu tapi bukannya mendengar. kamu malah lari mengotori lantai, aku juga ingat PKI suka sekali senyum sendiri saat melihat wajah kak indosila yang sedang sakit, bahkan sampai dielus dan dicium. mengingat itu membuatku merinding dan terakhir kamu itu dekat sekali ke petrus kemanapun selalu mengikutinya kayak anak bebek. " ungkap firdha yang disimak baik oleh kedua adiknya dan kakaknya.
" WOW! kak firdha mengingatnya atau sekarang aku panggil kak PFI. Tapi, apa kakak juga mengingat kejadian saat itu " dirga tertunduk sedih karena harus mengatakan pembantaian yang merenggut nyawa saudaranya.
" tentu saja aku ingat. Jangan sedih sekarang aku bersamamu lagi, dek. " kata firdha lembut mengelus kepala adik bungsunya kemudian memeluknya.
Aisyah dan faroek saling memandang satu sama lain. Mereka masih tidak mengerti dan bingung dengan fakta yang baru ini mereka ketahui.
" Kak aisyah dan faroek kalian akan mengingatnya nanti. Bisa saja kalian juga ketemu dengan PKI, aku sudah ketemu dengannya dan jujur aku akui PKI itu menyeramkan tapi tampan " kata terakhir firdha kecilkan suaranya tapi masih didengar oleh dirga yang dekat dengannya. Dirga memandang aneh kakak keduanya.
" aku masih tidak mengerti dan belum percaya. Kalau aku melihatnya siapa namanya tadi ?"
" PKI kak, Ingat namanya nanti dia marah loh. Bagaimanapun dia juga adik kita " balas firdha yang takut nanti PKI marah ke kakak pertamanya karena tidak mengingat namanya adiknya sendiri.
" oh ya, kalau aku ketemu dengannya aku akan percaya kalau, tidak. Maka tidak ada yang namanya reinkarnasi kecuali para country dan organisasi " faroek menyetujui ucapan aisyah.
" awas kak, kalau ketemu jangan lihat mukanya! Nanti kesemsem loh " ucap dirga yang sedikit cemas.
Matanya melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 1 malam. Aisyah yang tidak bisa tidur bangkit dari ranjangnya dia menoleh ke adik-adiknya yang masih tertidur lelap. pelan-pelan dia keluar kamar agar mereka tidak bangun, kemudian dia berjalan ke dapur untuk minum karena tengorokkannya serasa kering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tolong Ikutlah Kami Indo (END)
AcakKhusus fandom countryhuman -------------------- Hari ini adalah hari dimana kami mengkhianatimu. ketika kami mencarimu selama bertahun-tahun yang ujungnya tidak membuahkan hasil. tapi, ketika takdir mempertemukan kita. bisakah kami meminta maaf ke...