Ruang Tamu

1.5K 215 53
                                    

Sepatah kata dibawah

SELAMAT MEMBACA READERS

.

.

.

.

.

.

.

.


Kembali ke yohan dan aufar yang masih bersitegang dengan suasana yang membuat siapa saja yang ingin keluar karena aura negatif ini akan membuat kita jatuh kedalam hatimu...Maaf maksudnya, jatuh pingsan.

Yohan dan aufar tidak menyentuh makanan dan minuman diatas meja sedikit pun. meskipun mereka Sebenarnya haus dan lapar. Tapi, mereka tidak ingin sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada mereka.

Yohan melihat ke jam hpnya, dia mengerutkan keningnya heran. kenapa mereka berdua lama sekali ? Apakah disana tidak terjadi sesuatu ?

Awas saja, kalau mereka berdua ada apa-apa. dia tidak akan segan-segan untuk menghancurkan mansion ini dengan tangannya.

" Kenapa lama sekali dirga dan kak firdha ? Saudaramu itu tidak berbuat macam-macam, kan ? " kata aufar ke belarus, Perasaannya daritadi tidak enak.

" Enak saja! main nuduh-nuduh tidak mungkin, dia melakukan hal itu. Pikiranmu lebih baik disingkirkan. " lain dari yang diucapkan dengan mulutnya justru didalam hatinya belarus mengatakan ' Pasti sih, singa sedang senang-senang dengan dirga. Sial! Seharusnya aku ikut tadi '

Yohan yang sudah curiga akhirnya berdiri dari duduknya, dia ingin mencari dirga dan kak firdha. disampingnya aufar ingin ikut tapi tidak dibolehkan oleh yohan.

Dia mengatakan kepadanya untuk tetap disini jaga tas. Aufar pun cemberut dan kesal karena harus berlama-lama dengan para country dan organisasi ini.

Saat yohan mau pergi, FBI menghentikannya seraya berkata " kamu jangan pergi kesana, biarkan aku menyuruh anak-anak untuk melihat mereka "

Yohan menatap kearah FBI yang duduk di sofa kebesaran. Dengan mata tajamnya tidak membuat yohan takut justru malah membuat hasrat membunuh para country dan organisasi bertambah, dia tidak peduli dengan perkataan FBI dan tetap berjalan.

NATO yang kebetulan berdiri didekat meja menghalangi yohan, tubuhnya yang besar membuat pandangan yohan terhalangi. Dia mendongkak ke wajah NATO, tingginya dan tinggi NATO sangatlah jauh sehingga dia harus mengangkat kepalanya.

" Pantes saja orang indonesia masuk ke-urutan negara terpendek didunia "

Yohan pikir itu hanyalah mitos belaka, tapi, saat melihat tingginya yang seharusnya termasuk tinggi di atas rata-rata malah kelihatan kecil ketika didepan NATO. meskipun NATO adalah organisasi. tapi, tetap saja dia termasuk orang luar negeri.

" Bisakah anda minggir ? Saya mau lewat " ujar yohan, yang berjalan ke kanan tapi diikuti saat ke kiri tetap juga diikuti.

" Maaf, seharusnya kau mendengar apa yang dikatakan saudaraku. Biarkan anak-anak yang memanggil mereka. Elvar, jonas, Alan, benjamin dan jayden kalian panggil mereka " kata NATO kepada kelima country yaitu, Iceland, belgia, swiss, Australia dan canada.

Mereka mengangguk kemudian pergi dari sana. Yohan berteriak tapi tidak juga didengar, matanya menatap ke NATO " biarkan saya yang pergi, kenapa anda tidak membiarkan saya saja ? Apa anda pikir saya akan mencuri barang-barang di rumah ini ? "

Tolong Ikutlah Kami Indo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang