Pandangan Tak Terduga

1.7K 261 72
                                    

Author up lagi nih 😁sepatah katanya author lagi malas jadi kita langsung saja ya..

SELAMAT MEMBACA READERS.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Waktu yang lama membuat mereka semua terdiam dalam keheningan, tidak ada yang berani mengucapkan sepatah kata pun termasuk aufar yang awalnya cerewet malah diam  Ketika melihat kedatangan lima laki - laki yang datang ke rumah sahabatnya.

Raut wajah dinginnya yang jarang dia perlihatkan dilayangkan ke lima anak laki-laki yang merupakan utusan.

Aisyah dan firdha saling pandang karena hawa di ruang tamu mereka malah terselimuti kabut gelap.

" psst... Kak, bagaimana ini ? " bisik firdha ke aisyah yang berada disampingnya.

" Mana aku tau. Aku ini sedang pusing dengan kejadian yang mendadak yang tidak pernah masuk ke dalam jadwalku " sahut aisyah yang menunjukkan jadwal kejadian yang selalu dia prediksi. Firdha sweatdrop dengan tingkah kakaknya baru kali ini dia lihat orang yang malah membuat jadwal kejadian yang akan terjadi.

Disaat aisyah dan firdha saling berbisik, salah satu dari ketiga perempuan memulai percakapan.

" Emm. Maaf kak, kami datang ke rumah disaat jam segini " seru Intan ke aisyah dan firdha

" Tidak apa-apa, Aku tidak menyangka kamu dan temanmu akan datang ke rumah. Bagaimana sekolahmu ? " balas aisyah menoleh ke intan

" Baik kak, kakak bagaimana? "

" baik, biasalah mahasiswa banyak tugasnya. Oh ya, silahkan nikmati minum dan makanannya "

Aisyah dan intan saling berbincang satu sama lain. Firdha yang tidak mau kalah juga ikut bergabung bersama puti dan mita. Sementara, para lelaki saling diam tidak ada yang mau memulai percakapan.

Yohan dan aufar menatap tajam ke lima laki - laki yang duduk didepan mereka.  Ada rasa penasaran kenapa bisa mereka bersama kakak kelas datang ke rumah ini dan ada rasa dendam kepada mereka. 

" Maaf, apakah kita akan saling tatapan seperti ini ? Mataku sakit " ucap phil yang mengosok matanya.

" Siapa memang yang menyuruhmu melakukan itu. " sinis aufar yang membuat phil menatap malas kearahnya.

Padahal, ceritanya dia ingin mencairkan suasana tapi, malah perkataan sinis yang dia dapat.

Yohan melirik ke brunei yang memegang sebuah baperbag. Dia menatap ke wajah brunei yang berusaha tersenyum.

Brunei berkeringat dingin karena ditatap oleh yohan. Apakah penyamarannya sudah ketahuan ? Atau, apakah dia kelihatan aneh ?.

" tunggu ya, aku panggil mereka dulu " ucap firdha berdiri.

Aisyah menoleh ke kelima utusan yang datang kerumahnya. Dia tersenyum ke mereka. Anggap saja ini seperti dia melayani tamu dengan hormat. Karena, sebenarnya dia malas meladeni mereka.

Kelima country yang melihat senyum aisyah memerah karena disenyumin oleh calon kakak ipar.

( Wow..... Jangan dong! Belum ada restu loh )

Tak lama, firdha datang membawa pasukannya. Fadli dan ahmad terkaget dengan kehadiran tamu yang baru saja mereka gosipkan. Faroek memasang wajah datar tidak kaget dengan kehadiran tamu tidak diundang.

Tolong Ikutlah Kami Indo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang