Hari Libur dirga

2.5K 327 41
                                    

Hayyoo... Readers sekalian. Author muncul lagi nih dengan chapter baru.

Kalian tau kenapa ? Itu karena, author dapat banyak komen yang ingin melihat kelanjutannya, bukan hanya ini di cerita satunya juga.

Jadi, author usahakan untuk kasi sela - seling. Dan author ingin ucapkan terima kasih ke kalian semua yang sudah mengikuti author dari awal hingga pengikut author yang sudah mencapai 100 lebih. THANK YOU READERS.

baiklah tanpa banyak basa - basi kita langsung aja....................

SELAMAT MEMBACA READERS ~
.

.



.

.

.

.

.

.

.

.




Keesokan pagi yang cerah di hari weekend. Kakak - kakak dirga sudah bangun duluan dan mulai melakukan aktivitas seperti Biasa untuk menikmati hari libur mereka. Seperti, aisyah yang sibuk mencuci baju dan piring kotor, firdha yang pergi ke pasar, dan faroek yang mencuci motor. Sedangkan, dirga sang adik bungsu berbaring di kasur yang sudah dia bersihkan.

Tentu saja, Dia sudah menyelesaikan tugasnya yaitu, menyapu dan mengepel lantai plus merapikan kasur. Tugas simple yang cocok dilakukan sang adik.

Dirga menatap langit kamar, dia sedang memikirkan kejadian tadi malam.

Tatapan yang dia lihat, membuat dirga khawatir. karena, Mereka sudah mulai mencurigai dirinya, yang berarti tinggal menunggu mereka akan membawanya pergi. Raut wajah dirga berubah menjadi sedih dan kesal, dia tidak ingin lari seperti ini apalagi bersembunyi. Tapi, hanya ini yang bisa dia lakukan. Untuk menghindari mereka.

Apalagi, mereka yang seperti berusaha ingin membuktikan kalau dia adalah indonesia. Membuat memori lamanya muncul.

Menyembunyikan wajahnya di bantal, dirga bisa melihat dimana dirinya berdiri di hadapan para Country dan organisasi dengan para tentara dari seluruh negara yang memegang pistol. baju yang dia pakai bukanlah baju formal seperti biasanya. Tapi, baju tahanan yang dipakai oleh penjahat kelas tinggi.

Raut wajah yang mereka berikan adalah penghinaan dan kebencian. Belum lagi, dia harus menerima umpatan dan doa agar dia mati. Hatinya saat itu hancur, saat dia berbalik untuk menatap saudara angkat dan papanya. Apa yang dia dapat hanya tatapan dingin yang mereka berikan padanya.

Satu kata yang dia dengar dan dia ingat dari mereka " Semoga kamu mendapatkan ganjaran yang sesuai dengan perbuatanmu "  kata - kata yang tidak cocok padanya karena bukan dia yang melakukannya.

Bukankah, kata - kata itu indah sampai membuat dirinya marah bahkan, hatinya sakit dan kecewa. belum lagi, dirinya melihat salah satu perwakilan Negaranya, yang pada saat itu juga di eksekusi. ditembak mati tepat di depan matanya. Yang menandakan bahwa Negara Indonesia bukan lagi bagian dari mereka.

" Hah...aku tidak boleh mengingatnya, itu kejadian sudah lama. Meskipun, aku sakit hati sih " gumam dirga yang tidak menyadari salah satu saudaranya mendengar gumamannya.

" memang siapa yang menyakitimu dirga ?" tanya orang dibelakang dirga.

Sontak dirga kaget, dia pun membalikkan badannya dan dia bisa melihat kakak perempuannya yaitu kak aisyah dalam keadaan basah kuyup.

Tolong Ikutlah Kami Indo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang