Sebuah Peti

1.7K 232 150
                                    

sepatah kata dibawah

Peringatan : Mohon jantung dan hati dijaga karena akan ada adegan yang bikin jantungan 😇 dan tidak cocok buat hati.

SELAMAT MEMBACA READERS

.


.

.


.

.


.

.


Firdha berjalan di sepanjang lorong yang gelap. Meskipun ini terdengar mengerikan tapi rasa penasarannya mengalahkan ketakutannya.

Dia terus berjalan hingga menemukan sebuah pintu yang didesain elegan. Firdha mencoba membukanya tapi melihat kalau pintu itu dirantai dan digembok. Tidak kehilangan akal dia mengambil peniti dikerudungnya dan mencoba membuka gembok itu.

" Perasaan di film - film gampang membukanya " firdha masih berusaha mencoba kembali diapun menyerah dan memasang kembali kerudungnya.

" sepertinya di film dan di dunia nyata memang beda. Aku terlalu termakan sama film bisa - bisanya aku percaya " ujar firdha yang berniat kembali lagi. Tapi, karena capek dia bersandar di dinding.

Kreng ~

Mendengar suara itu, firdha melihat dinding yang dia sandari. Dia mengarahkan hpnya dan tersenyum senang melihat sebuah kunci yang digantung. Dia mengambil kunci itu dan mencoba membukanya di gembok.

Gembok pun terbuka, dia melepaskan rantainya dan mendorong pintu dengan pelan melirik kedalam dia melihat ada sebuah peti yang disinari oleh lampu dengan sekelilingnya gelap.

Dia masuk kedalam dan menyinari jalan agar tidak tersandung, mendekati peti itu dengan bingung. Kenapa para country dan organisasi bisa punya sebuah peti ? Siapa yang meninggal dipeti ini ?.

Berada didepan peti itu, matanya seketika membelalak melihat peti itu dibaluti oleh bendera negaranya.

" apa - apaan ini?! " firdha marah karena merasa tersinggung. Bagaimana tidak, ini seolah - olah negaranya sudah mati dengan bendera yang membalut di sebuah peti tanpa ada isinya.

Apakah mereka pikir kalau countrynya meninggal maka negara dan bangsa ini juga sama ? Ini adalah tindakan penghinaan harga dirinya sebagai masyarakat yang lahir dan besar di negara ini.

Firdha mengambil bendera itu kemudian melipatnya, matanya tidak sengaja melihat peti itu yang bertuliskan ' Our Beloved Love '.

Firdha memasang wajah aneh karena memikirkan para country dan organisasi memiliki fetish terhadap mayat. Dia membuka peti itu dengan susah payah karena beratnya.

Melihat kedalamnya, betapa terkejutnya firdha dengan isinya yang merupakan mayat dengan ciri - ciri yang mirip dengan adiknya dalam bentuk country.

Dia menahan suaranya agar tidak berteriak. Bagaimana bisa countrynya masih ada ? Bukankah, jika sebuah country atau organisasi meninggal maka tubuhnya ikut menghilang.

Tapi, kenapa malah tubuh adiknya masih ada ? Apa yang terjadi ? Dan, juga kenapa para country dan organisasi menyembunyikan ini ?.

Tidak mau membuang waktu, firdha yang masih sedikit terkejut dan syok mengambil foto mayat itu dengan gemetar. Pikirannya sekarang campur aduk yang membuatnya tidak bisa berpikir jernih.

Tolong Ikutlah Kami Indo (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang