아홉

467 63 0
                                    

Setelah kedatangan anggota keluarga yang baru, Renjun jadi sedikit kepikiran dengan apartemen tempat tinggalnya sekarang.

Apa tempatnya tidak terlalu kecil untuk kelima belas makhluk imut ini?

Karna yang dia tau, beberapa dari mereka akan tumbuh lebih besar. Bahkan bisa lebih tinggi darinya kalau berdiri dengan kedua kaki belakangnya. Seperti semua anak anjingnya, yeonjun, jisung, hwiyoung, dan juga niki.

Oke, yang lain memang tidak terlalu besar untuk tetap tinggal di apartemennya. Tapi tetap saja, apalagi semua anak kesayangannya ini sangat hiperaktif. Bisa habis semua barang-barangnya hancur.

Manalagi mereka juga butuh tempat luas di alam terbuka untuk bermain supaya tidak terlalu jenuh dan bosan karna terlalu lama didalam ruangan.

Maka dari itu, satu-satunya jalan adalah meminta izin kedua orang tuanya untuk tinggal di rumah mereka.

Ya.... Sebenarnya masih cukup lama sih, karena mereka semua kira-kira masih berumur 1 bulan. Tapi apa salahnya mempersiapkan semuanya kan?

Sebagai papa yang baik, dia harus mencukupi semua kebutuhan para anak-anaknya agar mereka semua tumbuh dengan sangat baik.

"Sudahlah, nanti saja aku pikirkan itu. Lebih baik aku menyegarkan badan dulu dengan berendam air hangat" gumam Renjun meregangkan tubuhnya.

Duduk selama sejam di depan laptop membuat tubuhnya sedikit pegal dan kaku. Besok dia sudah harus masuk kampus, jadi semua tugas untuk besok harus segera ia selesaikan hari ini.

Tunggu.

Rasanya ada yang kurang deh hari ini.

"Tumben sekali mereka tenang, biasanya berkeliaran disekitarku dan memanjatiku. Kok ini mereka mendadak jadi anak manis semua? Kemana semua mereka?"

Karena merasa ada yang aneh, pemuda asal China itu pun beranjak dari depan laptopnya pergi mencari anak-anaknya disetiap sudut ruangan apartemennya.

Mulai dari kamarnya, dapur, bahkan hingga gudang ia cari. Tapi belum juga ketemu.

"Oh... Jadi ceritanya ngajak papa main petak umpet nih?"

Astaga, ia baru ingat masih ada satu tempat yang belum ia periksa.

Ruang tengah.

Padahal sudah berkali-kali ia melewati tempat itu.

Dengan langkah jinjit dan pelan, dia berjalan kesana. Dan benar saja, mereka semua ada disana.

Ia berniat untuk mengejutkan anak-anaknya. Tapi seperti dugaannya sebelumnya, ada yang aneh disini.

Pemuda Huang itu melihat para anaknya seperti tengah melakukan kegiatan yang yang sering dilakukan para manusia.

Oke, untuk menonton TV dia tidak heran soal itu. Tapi dia herankan adalah kenapa di atas meja sudah terpampang beberapa bungkus cemilan? Dan juga dia tidak mengingat sedang memutar film.

Atau mungkin saja dia lupa sebelumnya. Karna beberapa kali bolak-balik melewati tempat itu dirinya tidak memperhatikan sekitar.

Renjun mengendikkan bahunya tidak peduli. Yang penting anak-anaknya sudah ketemu. "Sudahlah, biarkan saja mereka melakukan apa yang mereka mau selagi itu tidak merusak dan membuat tempat ini berantakan"

Dengan langkah ringan ia menuju kamarnya dan bersiap memanjakan diri.

Haustiere

Setelah hampir sejam memanjakan diri, pemuda China itu memilih untuk menghabiskan harinya bersama dengan anak-anaknya. Lagipula semua tugasnya untuk besok sudah selesai.

Saat ini Renjun tengah memberikan susu pada chan, tapi hongjoong dan yeonjun terus saja menggigiti tangannya.

"Hongjoong, yeonjun, biarkan chan meminum susunya dulu. Astaga.... Kalian berdua kan sudah selesai sana main dulu sama saudaramu yang lain"

"Aduh... jisung! Berhenti gigit telinga papa! Geli tau!"

"Hei, sunwoo, jeongin, hyunjin, niki! Jangan main di kakinya papa... Astaga... Kalian ini! Entar chan nggak abis abis nih susunya. Kalian semua kan sudah tinggal chan yang belum, jadi duduk tenang dulu sana bareng tag ama nana"

"Hyunsuk, hendery, san, hwiyoung, jangan sampai kalian lompat keatas kepalanya papa"

Baru juga diomongin, udah ada yang lompat keatas kepalanya. Tapi ini bukan salah satu dari keempat anaknya yang disebut terakhir itu.

"Woojin! Cakarmu belum papa potong, sakit tau kepala papa! Sini kau anak nakal"

Sore ini Renjun habis kan tertawa melihat tingkah peliharaannya.

"Ah, iya! Lima bocah ini harus di cek dulu kesehatannya. Oke, kalau begitu besok sore saja sekalian belikan barang kebutuhan mereka"

Tbc



Hai...

Aku boleh curhat dikit nggak?

Sebenarnya book ini juga bentuk pelampiasanku akan kerinduan tingkah laku kucing"ku 😿

Dulu aku juga punya kucing, cuman ya... Sesayang apapun aku sama mereka Allah lebih sayang lagi.

Jadi singkatnya, aku agak trauma melihara kucing lagi

Makanya aku lampiaskan ke Renjun deh disini😹

Haustiere [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang