열 다섯

481 56 0
                                    

Setelah insiden di kamar tadi, Renjun mulai menerima mereka. Meski terkadang suka lupa kalau sekarang ini dan seterusnya dia tinggal bersama dengan hybrid.

Sekarang kelima belas makhluk hybrid itu berkumpul di ruang tengah. Renjun yang memintanya, karena katanya ia mau menenangkan dirinya terlebih dahulu. Mereka semua mengerti dengan kondisi papa mereka saat ini.

Ting~ tong~

"Hendery, kau yang buka pintunya. Dan lihat siapa yang datang, kalau sampai orang yang tidak kita kenali minta dia untuk tidak datang dulu. Kondisi papa saat ini masih belum stabil" kata Chan menyuruh adiknya. "Aku ingin melihat papa dulu. Dan jangan lupa sembunyikan semua telinga dan ekor kalian, bukan hanya Hendery saja, tapi kalian semua"

"Kok aku sih?"

"Kau yang paling dekat dengan pintu. Sudah lakukan saja sana" celetuk Hwiyoung yang langsung ditatap sinis oleh pemuda kucing abyssinian itu.

"Ck! Iya iya!"

"Tunggu sebentar!" Dengan ogah-ogahan Hendery membuka pintu.

"Siapa? Cari siapa? Eh? Kak Haknyeon?! Woah....!!! Kak Haknyeon, rindu banget!" seru kucing abyssinian itu dengan semangat dan memeluk pemuda Ju didepannya erat.

"Hendery, siapa yang datang? Loh, kak Haknyeon toh yang datang" Hyunsuk menghampiri saudaranya itu lalu memukul lengannya dengan cukup keras. "Lepaskan, bodoh. Kau tidak lihat kak Haknyeon jadi sesak begitu gara-gara kau peluk? Pindah, biarkan kak Haknyeon masuk"

Hendery dengan wajah cemberutnya mau tidak mau melepaskan pelukannya dan mempersilahkan pemuda Ju itu untuk masuk.

"Eh? Kak Haknyeon?! Wah... Udah lama nggak ketemu, kak! Kakak pasti mau ketemu papa kan? Papa ada di kamarnya bareng kak Chan, kak Youngtaek sama kak Hongjoong. Kak Haknyeon langsung aja ke kamarnya. Kakak tau dimana kamarnya, nggak?"

Haknyeon yang masih bingung dengan apa yang terjadi disekitarnya hanya menggelengkan kepalanya pelan untuk merespon perkataan panjang lebar dari pemuda bermata sipit dan mirip rubah itu.

"Kalau gitu, sini biar aku yang antar kakak kesana!"

Jeongin langsung meraih tangannya dan menariknya untuk mengikutinya.

"Loh?! Aku peluk kak Haknyeon masa kalian marah?! Giliran Jeongin yang tarik kak Haknyeon kalian malah biarkan! Nggak adil tau!" seru Hendery kesal setelah menutup pintu.

"Itu karna kakak meluknya kencang banget, kasian kak Haknyeon tau. Lagipula kak Hendery juga ngalangin jalan masuk" celetuk Ni-ki yang bertos ria dengan Jisung dan tertawa mengejek.

"Kemari kalian, dasar bocah!"

"Sudah, kak Haknyeon nggak usah pedulikan mereka. Nah, kak Haknyeon tinggal naik tangga ini, nanti kalau udah diatas kakak lurus aja. Kamar yang paling ujung itu kamarnya papa. Maaf aku cuman bisa antarin kakak sampai sini soalnya aku mau misahin tiga kucing garong itu dulu. Kasihan kak Hyunsuk dan kak Jaemin kesusahan" ucap Jeongin sebelum meninggalkan Haknyeon sendirian di depan tangga.

"Jisung! Ni-ki! Kenapa kalian nggak sekalian kunciin kak Hendery di luar sih? Ah, nggak seru tau kalau cuman kunciin dia di ruang main"

"Jeongin! Kau tidak membantu sama sekali!"

Teriakan serentak dari Jaemin dan Hyunsuk terdengar menggelegar memenuhi ruangan. Disusul dengan suara tawa lebar dari Hyunjin dan Sunwoo.

Haknyeon yang masih belum juga paham dengan kondisi di rumah ini memilih untuk mengikuti arahan dari Jeongin.

Ada banyak pertanyaan yang berputar di kepalanya, tapi ia lebih memilih untuk menahannya sampai Renjun sendiri yang menjelaskannya nanti.

Haustiere

Haustiere [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang