Huang Renjun atau yang sering disapa Renjun atau Injun adalah mahasiswa tingkat dua.
Awalnya sih kehidupannya berjalan biasa tidak ada yang aneh. Tapi semua berubah saat suatu hari sebuah kotak misterius datang ke apartemennya.
Siapa sangka kalau is...
Hari ini adalah hari terakhirnya libur. Hah... Nggak kerasa besok udah masuk kuliah lagi dia. Kira-kira anak-anak bisa ditinggal tanpa pengawasan nggak, ya? Apa Renjun harus pasang cctv buat ngawasin mereka semua?
Oh iya! Semalam kan dia bawa anak kucing. Sekarang kucing kecil itu dimana, ya? Sejak bangun dia tidak lihat sama sekali, padahal semalam anak kucing itu tidur bersamanya di kamar.
"Aduh!" ringis Renjun saat tak sengaja mengusap tangan kanannya. Ada banyak luka bekas cakaran yang masih baru. Bahkan di selimut dan sprei nya ada bercak darah yang masih segar.
Aneh. Padahal semalam hanya dia dan anak kucing itu saja yang ada di kamar, anak-anaknya yang lain juga tidak mungkin masuk tanpa izin darinya. Jadi tidak mungkin ada perkelahian di kamarnya semalam. Apa jangan-jangan luka ini dari anak kucing itu? Ah, bisa jadi. Mungkin saja trauma anak kucing itu muncul lagi pagi tadi dan tidak sengaja melukainya.
"Kyu?? Kyu! Ya tuhan! Kyu!!!"
Spontan Renjun beranjak dari kasurnya dan mencari anak kucing itu dikamarnya. "Jangan sampai dia jadi bahan bully-an yang lain" gumam pemuda asal China itu khawatir.
Hampir satu jam dia mencari anak kucing malang itu di dalam kamarnya tapi sama sekali tidak membuahkan hasil. Yang ada sekarang kamarnya berubah jadi kapal pecah. Barang- barang miliknya berserakan dimana-mana. Pokoknya berantakan banget. Bahkan barang yang ada walk-in juga ikut berantakan.
Tok tok tok
"Pa? Papa udah bangun?? Sarapannya udah siap tuh dibawah"
Saking paniknya Renjun mencari anak kucing putih yang semalam dia pungut, suara ketukan pintu dan ajakan dari salah satu anaknya itu dia abaikan. Ah, apa yang diluar itu Hyunsuk? Sudahlah. Sekarang keberadaan Kyu jauh lebih penting daripada sarapan.
Ya tuhan, anak kucing itu ada dimana sekarang? Semoga dia tidak keluar dari kamarnya.
Sedangkan diluar kamar Renjun, Hyunsuk, yang ternyata mengajak Renjun sarapan, memiringkan kepalanya bingung karna sang Papa tak kunjung keluar setelah pintu kamar itu dia ketuk berulang kali. Karna takut Papa nya kenapa didalam, akhirnya Hyunsuk memutuskan untuk masuk.
Dan, yap! Ketakutannya hampir terbukti dengan pemandangan kamar Renjun yang amat berantakan itu.
"PAPA!! PAPA NGGAK KENAPA KENAPA KANN??!! APA YANG TERJADI, PA?" seru hybrid kucing berbulu hitam itu sembari menghampiri Renjun secepat mungkin.
"Oh, Hyunsuk. Ada apa?" tanya Renjun seolah tak terjadi apa-apa.
"Kamar Papa kenapa bisa berantakan begini?"
Renjun mengusap wajahnya dengan kasar, "Kamu ingat anak kucing yang Papa dan Chan bawa semalam?" Hyunsuk menganggukkan kepalanya pelan. "Kan semalam dia tidur bersama Papa, tapi bangun bangun dia sudah tidak ada. Ya tuhan, jangan sampai dia ketemu trio bungsu"
"Papa sudah mencarinya dimana-mana tapi tetap tidak ketemu. Sampai kamar berantakan begini tetap tidak ketemu"
Mata Hyunsuk melirik kearah kamar mandi yang sedikit terbuka. "Papa sudah coba cari di kamar mandi? Hyunsuk rasa anak kucing itu ada disana"
"Kamu benar!" Dengan cepat Renjun menuju kamar mandi dan memeriksa apakah anak kucing itu menuju ke tempat itu. Dan benar saja, makhluk kecil itu ada di dalam bath tube miliknya tengah meringkuk kedinginan diatas genangan air yang masih tersisa.
"YA TUHAN!!! KYU!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.