"Sunwoo!!"
Seruan Renjun membuat orang yang tengah memangku sunwoo sontak menoleh. Sedangkan sunwoo sendiri bangun dan ikut menoleh lalu berlari kearahnya.
"Ya tuhan, sunwoo... Hati- hati, jangan lari begitu. Kakimu masih kecil, nanti bisa luka" ucap pemuda Huang sembari membawa rakun peliharaannya ke gendongannya.
"Ah, jadi rakun ini milikmu? Maaf, aku kira bukan. Tadi aku melihatnya tersesat disini, jadi aku ambil takutnya ada petugas penangkap hewan liar"
(Benar nggak sih?? Apa sih namanya itu?? Lupa aku... Kalau salah tolong koreksi ya...)
Renjun menatap pemuda dihadapannya dengan sedikit menyesal.
"Terima kasih sudah menjaga sunwoo dan maaf sudah berprasangka buruk kepada anda" ucapnya sembari membungkukkan badannya.
"Renjun, kau sudah menemukan sunwoo? Oh, selamat siang"
"Selamat siang juga" balas pemuda yang menemukan bayi rakun peliharaan Renjun tadi.
"Ya, tapi orang ini yang menjaganya"
"Maafkan aku, ya. Kali ini aku traktir dua kali lipat"
"Empat kali lipat atau tidak sama sekali"
Soobin menghembuskan nafasnya panjang. "Baik baik, empat kali lipat. Tapi kau memaafkanku kan?" tanyanya menatap penuh harap.
"Iya iya, aku maafkan. Dan berhentilah menatapku seperti itu. Itu sangat menggelikan tau" ucap Renjun berusaha menendang sahabat tingginya itu.
"Ah! Maaf kami malah mengabaikanmu disini. Err.... Kalau boleh tau, namamu siapa?"
Pemuda Huang itu menggelengkan kepalanya menatap tak percaya. "Wah... Hebat sekali Tuan Choi Soobin ini. Iya, aku tau kok kau itu suka dengan orang yang manis dan lebih tua darimu, tapi setidaknya jangan terlalu blak-blakan juga"
"Kau ini kenapa sih? Aku cuman mau tau saja, lagipula mungkin di kesempatan lain aku bisa mentraktirnya sebagai ucapan terima kasih karena sudah menjaga rakun tengilmu itu. Bilang saja kalau kau itu cemburu"
"Dih, amit-amit" Renjun memutar matanya.
"Aduh, maaf ya karna sudah membuatmu risih"
"Tidak apa-apa, santai saja. Aku Ju Haknyeon. Senang bisa berkenalan dengan kalian" ucap pemuda itu sedikit membungkuk sopan.
"Aku Choi Soobin dan ini temanku, Huang Renjun"
Meskipun remaja mungil itu masih sangat kesal dengan sahabatnya, ia masih punya sopan santun. Renjun membungkukkan badannya sopan walau agak kesusahan karena bayi rakunnya yang tidak mau diam digendongnya.
"Panggil saja Renjun. Senang juga bisa berkenalanmu"
"Hei hei, sunwoo. Diam sebentar, oke?"
"Seperti dia mau digendong oleh Haknyeon" ucap Soobin yang sedari tadi memperhatikan tingkah bayi rakun itu dalam gendongan sang empu.
"Iya kah? Hm... Sepertinya juga begitu. Err... Haknyeon? Bisa tolong gendong sunwoo sebentar? Aku rasa dia menyukaimu"
Sebenarnya Renjun agak ragu harus merelakan bayi bayi peliharaan kesayangannya itu digendong oleh orang lain. Tapi sepertinya, Haknyeon orang baik, jadi mau tidak mau dia membolehkannya untuk menggendong sunwoo daripada nanti dia kena cakar?
"Apa boleh?" tanya Haknyeon memastikan.
"Tentu saja" sedikit ragu Haknyeon menerima rakun kecil itu dari sang empu.
"Ah, mungkin kau juga bisa ikut bersama kami di klinik. Itupun kalau kau tidak sibuk" tawar Soobin.
"Baiklah, aku ikut kalian"
Haustiere
"Oke, kita sudah sampai" ucap Soobin.
"clínica veterinária? Ah, aku baru ingat! Hari ini aku mau melamar kerja disini!" seru Haknyeon tanpa sadar membuat Renjun dan Soobin yang tadinya berdebat kecil jadi mengalihkan perhatian mereka kepadanya.
"Ah, maaf"
"Melamar kerja disini? Kakak mau interview sekarang? Tidak usah, mulai besok kakak sudah bisa langsung kerja. Ya... Uji coba sih selama seminggu" kata Soobin santai dan mempersilahkan kedua pemuda manis itu masuk.
"Benarkah? Apa itu tidak masalah?"
"Kakak tenang saja. Klinik ini adalah milikku dan aku tidak pernah salah memilih karyawan"
"Buktinya sampai sekarang dia tidak punya karyawan, baru kak Haknyeon yang dia terima" sahut Renjun yang kini mengambil alih sunwoo dan memasukkan rakun kecil itu kedalam kandang.
Ah, fyi. Haknyeon lebih tua setahun dari mereka berdua, tapi setahun lebih muda dari Bae Seungmin. Mereka baru tau setelah mengobrol ringan selama perjalanan tadi.
"Tidak usah ragu, kak. Kan Soobin kasih kakak uji coba kerja selama seminggu. Ya, memang ini agak 'mencurigakan' apalagi kakak baru saja bertemu dengan Soobin. Tapi setelah melihat kak Haknyeon di taman tadi, dia sudah pertimbangkan semuanya kok" ujar Renjun meyakinkan Haknyeon yang terlihat jelas ragu akan keputusan Soobin.
Sedangkan Soobin mengangguk dan menggumam kecil menyetujui ucapan sang sahabat.
Memang benar apa yang dikatakan Renjun tadi. Dia sudah mempertimbangkan keputusannya untuk menerima Haknyeon bekerja di kliniknya. Karena selama ini banyak pelamar yang ia tolak karena dari cara mereka memperlakukan hewan yang tidak becus.
"Hmm... Baiklah. Terima kasih sebelumnya, Soobin. Aku tidak akan mengecewakanmu!"
Ketiganya tertawa bersama dan melanjutkan perbincangan mereka yang sempat tertunda di perjalanan tadi sembari menunggu pesanan makanan yang Soobin pesan untuk makan siang mereka yang sebenarnya sudah sangat terlambat ini.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Haustiere [Slow Update]
FantasiHuang Renjun atau yang sering disapa Renjun atau Injun adalah mahasiswa tingkat dua. Awalnya sih kehidupannya berjalan biasa tidak ada yang aneh. Tapi semua berubah saat suatu hari sebuah kotak misterius datang ke apartemennya. Siapa sangka kalau is...