열두

474 63 4
                                    

"Jadi, nama mereka siapa saja?" tanya nyonya Huang yang kini tengah asik bermain dengan anak-anak Renjun.

"Itu yang savannah namanya jisung, german shepherd tag, toyger cat chan, ragdoll san, red fox yeonjun, abyssinian hendery, belgian malinios woojin, siberian husky hyunjin, rakun sunwoo, kelinci netherland dwarf ini jaemin, anjing rottweiler itu hongjoong, peranakan ojos azules & bombay hyunsuk, maine coon hwiyoung, fennec fox jeongin, dan yang terakhir caracal namanya riki. Eh, riki atau niki? Ah, sama saja" jawab renjun panjang lebar memberitahu semua nama-nama dari peliharaannya ini.

"Sepertinya kau harus pindah rumah. Apartemenmu ini memang cukup luas, tapi tidak bisa menampung mereka semua nanti. Apalagi beberapa diantara mereka akan tumbuh dan memiliki tubuh yang besar. Baba berani bertaruh akan maine coon ini, siapa tadi namanya? Heeyoun? Hiyun? Hiyong?"

"Hwiyoung, baba"

"Ah, iya! Hwiyoung! Baba berani bertaruh kalau kucing ini sudah besar, kau akan jauh lebih mungil darinya" ucap tuan Huang penuh percaya diri.

"Baba! Mama.... Lihat baba! Masa ngatain anaknya sendiri kecil!"

"Mungil, sayang. Bukan kecil. Lagian apa yang baba mu bilang memang benar kok. Justru tadi mama mau bilang kalau antara hyunjin dengan tag yang nanti jauh lebih besar daripada dirimu"

"Tau ah! Injun ngambek!"

Sepasang suami istri itu tertawa lebar melihat sang anak yang merajuk.

"Astaga, sayang.... Aduh, imutnya anak gadis baba~"

"Mama!"

"Sudahlah, sayang. Kasian Injun" kata nyonya Huang sembari mengelus surai anaknya dengan lembut.

"Mending sekarang Injun siap-siap sana, sore ini kita urus berkas-berkas buat adopsi mereka semua" lanjut wanita itu.

"Harus banget sekarang, ma? Kan mama dan baba baru saja sampai. Apa tidak kelelahan?" Renjun menatap bergantian kedua orang tuanya dengan khawatir.

"Tenang, baba dan mama sudah biasa. Pergi dari satu negara ke negara yang lain, ternyata ada gunanya juga ya?" kata tuan Huang percaya diri.

"Sudah sudah. Entar malah nggak jadi jadi ini"

"Injun telpon kak Haknyeon dulu buat nitip anak-anak. Dia salah satu pegawai klinik langganan Injun, anak-anak udah biasa dengan kak Haknyeon kok. Jadi, mama nggak usah khawatir"

Haustiere

Besoknya, kedua orang tua Renjun benar benar menyuruh anaknya untuk mengemasi barang barangnya. Karna kalau bisa malam ini juga dia pindah ke rumahnya.

"Aduduh.... Niki, jangan dulu sayang. Papa masih sibuk ini"

Kedua orang tuanya sudah biasa kalau anak satu-satunya ini sering menyebut dirinya 'Papa' ke hewan peliharaannya. Bahkan keduanya juga kadang manggil diri mereka dengan sebutan 'kakek dan nenek'.

Orang-orang yang mendengarnya pasti akan merasa aneh. Tapi bagi para pecinta hewan itu sudah hal biasa.

"Baba, tolong jaga dulu mereka. Ini dari tadi main terus disekitar Injun, entar Injun nggak liat malah nggak sengaja injak lagi"

"Sudah, biarkan saja. Mereka cuman mau bantuin kok. Tuh, buktinya chan sama san narik-narik bajumu ke koper. Itu juga, hyunsuk, sunwoo, sama hendery bantuin mama kamu masukin buku buku kuliahmu ke kardus" kata tuan Huang yang masih sibuk bermain dengan peliharaan Renjun yang lain.

"Bantuin apa? Mereka justru sibuk bermain didalam kardus" gumam Renjun dengan memanyunkan mulutnya.

Tanpa ia sadari, niki yang masih ada disekitarnya langsung melompat kearah wajah sang pemilik. Sedari tadi anak kucing itu penasaran dengan mulut Renjun yang dimanyunkan itu.

"Riki! Sakit tau! Hm... Hm... Sini, papa gigit juga"

Karena mendengar seruan sang papa, para anak hewan itu sontak berlarian menghampiri Renjun.

"Eh eh? Kok pada ke papa nya ini?" tanya tuan Huang kebingungan, padahal tadi dia sedang asik bermain dengan hongjoong, tag, dan jisung.

"Huwaa....!!! Ini kenapa malah keroyokan?" seru Renjun yang sibuk menjauhkan anak-anaknya dari dirinya.

"Ma, selimut tipisnya Injun belum mama masukkan ke kardus kan? Kalau belum, tidak usah dimasukkan. Tapi kalau sudah, jangan ditutup dulu"

"Loh? Mau diapakan selimutnya?"

"Mau Injun pake buat mereka"

Tangannya terulur menarik kardus yang berisikan selimutnya dan mengambil selembar.

Hendery, peliharaannya yang pertama kali ia ambil. Setelah dia lipat sedemikian rupa, ditaruhnya kucing hiperaktif diantara saudaranya yang lain diatas selimut itu. Lalu digulungnya, tidak terlalu ketat dan tidak terlalu longgar tapi mampu mengunci pergerakannya.

Kedua orang tuanya tertawa melihat apa yang dilakukan oleh sang anak.

Yang kedua adalah sunwoo. Disusul yeonjun dan juga niki. Keempat hewan imut itu sama sekali tidak bisa diam. Mereka diam itupun kalau lagi makan dan tidur.

Tidak hanya mereka berempat saja, saudaranya yang lain juga Renjun jadikan kimbab.

"Nah, kalau gini kan enak tenang nggak rusuh"

"Astaga, kamu ini nak. Cepat selesaikan beres-beresnya kasian mereka kalau lama-lama dililit begitu" kata nyonya Huang menggelengkan kepalanya.

Tbc













Hai hai!

Ada yang masih ikutin book ini nggak?

Jangan lupa vote dan comment ya! Supaya aku jadi tambah semangat lanjutinnya!

Aku agak maksa ya!>.<

Haustiere [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang