Hari ketiga adalah gilirannya Sunwoo. Kemarin dia minta tolong pada Haknyeon untuk datang pagi-pagi.
Seperti biasanya, pagi-pagi Haknyeon sudah datang ke rumah, cuman kali ini dia lebih pagi. Dia juga sudah punya kunci cadangan. Tuan Huang sendiri yang kasih ke dia.
"Oh, kak Haknyeon! Tumben pagi-pagi begini sudah kesini"
"Hwiyoung? Tumben bangun cepat"
Si kucing Maine Coon itu menatap datar Haknyeon. "Kak, jangan balikkan ucapanku"
"Iya iya... Kakak disuruh sama Nyonya Huang datang kesini pagi-pagi buat cek keadaan Renjun. Sunwoo juga yang minta kakak untuk datang cepat katanya mau minta rekomendasi tempat"
"Oh iya, bukannya hari ini gilirannya Sunwoo? Kok belum bangun dia?"
Hwiyoung mendengus lalu berjalan menghampiri pemuda Ju itu yang sudah berada di dapur.
"Begadang main game, mana berisik sekali lagi"
"Eh? Kak Haknyeon! Pagi kak!" sapa Chan yang baru saja turun dari tangga dan bergabung dengan mereka di dapur.
"Biar aku tebak, pasti Sunwoo yang paksa kakak datang pagi-pagi begini, iya kan? Harusnya kakak tidak usah turuti ucapannya, dia memang sering lupa kalau ada janji"
Pemuda Ju itu mengangguk dan menghela napas panjang. "Sunwoo ngancam soalnya"
"Ngancam apalagi itu satu rakun? Hah... Dari dulu sukanya ngancam, nggak berubah sampai sekarang ternyata- Ah! Nggak nggak" gumam Hwiyoung yang disenggol cukup keras oleh Chan, agak samar tapi ada beberapa yang Haknyeon tangkap.
"Dari dulu? Dia memang begitu?"
"Ah! Nggak kok, kak. Abaikan saja yang Hwiyoung bilang tadi, suka ngawur memang dia" Chan tersenyum manis ke arah Haknyeon dan sedetik kemudian menatap sinis kearah saudaranya lalu pergi dari sana.
"Aku bangunin yang lain dulu"
"Kak Haknyeon, tumben pagi begini sudah datang. Biasanya agak siangan deh baru datang jagain anak-anak" kata Renjun yang ikut bergabung dan mulai membuat sarapan untuk yang lain.
Haknyeon dan Hwiyoung sontak menoleh kearah sang empu rumah. Hybrid kucing itu langsung berlari menghampiri papanya dan memeluk erat sang papa.
"Hwiyoung, bisa kau bangunkan Sunwoo dulu? Entar dia malah ngambek ke papa gara-gara terlambat bangun di hari gilirannya" pinta pemuda mungil itu mengelus pelan surai kucing maine coon itu yang memeluknya dari belakang.
"Ck! Baik, pa" Hwiyoung dengan ogah-ogahan melepaskan pelukannya dan pergi menuju kamar hybrid rakun itu melaksanakan suruhan sang papa.
"Selamat pagi, Injun"
"Pagi juga, kak. Apa mama yang suruh kakak untuk datang pagi-pagi begini? Hah.... Dasar nyonya tua itu, padahal agak siangan juga bisa"
"Huss...! Injun! Nggak baik manggil nyonya Huang begitu, beliau itu mama kamu"
Renjun mendengus kesal. "Abisnya, masa kak Haknyeon disuruh datang pagi-pagi begini entah apa alasanya, padahal agak siang juga bisa"
"Kakak datang bukan karena nyonya Huang saja, Sunwoo juga minta kakak datang pagi hari ini"
"Sunwoo?" Haknyeon mengangguk.
"Astaga! Rakun satu itu...."
"Kenapa, pa? Sunwoo kenapa?"
Panjang umur. Baru saja dia dibicarakan oleh Haknyeon dan Renjun.
"Papa, kak Haknyeon, tau nggak, butuh hampir 20 menit aku bangunin dia tapi nggak bangun-bangun. Untung aja ada Chan yang bantuin" keluh Hwiyoung yang langsung memeluk papanya dengan manja.
![](https://img.wattpad.com/cover/246977007-288-k148268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Haustiere [Slow Update]
FantasíaHuang Renjun atau yang sering disapa Renjun atau Injun adalah mahasiswa tingkat dua. Awalnya sih kehidupannya berjalan biasa tidak ada yang aneh. Tapi semua berubah saat suatu hari sebuah kotak misterius datang ke apartemennya. Siapa sangka kalau is...