열네

486 69 1
                                    

Renjun yang masih terkejut hanya duduk terdiam diatas ranjangnya dan menatap kosong kelima belas laki-laki asing yang ada di dalam kamarnya.

Untung saja mereka semua berpakaian. Ya... Meski hanya menutupi bagian bawahnya saja. Tapi setidaknya mereka semua tidak telanjang bulat!

"Err.... Pa?" seorang laki- laki yang sepertinya paling tua diantara mereka membuka mulutnya dan mencoba menarik atensi sang tuan rumah.

Tangan Renjun terangkat mengisyaratkan agar dia tidak mendekat. Helaan napas panjang terdengar begitu berat keluar dari sela bibirnya. Kedua matanya terpejam dan sekali lagi menghela napas, kali ini lebih panjang dari sebelumnya. Dirinya sekarang mencoba untuk menenangkan dirinya dan meyakinkan dirinya bahwa yang ia hadapi sekarang adalah kenyataan.

Ya..... Bagaimana coba?

Ini..... Lima belas makhluk yang ada dihadapannya punya telinga dan ekor hewan!!! MANA MANGGIL DIA.... APA TADI??? PA...?! PAPA...??? PAPA...?!! YA GIMANA NGGAK SYOK BERAT COBA..?!?!?

Pagi-pagi langsung disuguhkan dengan pemandangan seperti ini didalam kamarnya yang padahal malam tadi sudah dia pastikan semua akses keluar masuk terkunci dan tak ada satupun orang atau pun makhluk yang ada di dalam rumahnya selain dirinya dan juga kelima belas peliharaan imutnya.

Wow... Hebat juga ya, dalam satu tarikan nafas.

Oke, kembali ke topik.

"Pa... Are you... Okay?" Kini yang paling pendek (?) diantara mereka yang memberanikan diri bertanya lagi.

"Ya tuhan.... Renjun, tenangkan dirimu, okay?"

Mendengar gumaman kecil Renjun membuat kelima belas makhluk itu menghela napas lega, entah kenapa juga.

"Jadi........ Kalian ini siapa? Kenapa ada di dalam kamarku?"

Sudah. Itu saja. Untuk saat ini dua pertanyaan dulu. Meski dipikirannya ada banyak pertanyaan, tapi dia tidak mau langsung menumpahkan semuanya sekaligus. Bisa-bisa tambah syok nanti dia kalau mendapat jawaban yang sekiranya diluar nalar.

"Papa nggak kenal kami? Papa jahat!" seru yang berperawakan........ dramatis? Ya..... Something like that, entahlah, Renjun juga kurang yakin.

"Sebentar. Kok kalian malah manggil papa terus ke aku? Perasaan aku nggak punya pasangan, nggak pernah one night stand, belum ngadopsi anak-"

"Tunggu sebentar.... Telinga dan ekor hewan.... Bentar bentar.... Sumpah, ini nggak lucu, loh. Nggak.... Nggak mungkin"

"Jangan bilang kalian itu....."

"Kami semua hewan yang papa temuin didepan pintu apartemen papa yang dulu"

Jawaban yang sudah ia duga tetapi tidak mau ia dengar dan juga ia hindari.

Pemuda Huang itu lagi-lagi terdiam sembari menghela napas panjang dan memejamkan matanya. Sumpah, ini terlalu sulit untuk diterima akal sehatnya. Apalagi ini masih terlalu pagi untuk memikirkan hal-hal yang seperti ini.

"Pa, kau tidak kena serangan jantung kan?" sepertinya dia yang paling muda diantara mereka.

"Ucapanmu, astaga! Jangan sembarang seperti itu!" tampaknya dia yang paling disegani oleh yang lain, karena bisa Renjun rasakan aura kepemimpinan dan intimidasinya yang sangat kuat.

"Kalian hybrid?"

Pertanyaan Renjun kembali menarik perhatian semua orang-orang asing itu.

"Anggap saja seperti itu" sahut yang paling tua.

"O....kay.... Mari kita anggap seperti itu saja. Jadi, bisa kalian perkenalkan diri kalian masing-masing? Aku tidak bisa mengenali kalian kalau dalam bentuk manusia seperti ini"

Haustiere [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang