여섯

742 87 6
                                    

"Bulan depan mereka semua sudah bisa di vaksin, datang saja lagi kesini. Untuk tanggalnya nanti aku kabari" ucap Soobin yang masih mengelus rubah manis itu.

Renjun yang sudah mulai jengkel karena anaknya masih saja di peluk oleh pemuda tinggi itu hanya menggumam malas.

"Sudah, sini berikan anakku. Makin lama makin jengkel aku liat kau memeluk yeonjun seperti itu"

Soobin mengulum senyumnya dan melirik Renjun dari sudut matanya.

"Eiyy.... ada yang cemburu gara-gara anaknya lebih suka dengan orang lain~"

"Well.... apalagi dengan orang sepertiku. Secara kan, aku ini tampan. Makanya rubah kecilmu itu menyukai bermanja- manja denganku"

"Kalau begitu, bulan depan mending aku ke klinik lain saja biar sekalian kau tidak bisa bertemu dengan yeonjun" ucap Renjun sembari mengambil bayi rubahnya dan memasukkannya ke dalam tas.

"Jangan gitu dong... Berarti traktirannya nggak jadi nih?"

"Tetap jadi dong! Kan tadi sudah main sama yeonjun. Kau janjinya sebelum pemeriksaan bukan sesudah pemeriksaan, okey? Jadi tepati janjimu"

"Oke oke, aku tepati. Tapi mereka bagaimana? Titip disini aja ya?" pinta Soobin.

"Mau tidak mau, masa aku tinggalkan mereka di mobil? Papa macam apa aku ini kalau sampai dengan teganya meninggalkan mereka tanpa pengawasan"

"Baiklah, kalau begitu. Kebetulan masih ada kandang kosong untuk mereka"

"Bagus. Bantu aku memindahkan mereka semua"

"Baik, tuan putri Huang"

Renjun menatap tajam kearah pemuda tinggi itu. "Sekali lagi kau mengatakan itu, aku benar- benar tidak akan memperbolehkanmu bertemu dengan yeonjun"

"Baik baik. Aku minta maaf. Eh, tunggu sebentar. Ada berapa hewan yang kau bawa kesini?" tanya Soobin menghitung jumlah tas yang dibawa pemuda mungil itu ke kliniknya.

"Ada sepuluh. Ada apa?"

"Hewan apa saja?" Soobin masih menghitung jumlah bayi hewan milik Renjun. Takut kalau dia keliru.

"1 kelinci, 1 rakun, 1 rubah, 3 anjing, dan 4 kucing. Memangnya ada apa sih? Langsung saja to the point apa susahny-"

"Tadi kau bilang rakun kan? Tapi disini sama sekali tidak ada rakun dan hanya ada 9 ekor saja"

Renjun seketika panik melihat tas kandang kosong yang diangkat oleh Soobin.

"Sunwoo hilang! Astaga kenapa aku sangat ceroboh!"

Pemuda Huang itu langsung berlari keluar mencari bayi rakunnya dan meninggalkan temannya mengurus semua bayi peliharaannya sendiri.

"Woi! Setidaknya bantu aku memasukkan mereka semua dulu baru pergi!" teriak Soobin yang sayangnya tidak didengarkan oleh sahabat mungilnya itu.

Apa kau serius, Choi Soobin? Yang ada keburu habis sunwoo kalau benar- benar berada di tengah- tengah kota. Ayolah... masih jarang ada yang memelihara rakun. Lagipula rakun masih tergolong hewan liar. Jadi sudah pasti kalau Renjun sangat panik dan langsung pergi mencari bayi rakunnya.

"Hah... Dasar Huang Pendek Renjun! Masih saja suka merepotkanku kalau berhubungan dengan yang namanya peliharaan"

Haustiere

Sudah hampir sejam Renjun mencari bayi rakunnya itu tapi masih juga belum ketemu.

"Apa kau sudah mendapatkannya?" tanya Renjun saat Soobin berlari menghampirinya.

"Belum. Bahkan sudah belasan kali aku menyusuri taman sama sekali tidak ada disana"

"Ya tuhan.... Dimana lagi aku harus mencarinya"

Soobin menghela napas panjang dan menatap penuh sesal pada teman mungilnya itu. "Maaf, seharusnya aku juga memperhatikan yang lain. Hah... Dokter hewan macam apa aku ini sampai- sampai teledor dan membiarkan peliharaan kliennya luput dari pengawasan"

"Memang salahmu"

Jleb....

Iya, tau kok. Tapi setidaknya bela kek atau apa gitu jangan langsung to the point, batinnya.

"Sunwoo sudah pake kalung kan?" Renjun menganggukkan kepalanya dan kembali celengak celunguk menatap sekitar.

"Eh, sebentar. Bukan dia kah? Itu yang sama laki-laki diayunan"

Soobin mengarahkan kepala Renjun kearah taman yang berada di sebelah kanan mereka.

"ITU SUNWOO!!!" teriak pemuda Huang itu dan langsung lari kearah sana.

"Lagi-lagi ditinggal" gerutu Soobin yang juga ikut menyusul sahabatnya itu.

Tbc

Haustiere [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang