Beberapa menit setelah kedatangan yang mengejutkan dari para hewan lucu itu. Sekarang giliran Renjun yang kebingungan.
Bagaimana cara dia pergi berbelanja semua kebutuhan para hewan mungil ini sementara ia sendiri tidak tega meninggalkan apalagi menitipkannya ke para tetangganya?
"Tunggu dulu, mereka semua belum punya nama kan? Ah, nanti saja sekalian saat beli barang- barang untuk mereka. Hm... Jangan deh, mending sekalian sebentar"
Renjun kembali terdiam memikirkan antara membawa sertakan para hewan mungil ini atau menitipkannya sebentar?
Ting tong~
Untungnya sekarang ini semuanya sedang tidur di satu sofa. Tenang, sofanya sudah ia lapisi dengan selimutnya yang sudah tidak terpakai lagi.
Pemuda itu pun beranjak menuju ke pintu apartemennya.
"Ya, tunggu sebentar"
"Paket anda, nona" ucap seorang kurir sembari menyerahkan sebuah kotak kepada Renjun.
"Maaf, tapi saya ini laki laki" balasnya tersenyum miris. Ini bukan pertama kalinya ada orang yang salah mengira kalau dia itu adalah seorang gadis.
"B-benarkah?! Ah, maafkan saya, tuan. Sekali lagi maafkan saya"
"Tidak apa- apa. Terima kasih" pemuda itu langsung menutup pintu begitu menerima paketnya.
Tanpa pemuda itu sadari, kalau sedari tadi beberapa anak kucing mengekorinya dari belakang.
"Akhirnya datang juga"
Sampai pintu itu tertutup, baru ia menyadari kalau ada yang mengikutinya.
"Astaga! Kalian terbangun gara- gara suara bel tadi ya? Aduh, ayo sini ikut sama papa"
Beberapa anak kucing itu kembali mengekori Renjun yang kembali ke ruang tengah. Tampaknya semuanya terbangun gara- gara suara pintu tadi dan perlahan mendekati pemuda Huang itu.
"Kalian semua penasaran? Tunggu ya, biar papa bukain dulu paketnya"
Fyi, sebelumnya Renjun juga pernah memelihara hewan, hanya saja tidak bertahan lama karena para sepupunya jika datang ke rumahnya pasti hewan peliharaannya yang dimaini. Sejak saat itu sampai sekarang ia tidak mau lagi punya peliharaan, kalaupun ada dia tidak akan pernah membiarkan orang lain menyentuhnya.
"Astaga, kalian semua tidak sabaran ya? Iya iya, bentar lagi papa buka. Jauh- jauh dulu dari sini, bahaya lho kena gunting"
Sembari terkekeh pelan, ia mengambil paket itu lalu pindah ke tempat yang sedikit tinggi agar tidak mudah dijangkau oleh bayi- bayi hewan yang penasaran itu.
"Hahaha....! Bagaimana cara papa mau buka kalau kalian justru memanjati kaki papa?" tawa pemuda Huang itu saat ada dua anak kucing dan bayi rubah yang tengah berlomba memanjat dikakinya.
Renjun lalu mengambil ketiga bayi hewan itu lalu menaruhnya bersama yang lain.
"Oh iya, kalian belum punya nama kan? Nah, kalau begitu ayo pakai kalungnya dulu~"
"Ayo semuanya berbaris yang rapi~"
Para bayi hewan itu bukannya mendengarkan Renjun, mereka malah sibuk bermain di sekitar kaki pemuda Huang itu.
"Hahahh.... Dasar kalian semua hiperaktif"
Akhirnya Renjun membawa kotak itu ke sofa dan mengangkat semua bayi hewan itu ke sampingnya yang satu lagi.
Yang pertama kali ia pasangkan kalung adalah bayi German shepherd. Untuk nama, ia namakan Tag.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haustiere [Slow Update]
FantasyHuang Renjun atau yang sering disapa Renjun atau Injun adalah mahasiswa tingkat dua. Awalnya sih kehidupannya berjalan biasa tidak ada yang aneh. Tapi semua berubah saat suatu hari sebuah kotak misterius datang ke apartemennya. Siapa sangka kalau is...