05. Ternyata

7.5K 843 243
                                    

Hi
Assalamu'alaikum

Jangan lupa VOTMEN pren
Follow juga jgn lupa sksk

_________________________________________✏Terkadang dalam kelicikan menjadi korban adalah solusi yang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________
✏Terkadang dalam kelicikan menjadi korban adalah solusi yang terbaik. ✏
-----------------------------------------------------------------

Salsa sekarang sudah berada di mansion keluarga Adibash. Setelah diperbolehkan pulang dari rumah sakit kemarin, Salsa semakin rajin. Tentu saja rajin dalam mengambil hati semua orang di mansion Adibash.

Bahkan para maid dan bodyguard sekarang sudah berpihak pada Salsa sepenuhnya. Sudah tidak diragukan seberapa liciknya Salsa. Dengan menunjukkan wajah polos dan memelasnya membuat siapa saja terjerumus dalam pesona palsunya.

Seperti sekarang, kini Salsa tengah merengek meminta sesuatu di depan keluarganya. Ralat, keluarga Ile yang sekarang berisi jiwa Ila.

"Daddy! Salsa besok mau sekolah yaa," rengek Salsa dengan menampilkan puppy eyes.

"Tidak Salsa, kamu masih perlu istirahat," tolak Graha halus.

"Tapi 'kan Salsa udah sembuh. Udah pulang dari kemarin juga," elak Salsa.

"Sama aja Dek. Pulang dari rumah sakit itu harus istirahat di rumah dulu jangan langsung pergi keluar rumah. Sekolahnya satu minggu lagi aja," usul Chiko.

"Ihh! Kenapa minggu depan kalau besok bisa," gerutu Salsa.

"Satu minggu lagi atau nggak sekolah sama sekali?" tawar Atan.

"Nggak bisa gitu, ihh! Gimana kalau dua hari aja?" tukas Salsa dengan kesal.

"Udah iya'in aja Dad, Mom, Bang, Kak." Kali ini Baron yang berbicara untuk menengahi perdebatan kali ini.

"Baron!" pekik Graha, Laurent, Chiko, dan Atan bersamaan.

"Kenapa? Lagian Salsa harus sekolah, kalau enggak dia bakal ketinggalan pelajaran banyak. Salsa kan udah kelas dua belas. Nggak mungkin harus lama izin nggak masuk," anjur Baron dengan wajah tenangnya.

"Yang dibilang Baron ada benarnya, baiklah Salsa kamu boleh sekolah dua hari lagi," tegas Graha yang hanya diangguki Laurent, Chiko, dan Atan dengan pasrah.

"Yeayy! Thanks Abang Baron. Salsa jadi tambah sayang sama Abang," jerit Salsa dengan senangnya.

"As you wish baby," simpul Baron sambil mengelus lembut puncak kepala Salsa.

"Baiklah, lebih baik kita makan malam terlebih dahulu," ajak Graha dan diangguki yang lainnya.

٩ʕ◕౪◕ʔو

Saat ini di lorong rumah sakit tampak hening dan hanya terdengar ketukan sepatu pada lantai yang dipijaki.

Tap... Tap... Tap...

NUEVA VIDA (ILA NOT ILE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang