15. Who He?

5.2K 478 43
                                    

Hi
Assalamu'alaikum

Seperti biasa jangan lupa vote and spam komen!!

Anw, kalian apa kabar?

_________________________________________✏ Cowok di dunia ini memang banyak, tapi cowok yang cukup dan mau bertahan sama satu cewek itu jarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________
✏ Cowok di dunia ini memang banyak, tapi cowok yang cukup dan mau bertahan sama satu cewek itu jarang.✏
-----------------------------------------------------------------

Setelah bell istirahat pertama berbunyi, Ila berpamitan dengan yang lain untuk pergi ke toilet. Tetapi saat tiba di toilet, ternyata toilet sudah penuh dengan siswi yang berdesakan keluar masuk. Alhasil, Ila harus berjalan lagi untuk memakai toilet lain yang letaknya lumayan jauh.

Namun, saat membelokkan langkahnya, Ila tidak sengaja menabrak dada bidang seseorang. Sontak saja Ila mengelus area keningnya yang terasa sakit. Sedangkan, orang yang ditabrak Ila hanya memandang datar ke arah Ila.

"Shh, sorry-sorry. Gue nggak lihat jalan jadi nabrak lo deh. Maaf banget ya sekali lagi, permisi." Setelah mengatakan itu, Ila segera berlalu pergi tanpa melihat ke arah lawan bicaranya.

"Damn! Te ves hermosa y linda al mismo tiempo, Cariño," gumam pria yang ditabrak Ila.

{Kamu terlihat cantik dan imut secara bersamaan, Sayang.}

(↑ω↑)

Suasana kantin kali ini tak seramai biasanya. Suasana yang membuat siswa maupun siswi menjadi tenang. Namun, meja yang berada di pojok kantin tidak membuat kesepian kantin terasa, karena suara bising yang mereka timbulkan.

"Wey! Anjir. Cukup gue capek ketawa mulu!" pekik Orsan yang masih dengan suara tawanya, sambil memukul bahu Sello keras.

"Sakit bego! Kayak cewek lo, ketawa sambil mukul!" desis Sello sambil mengelus bahunya.

"Sorry lah, gue nggak sengaja," ujar Orsan.

"Diem deh kalian, berisik banget dari tadi," sergah Gladis.

"Iya tuh, lebih baik kalian pesen makanan dulu sambil nunggu, Ila," saran Cira.

"Iya-iya, marah-marah mulu lo pada." Setelahnya, Deron mulai memanggil pelayan dan memesan makanan untuk mereka semua. Tak lama juga Ila datang dan langsung menelungkupkan wajahnya di lipatan tangannya.

"Loh-loh? Ada apa ini?" tanya Gladis mengawali.

"Gue nggak apa-apa, cuma capek aja," jawab Ila sambil mengangkat wajahnya.

"Kenapa?" desak Faiq yang masih dengan tampang datarnya.

"Hah?" Bukan hanya Ila yang menyahut, tapi Deron, Sello, Orsan, Gladis, dan Cira juga ikut merespon.

NUEVA VIDA (ILA NOT ILE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang